23

1.5K 188 5
                                        

Jangan lupa vote comment

Happy Reading

Lia melihat koper di depannya lalu melihat apartmentnya sekali lagi. Hari ini hari keberangkatan dia ke Amerika. Dia melihat sofa tempat dia dan Soobin sering menghabiskan waktu. Lia menghela nafas, dia harus belajar melupakan semuanya.

"Kak"

Lia menoleh dan melihat Chaeryoung yang udah nangis. Lia langsung meluk Chaeryoung, sahabatnya ini udah banyak membantu dia. Walaupun usianya lebih muda, Chaeryoung sering ngasih Lia saran dan selalu jadi pendengar yang baik.

"Udah jangan nangis, nanti gue gabisa pergi" kata Lia.

"Gabisa ya diem sebentar lagi disini kak? Setelah kak Chaeyeon pergi ke luar kota, lo bisa gantiin peran dia sebagai kakak."

"Masih bisa vidcall kan, gue juga bakal usaha untuk pulang. Jaga diri ya, rajin belajar biar bisa masuk universitas yang bagus kayak Chaeyeon."

"Kak Liaaa" kata Chaeryoung lalu makin nangis.

"Udah, lo jadi jelek kalau nangis" ucap Lia.

Chaeryoung tertawa kecil terus menghapus air matanya. Dia memeluk Lia sekali lagi.

"Jangan lupain gue ya" kata Chaeryoung.

"Pasti, gue gaakan bisa lupa sama semua yang ada disini"

***

Soobin duduk di depan meja belajarnya sambil liatin foto yang kemarin di post sama Yeji. Soobin seneng liat Lia yang bisa senyum dan keliatan seneng, tapi di satu sisi dia merasa kecewa. Kenapa cepet banget? Apa dari awal memang bener Lia ga tulus?

"Cewek banyak bro"

Soobin menoleh dan berdecak melihat Taehyung yang udah duduk di atas kasurnya. Soobin ga peduli dan masih liatin foto-foto Lia di hp nya.

"Mau gue cariin? Yang mirip banget sama Lia sih gaada, tapi yang mendekati ada lah."

"Berisik lo, Lia ya Lia, gaada yang sama kayak dia."

"Hmm.. susah nih, yaudah sih berusaha bangkit dong lo, jangan galau terus"

"Bener tuh, lagian kenapa juga dia main mutusin lo gitu aja?" Ucap Jisoo yang baru masuk.

"Dia pasti ada alasannya kak, cuma gabisa bilang" ucap Soobin membela Lia.

"Iya harusnya kan bilang dong yang jelas, kalau dia dari awal ga tulus sama lo ya ngapain dia terima lo? Harusnya kalau ga yakin ya jangan terima lah"

"Sabar jis, sabar, cepet tua nanti" ucap Taehyung menenangkan Jisoo yang udah sangat emosi.

Iya wajar lah, sebagai kakak Jisoo ga terima Soobin diperlakukan tidak adil gini, walaupun Soobin itu nyebelin ya tetap aja liat adiknya sedih gini dia jadi kepikiran juga. Dia ga terima dengan sikap Lia yang seolah mencampakkan adiknya ini.

"Udah kak, gausah emosi gitu. Mungkin gue ga seperti yang Lia mau"

"Halah, basi tau ga! Memang kenapa lo harus berusaha jadi kayak apa yang dia mau? Harusnya dia itu bisa menerima lo apa adanya, saling melengkapi dan saling terbuka. Bukannya main minta putus kayak gini"

"Kakk.. stop" ucap Soobin pelan.

Taehyung yang daritadi jadi penonton akhirnya menarik Jisoo keluar dari kamar Soobin. Iya sebagai cowok dia juga ngerti gimana perasaan Soobin dan keberadaan Jisoo disini cuma akan membuat perasaan Soobin makin ga karuan. Sebelum pergi Taehyung menepuk pundak Soobin, menguatkan cowok itu.

[1] Give and Take || Lia x Soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang