"Jangan! sampai lo yakin sama perasaan lo."
"Kalau gitu lo siap denger sekarang?"
Pertanyaan dari Soobin cukup membuat Lia kaget. Dia menatap Soobin dengan serius, pikirannya seketika kosong. Akhirnya Lia mengangguk.
"Gue suka sama lo Lia"
Lia terbelalak. Dia berusaha mengendalikan dirinya dan terlihat biasa saja. Dia menatap mata Soobin, meyakinkan dirinya sendiri. Kan ga lucu kalau Soobin ternyata cuma bercanda. Tapi Lia tau Soobin lagi serius.
"Gue suka sama lo, gue ga tau sejak kapan. Entah sejak gue minta maaf ke lo atau sejak gue cium lo atau setelah kita sering bareng-bareng. Gue bodoh karena gabisa sadar dengan itu, maaf kalau gue terlihat kebanyakan mikir. Tapi Li.. gue cuma takut kita sakit nantinya." Jelas Soobin.
"Thanks Soobin, lo udah ngomong yang sebenarnya. Tapi kalau lo butuh waktu untuk memastikan lagi gaapa kok. Lagian ga baik kalau lo buru-buru" kata Lia sambil tersenyum.
Soobin menggeleng lalu menatap Lia dengan serius. Lia tersentak saat Soobin menggenggam tangannya.
"Gue yakin, yakin banget. Gue beneran suka sama Lia"
Lia berusaha menahan senyumnya. Dia kayak ngerasa ada banyak kupu-kupu di perutnya.
"Lo gimana?" Tanya Soobin.
Lia menggaruk lehernya yang tidak gatal. Terus mengangkat bahunya. Sekali-sekali boleh lah dia ngerjain Soobin.
"Ih kok reaksi lo gitu amat" ucap Soobin mengeluh.
"Ya terus gue harus gimana dong?" Balas Lia.
"Yaudah gaapa, gue yakin lo juga suka sama gue"
"Sok tau!! Please jangan kepedean" kata Lia.
"Lia lo lupa? Apa sih yang ga gue tau tentang lo. Memangnya lo ga suka?"
Lia menggeleng dengan cepat. Okay, dia ga peduli lagi dengan niatnya ngerjain Soobin. Lagian kapan lagi dia bisa jujur tentang perasaannya? Soobin yang melihat Lia tersenyum puas terus mengacak rambut Lia.
"Soobin please! Bisa ga sih sekali aja lo jangan ngacak rambut gue!" Pekik Lia sambil merapikan rambutnya.
"Yaampun baru jadian aja udah ngomel, ga seru banget"
Lia menghentikan kegiatan merapikan rambutnya. Jadian ya.. jadi beneran dia dan Soobin jadian. Entah kenapa Lia merasa beruntung banget hari ini.
"Gue tau lo seneng tapi gausah senyum-senyum sendiri gitu dong! Lama-lama serem tau"
Lia mendengus sebal.
"Berisik!" Ucap Lia ketus.
"Tuh kan, kita baru aja jadian selama 3 menit tapi daritadi lo jutek terus." Ucap Soobin lagi mengeluh.
"Jangan berisik ya Soobin" ucap Lia lembut.
Soobin kaget dengernya. Suara Lia kayak terngiang terus di telinganya. Dia menoleh ke Lia yang sedang tersenyum manis. Detik berikutnya Lia yang kaget karena Soobin udah mengecup bibirnya lagi.
"Heh!" Pekik Lia.
"Makanya jangan senyum gitu dong"
Lia ga bisa ngomong apa-apa. Kenapa Soobin suka banget ngagetin dia?
Lia: 😶😶😶😶
***
Keesokan harinya Lia berangkat bareng Soobin. Sebenernya Lia ga mau dianter sama Soobin, soalnya kan jarak rumah mereka lumayan jauh. Tapi Soobin ngotot dan Lia akhirnya nurut aja. Begitu sampai di kampus Soobin megangin tangannya Lia. Lia kan jadi malu, mana diliatin terus sama orang-orang. Beberapa kali Lia berusaha melepaskan tangannya tapi nanti dipegang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Give and Take || Lia x Soobin
FanfictionThere has to be give and take on both sides. Berawal dari kesepakatan bodoh yang perlahan menyatukan perasaan mereka. [Masih dalam tahap revisi] Highest Ranking: #1 on soobinlia 10/7/2020