18

1.4K 193 3
                                    


Sebenernya Lia sendiri bingung kenapa dia mau datengin Minho di bandara, padahal dulu nyebut nama Minho aja Lia gamau. Tapi namanya juga hati, susah ditebak. Lia sendiri merasa bersalah sama Soobin, merasa bersalah banget. Lia berniat untuk menjelaskan semua itu nanti. Begitu liat jam tangannya Lia buru-buru lari, dan dia udah liat Minho.

"Minho!"

Minho noleh dan melihat Lia dengan tatapan ga percaya. Begitu liat Lia di depannya dia langsung senyum.

"Lia? Aku pikir kamu ga dateng"

"Anggap ini balasan karena lo udah nolongin gue"

"Thanks, oh iya ini"

Minho menyodorkan sebuah gelang berwarna pink.

"Ini kan?"

"Iya dulu kamu buat itu berhari-hari tapi gabisa, terus sekarang aku bawa yang udah jadi"

Lia tersenyum kecil terus memasukkan gelang itu ke dalam tasnya.

"Minho, gue udah maafin lo, jadi jangan merasa bersalah lagi. Semoga lo bisa ketemu seseorang yang jauh lebih baik" ucap Lia.

Minho mengangguk walaupun di dalam hati dia masih berharap dia dan Lia bisa kayak dulu lagi.

"Lo harus pergi kan?" Kata Lia.

Minho melihat jam lalu mengangguk kecil.

"Mungkin kamu ga setuju sama ini, for me you're still my little sister, no matter what. Take care" kata Minho sambil menepuk kepala Lia pelan.

"Thanks, buruan sana biar ga ketinggalan. Safe flight"

Minho tersenyum lalu berjalan masuk , Lia menghela nafasnya lega. Sekarang hatinya terasa lebih tenang. Dulu rasanya kayak ada sesuatu yang tertanam di hatinya, tapi hari ini hal itu hilang.

"Eh?!"

Lia kaget karena Minho balik lagi dan meluk dia. Lia gabisa balas  pelukannya Minho.

"Maaf Lia, bahagia sama Soobin ya." Kata Minho lalu melepas pelukannya.

Lia yang masih kaget cuma bisa ngangguk. Setelah itu Minho benar-benar pergi dari hadapan Lia. Lia tersenyum tipis, sekarang hatinya terasa lebih ringan. Walaupun dia harus memberi penjelasan sama Soobin habis ini. Biar bagaimana pun, Minho itu seseorang yang pernah ada di hati Lia, yang pernah di pikirin semaleman, dan yang selalu jagain Lia. Lia cuma mau menyelesaikan semuanya baik-baik, dan dia harap Soobin ngerti itu.

***

"Soobin" Panggil Lia pelan.

"Apa?"

Lia menghela nafas, dia tau Soobin pasti masih kesel karena masalah kemarin. Lia mau jelasin tapi orangnya sibuk mabar.

"Mau ngomong nih" kata Lia.

"Iya ngomong aja, gue dengerin"

Lia mendecak.

"Kemarin itu kan gue cuma mau nganter Minho, hitung-hitung berterimakasih lah sama dia. Terus dulu kita selesainya ga baik-baik, jadi kemarin gue mau semuanya selesai dengan baik. Udah itu aja" jelas Lia.

Lia melirik Soobin yang masih main game. Bener-bener nih Soobin, dia ngomong masa ga di dengerin.

"Soobin! Denger ga sih?!" Kata Lia kesal.

"Denger Liaaa, yaudah kalau gitu bagus lah. Gue pikir mau ada clbk gitu kan"

"Kok ngomong gitu sih?" Ucap Lia dengan nada gasuka.

"Iya kemarin tiba-tiba muncul pikiran kayak gitu"

"Kalau gitu lo sama Shuhua juga bisa clbk dong? Iya ga?"

[1] Give and Take || Lia x Soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang