5

2.5K 335 18
                                    

"Kebetulan banget ya bisa ketemu disini. Oma seneng banget. Eh tapi ga sama Soobin ya?"

Lia gugup banget. Mampus ini dia. Dia bingung mau bilang apa. Karena ini memang ga terduga banget, lagian mall ini tu gede banget. Dari sekian banyak tempat di mall itu, kenapa omanya Soobin bisa dateng kesini juga.

"Sial banget gue" batin Lia.

"Hah? Soobin siapa kak?" Tanya Yuna.

"Eh kayak pernah denger namanya tapi dimana yaa" kata Chaeryoung lagi.

Lia makin pusing. Dia mengabaikan pertanyaan dua temannya itu.

"Soobin ada urusan lain oma" jawab Lia asal.

Tapi untung aja omanya Soobin percaya. Setelah basa-basi sebentar omanya Soobin pamit pergi. Katanya mau nyusul temennya. Yaudah habis itu tersisa Chaeryoung dan Yuna yang menuntut penjelasan. Lia pura-pura ga nyadar aja. Tapi akhirnya mereka berisik minta dikasi tau.

"Iya nanti aja deh" ucap Lia.

"Sekarang kak!!!" Kata Chaeryoung dan Yuna barengan.

"Yaudah balik dulu, nanti gue ceritain"

"Bener ya?"

"Kalo boong aku kempesin ya ban mobilnya!" Kata Yuna.

"Iyain aja" balas Lia singkat.

****

Hari ini Soobin cuma diem di rumah, padahal kalau libur itu dia pasti pergi entah kemana. Sekarang dia cuma diem di balkon kamarnya. Kayaknya udah hampir 20 menit dia berdiri gitu. Tiba-tiba dia keinget Lia, duh mikirin Lia dia malah inget kejadian kemarin malem. Telinganya langsung memerah. Lagi malu karena keinget Lia, tiba-tiba hp nya bunyi.

"Shuhua?"

"Halo?" Ucap Soobin.

"Hai Soobin"

Soobin tanpa sadar tersenyum mendengar suara Shuhua. Jujur dia kangen denger suara Shuhua di telfon. Ga cuma suaranya, Soobin kangen semuanya tentang Shuhua. Ya, Soobin memang belum move on. Dia masih ga bisa.

"Kenapa? Kok tumben banget?" Tanya Soobin.

"A-aku cuma mau bilang maaf"

Soobin mengernyit.

"Minta maaf buat apa?"

"Tentang Felix. Aku tau Felix ga seharusnya ikut campur dan juga omongan dia itu ga pantas. Felix mungkin gamau minta maaf, jadi aku aja ya."

Entah kenapa ucapan Shuhua itu membuat Soobin sedih, kecewa dan marah. Apa secepat itu Shuhua bisa lupain dia? Sampai rela minta maaf untuk kesalahan Felix.

"You're too kind Shuhua. Itu bukan salah kamu."

"But still.. Felix is my boyfriend now." Ucap Shuhua pelan.

Soobin tersenyum tipis. Perkataan Shuhua tadi semakin menyadarkan dirinya. Bahwa dia bukan siapa-siapa lagi untuk Shuhua.

"Aku maafin, karena kamu yang ngomong."

"Thanks Soobin. Salam buat Lia"

"Hm.. okay. Shuhua?"

"Iya?"

"I miss you."

Setelah itu Soobin mematikan sambungan telfon. Ternyata rasanya seperih ini, pantes aja dulu Haechan kayak orang ga niat hidup pas putus sama Somi.

****

Waktu cepet banget berjalan, ga terasa sudah dua minggu sejak insiden Soobin mencium Lia. Sekarang Lia udah di kelasnya, oh iya sampai sekarang masih gaada yang tau kalau Lia pernah terlibat kesepakatan aneh dengan Soobin. Urusan administrasi Lia juga udah selesai, rasanya agak malu sih. Dia bayar pakai uang yang dikirim Soobin tapi sampai hari ini dia bahkan gaada bilang makasi. Memang sih ini itu udah perjanjian, tapi kan setidaknya dia harus berterimakasih. Karena itu Lia bertekad untuk mengganti uangnya Soobin secepatnya.

[1] Give and Take || Lia x Soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang