Happy reading!
Yeji tanpa sadar memukul meja dengan keras saking kagetnya dengan perkataan Lia barusan. Dia menatap Lia dengan tidak percaya."Lii, jangan sembarangan kalau ngambil keputusan. Ada baiknya pikirin dulu, makanya sebaiknya lo ngomong sama Soobin. Bukan sepihak kayak gini" ucap Yeji pelan.
"Iya tapi yeji, kayaknya ga mungkin gue sama Soobin bisa bertahan, gue bahkan gatau sampai kapan disana. Kemungkinan ga balik kesini lagi"
"Lo ga percaya bisa ldr gitu?"
Lia menggeleng pelan.
"Sekali pun kita berusaha untuk ldr mungkin baik di awal aja, tapi semakin lama gue ga yakin hubungan kita bisa baik-baik aja. Ujung-ujungnya putus juga kan"
"Iya tapi lii, kan bisa aja Soobin mau nunggu lo terus."
"Terus sampai kapan gue suruh di nunggu terus? Gue gamau egois, gue gamau Soobin terbebani nanti."
"Liaa"
"Yeji, lebih cepat lebih baik. Mending sekarang kita sama-sama ngerasa sakit" ucap Lia tegas.
Yeji menghela nafasnya. Dia lupa kalau Lia itu keras kepala, ini nih contohnya. Sekali dia ambil keputusan, dia gamau denger yang lain lagi.
"Yaudah terserah lo, saran gue nih ya.. pikirin lagi. Siapa tau ada cara yang lebih baik dari ini kan" ucap Yeji lembut.
Lia mengangguk kecil lalu tersenyum ke Yeji. Di saat dia merasa sedih gini, sahabatnya ini selalu bisa buat dia merasa lebih tenang.
***
Soobin tersenyum melihat Lia yang lagi makan, sedangkan Lia tentu risih karena diliatin terus.
"Apa liat-liat?!" Tanya Lia kesal.
"Mata kan memang untuk melihat li" jawab Soobin.
Lia berdecak terus lanjut makan lagi. Tapi diliatin Soobin gini dia jadi ga enak makannya, mana Soobin liatin dia sambil senyum-senyum. Tau ga sih, Lia itu ga suka diliatin kalau lagi makan.
"Mau?" Tanya Lia sambil menyodorkan sendoknya.
"Asyik disuapin!"
Soobin memakan kue yang dikasi sama Lia.
"Tau ga kapan aja lo keliatan cantik?"
"Hm... Setiap saat kan?" Jawab Lia lalu tertawa karena geli dengan ucapannya tadi.
"Salah! Lo cantik pas lagi senyum, lagi tidur dan lagi makan."
Lia tersenyum kecil terus menunduk karena malu. Soobin itu romantisnya tiba-tiba, makanya Lia ga terbiasa.
"Terserah lo aja, berarti selain itu gue jelek ya?!"
Senyum Soobin memudar terus menggaruk lehernya. Dengan cepat dia memegang pipinya Lia.
"Engga kok, lo cantik setiap hari. Puas?"
Lia mengangguk lalu tersenyum puas. Pacaran sama Soobin itu semacam refreshing buat Lia, walaupun tugas numpuk, nilai turun atau masalah lainnya, kalau Lia udah ketemu Soobin semuanya masalahnya terlupakan. Sekarang Lia mikir kalau dia pergi dari Soobin, apa dia akan bisa bahagia lagi? Inget itu Lia jadi sedih lagi.
"Liaa, kenapa?" Tanya Soobin pelan.
Lia menggeleng lalu tersenyum ke Soobin.
"Gaapa kok, Soobin.. gue mau ngomong sesuatu" ucap Lia.
"Apa? Ngomong aja"
Lia diam sebentar, menyiapkan kata-kata yang tepat.
"Love you" ucap Lia pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Give and Take || Lia x Soobin
Hayran KurguThere has to be give and take on both sides. Berawal dari kesepakatan bodoh yang perlahan menyatukan perasaan mereka. [Masih dalam tahap revisi] Highest Ranking: #1 on soobinlia 10/7/2020