Lia cuma diem sambil terus melihat Minho. Udah berubah banget. Sementara Minho cuma senyum canggung, dia juga kaget liat Lia. Setelah sekian lama akhirnya mereka ketemu, walaupun Lia sedikit terpaksa."Apa kabar li?" Tanya Minho ramah.
"I'm good" balas Lia singkat.
Minho cuma mengangguk, sedikit sedih dengan nada Lia yang dingin.
"Udah lama banget-"
"Mau ngomong apa?"
Minho lagi-lagi tersenyum, sadar bahwa hanya dia yang bahagia disini. Kemudian Minho mengeluarkan sebuah kotak berwarna putih lengkap dengan pita di atasnya. Lia mengernyit bingung.
"From my mom, dia nitip ini." Ucap Minho.
Lia dengan ragu membuka kotak itu dan melihat berbagai jenis permen dan cokelat di dalamnya.
"Dulu kamu sering makan cokelat ini, mama kamu tau , dia larang kamu makan cokelat. Dan akhirnya di ulang tahun kamu, mama aku beliin kamu coklat ini dan kamu seneng banget. Terus kita makan bareng"
Minho tersenyum setelah selesai bercerita tentang masa lalu mereka, dia sangat merindukan saat dia dan Lia bersama.
"Itu udah masa lalu, I'll take this chocolate because it's from your mom"
"Thanks, dia pasti seneng banget"
"Hmm.. kita ketemu cuma untuk ini? Kalau iya, gue balik sekarang" kata Lia.
"Tunggu! I wanna say something"
Lia mengangguk lalu kembali duduk.
"Maaf untuk kesalahan aku dulu, aku mau jelasin semuanya."
"Kayaknya ga perlu. Bukan gimana, tapi itu udah masa lalu bagi aku. Masa lalu yang sudah aku kubur, aku gamau membongkarnya lagi. Semuanya udah selesai, penjelasan kamu ga akan mengubah apa pun."
Lia menghela nafas berusaha menenangkan dirinya sendiri. Dia paling ga suka mengungkit masa lalu, apalagi ini masa lalu yang buruk bagi Lia.
"Tapi Lia.. aku cuma mau minta maaf. Selama ini aku selalu merasa bersalah, aku ga pernah tenang."
"Aku udah maafin kamu karena aku gamau punya dendam dengan siapa pun. Tapi bukan berarti kita bisa seperti dulu. Sekali lagi aku udah maafin kamu, jadi tolong jangan dateng lagi. Anggap kita ga pernah kenal" ucap Lia lalu pergi meninggalkan Minho.
Minho menatap Lia yang melangkah keluar dengan sedih. Cukup kecewa dengan ucapan Lia tadi. Kalau bisa dia ingin mengulang waktu, tapi sekeras apa pun usahanya itu ga mungkin terjadi.
***
Lia berjalan menuju kamarnya dengan malas. Setelah itu dia membuka cokelat yang dikasi Minho tadi, dia mau makan tapi akhirnya ditaruh lagi. Dia menghela nafas, setelah ketemu Minho entah kenapa ingatan tentang masa lalu mereka muncul lagi. Lamunan Lia buyar karena suara hp nya, dia mendelik saat melihat nama Soobin di sana.
"Kenapa?" Tanya Lia.
"Chat gue kok ga dibales sih daritadi? Gue pikir lo kenapa gitu." Ucap Soobin dengan nada kesal.
Lia menepuk jidatnya pelan, gara-gara ketemu Minho dia jadi kelupaan bales chat dari Soobin.
"Eh iya maaf, gue ketiduran hehe. Jangan marah dong"
"Buat orang khawatir aja lo!"
"Lah ngapain khawatir sih? Gue bukan anak kecil kali" balas Lia.
"Di mata gue lo itu little girl"

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Give and Take || Lia x Soobin
FanfictionThere has to be give and take on both sides. Berawal dari kesepakatan bodoh yang perlahan menyatukan perasaan mereka. [Masih dalam tahap revisi] Highest Ranking: #1 on soobinlia 10/7/2020