(4)Merpati Hitam

76 25 0
                                    

Pintu utama istana terbuka lebar,mereka masuk kedalam.
Istana yang sangat luas banyak barang antik di dalam sana,langit istana ada sebuah lukisan menggambarkan langit cerah dan ada patung tergantung disana,patung itu membawa panah dan busur,rambut keriting memakai celana pendek diatas lutut telanjang dada,patung itu ada 2 kanan dan kiri.sebelah Timur ada ular panjang dan besar seperti Naga,patung itu sangat mirip malahan.

Kelima pemuda itu sangat kagum dengan istana besar ini.Veer berbalik menghadap kelima pemuda itu."kalian harus mengganti pakaian mengenakan jubah hitam sepertiku."ucap Veer dibalas dengan anggukan.

"Hmm,tapi mana jubahnya Veer?"tanya Daniel.

Veer tersenyum dan ia menepuk tangannya 2 kali lalu ketiga pelayan datang sambil membawa jubah yang ada di kedua tangan mereka bertiga.

"Ambilah,jubah kalian.itu buatan khusus,jubah itu mempunyai lambang seperti gelang motif yang kalian kenangkan di sebelah tangan kanan."jelas Veer sambil tersenyum.

Ketiga pelayan itu memberi jubah kelima pemuda itu lalu mereka berlima mengenakan jubah hitam tersebut dan benar yang dikatakan Veer bahwa ada motif persis seperti gelang yang mereka kenangkan.

"Jubah ini sangat nyaman sekali ditubuhku."ucap Zach sambil melipat lengan jubahnya karena kepanjangan dan memperlihatkan gantungan motif digelangnya.

"Sekarang kalian boleh,mengelilingi istana ini sesuka kalian."ucap Veer berlalu pergi meninggalkan kelima pemuda itu.

"Tunggu!"cegah Jack sambil berteriak.

Veer yang berjalan berhenti sejenak lalu ia menoleh kebelakang."bukankah,kau harus menemani kita berlima mengelilingi istana ini karena kau mengetahui semua yang ada didalam ini."ucap Jack tegas.

"Iya,aku tau itu.tapi aku sekarang tidak bisa karena ada perlu yang harus kuselesaikan dulu jadi kalian keliling istana sendiri."ucap Veer dingin meneruskan berjalan meninggalkan kelima pemuda itu.

Jack memandang Veer berjalan menjauh tanpa dosa.lihat betapa dinginnya dia pantas saja aku tidak suka padanya sejak awal bertemu tadi pikir Jack kesal.

Jonah melihat sekeliling istana,menakjubkan."lebih baik,kita berkeliling bersama."ucap Jonah ramah diikuti dengan yang lain.

Daniel menoleh kebelakang bentar lalu menghadap kedepan."kenapa Veer tidak menemani kita untuk keliling istana?,padahal kelihatannya istana ini memiliki banyak barang berharga."ucap Daniel pada yang lain.

Jack menatap Daniel bentar lalu ia menghela nafas kasar."apa yang aku bilang tadi,Veer itu begitu dingin.lihatlah dia tadi sangat dingin sekali pada kita dan juga ia tidak bisa menemani kita untuk berkeliling istana ini."ucap Jack kesal sambil menggigit bibir bawahnya menahan amarah yang sudah meluap dikepala.

"Aku heran sama kau Jack,kau lebih sensitif dari biasanya."ucap Corbyn.

"Kau benar Bean,biasanya Jack itu selalu nyeselin diantara kita berlima."timpal Zach disusul gelak tawanya.

Corbyn dan Jack menatap Zach tajam.Zach menyadari tatapan tajam dari sahabatnya itu hanya bisa terkekeh pelan sambil menggaruk kepalanya tak gatal.
"Bercanda."

Mereka berlima sampai di balkon istana menyuguhkan pemandangan yang Indah dari atas sini.

"Indah sekali."ucap Jonah pelan.

"Pemandangan disini sangat takjub dan tidak ada polusi udara yang tercemar."ucap Zach.

Jonah mengingat sesuatu di kepalanya,biasanya penyihir itu mengendarai sapu terbang sebagai transportasi bukan pikirnya.

"Aku ingin sekali mengelilingi The Witchcraft City ini,"ucap Zach gembira."tapi bagiamana kita akan mengelilingi kota ini?"lanjutnya bingung.

"Jalan kaki?"

The Witchcraft ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang