Malam yang sangat dingin para penduduk The Witchcraft City memilih untuk berkumpul di depan gedung yang di bangun oleh pemimpin baru mereka. Penduduk the witchcraft city berhadapan dengan api untuk menghangat diri.anak-anak kecil sedang bermain dengan kunang-kunang di awasi oleh Inna.
Gadis itu sangat menyukai anak-anak,ia tidak tahu kenapa rasanya sedih ketika melihat kumpulan anak-anak di medan perang nanti. Inna menolak mentah-mentah kalau anak-anak bakal ikut ke medan perang melawan Wicked Eancher,itu sangat bahaya tetapi anak-anak ini dengan rasa keberaniannya menanatang dan memilih untuk ikut---para orang tuanya pun sudah tidak bisa mengegahnya.
"Aku sudah mendapatkan satu kunang-kunang di tanganku."kata anak laki-laki yang memiliki pipi menggemaskan.
"Mana kita boleh lihat nggak?"ucap anak laki-laki satunya yang menantang apa benar ia mendapatkan kunang-kunang.ketika anak itu membuka genggamannya keluar ribuan kunang-kunang membuat yang lainnya pada cengo.
"Sihir ganda!"pekik Inna membuat anak-anak di depannya menoleh ke arahnya,heran.
Inna duduk menyamai tinggi anak laki-laki itu,"namamu siapa?"
"Namaku Theo,kak."ucapnya membuat Inna mencubit pipi gemas Theo.
"Apa kau bisa menyihir bulu ayam putih ini?"tanyanya sambil menyodorkan bulu ayam ke Theo.
Theo mengambil bulu ayam tersebut dan mengubah bulu ayam yang awalnya satu menjadi sepulu bulu ayam.
"Kau hebat Theo."puji anak perempuan berambut keriting,ia mengambil salah satu bulu ayam itu dari tangan Theo.
Anak perempuan tersebut mengubahnya menjadi wujud ayam hidup,ia menurunkan ayam itu ke tanah.
"Sihir pengubah wujud mati menjadi hidup!"ucap Inna terkagum melihat kemampuan sihir mereka, penyihir cilik berbakat. Ia menyunggingkan senyuman.
Ferin berlari dan berteriak pada Inna memberitahukan bahwa ada kabar baik.Inna menyuruh anak-anak kembali ke tempat perkumpulan para penyihir.di sana sudah penuh dengan suara seruan dari yang lain.
Inne mengatakan bahwa kelima penyihir alami itu tidak mati dan gadis tersebut membisik ke telinga Inna,dibalas anggukan mantap dan senyuman penuh arti.
🔮🔮🔮"Untung aja aku tidak lupa mengirimkan surat ke The Witchcraft city."kata Jonah membuka suara.
"Ngomong-ngomong mana Jack?ia belum kembali loh."ucap Corbyn.
"Aku jadi ingat saat di perpustakaan tadi."celetuk Daniel membuat tatapan ketiga temannya begitu penasaran.
"Tadi aku membaca dan mengirahkan sesuatu bahwa bulan gerhana bakal muncul 2 hari lagi."jelas Daniel.
"Benarkah begitu jadi kita akan segera mendapatkan sihir yang paling kuat."timpal Zach tersenyum.
Di luar kamar,Indra berhasil mendengar pembicaraan mereka di dalam sana membuat seulas senyum terlukis di bibirnya. laki-laki itu berjalan menuju tahta kerajaan menemui Duran secepatnya.
"Raja Duran!"panggilnya dan segera memberi hormat pada sang mulia Raja.
"Ada apa Ndra?"
"Raja,sebentar lagi bulan gerhana akan datang dalam 2 hari lagi jadi kita akan segera mendapatkan kekuasaan The Witchcraft city saat itu juga."ucap Indra ke Duran.
Sang Raja tersenyum bangga mendengar kabar baik ini dalam hatinya,sebentar lagi kau bakal hancur Veer hahahaha.
Daniel mencoba untuk mengirimkan surat kembali baginya ini sudah surat ke 7 yang akan ia luncurkan pada hari ini.Drak dengan senang hati mengantarkan surat yang berisikan tentang bulan gerhana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Witchcraft ✔
Fanfiction(TAMAT, THE WITCHCRAFT✔) [Genre:Fanfict+Fantasy] Jonah Marais pemuda yang sangat tampan dan gemar membaca buku Fantasy, ia sangat senang membaca buku mistis sampai ia sendiri berpikir "Seandainya aku mempunyai tongkat sihir dan memiliki kekuatan si...