MEET HER

3.5K 365 60
                                    

Jangan lupa vote sama komen kalian sayang, itu sebagai bentuk dukungan kalian terhadap cerita ini. :)

Intagram: @windyvee

==

"This is about how i meet you."

🇰🇷🇰🇷🇰🇷

Kaki yang terlihat sangat pucat tersebut terus berjalan menembus keramaian. Sesekali dia menabrak bahu seseorang, dia terhuyung, kakinya tidak begitu kokoh. Kakinya dibaluti beberapa luka, aspal panas seperti akan menembus kulitnya, melelehkan tulangnya.

Dia tidak tahu arah, namun dia punya tujuan. Dia tidak tahu di dunia mana dia berada sekarang, dia seperti baru saja dibangkitkan.

Sangat aneh. Saat telinganya mendengar gesekan botol minuman dari orang-orang berkeliaran di sampingnya, tubuhnya bergetar. Saat dia mendengar gelak tawa di sekitar, tubuhnya bergetar.

Dia takut.

Dia sudah pergi terlalu jauh. Dan tak bisa kembali lagi.

🇰🇷🇰🇷🇰🇷

Suara aneh memasuki gendang telinga seseorang yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Rasanya begitu berbeda, dia tidak bisa melihat apa-apa selain kegelapan. Tidak, dia belum mati, jelas sekali belum. Dia dapat merasakan deruan napasnya yang sangat teratur. Telinganya masih dapat mendengar suara seseorang yang berceloteh panjang lebar, dia tidak tahu siapa yang berbicara, baginya dunia terasa sangat gelap.

Tubuhnya kaku, seperti ada yang mengikatnya. Kepalanya terasa sangat berat, seperti dihimpit oleh batangan besi. Tenggorokannya terasa begitu ngilu, sangat sulit untuk menelan teguknya barang hanya sekali.

Ini seperti alam mimpi, dia ingin bangun.

"Agust D, kau bergerak?"

Dia mendengar suara seseorang lagi, sekarang lebih jelas. Suara itu terdengar sangat familier. Tapi apa daya, matanya sangat sulit untuk terbuka. Dia merasakan sesuatu lagi, jemari kakunya yang mulai bergerak. Kenapa matanya masih saja tertutup? Tolong, dia ingin bangun.

"Agust D, aku akan memanggil Dokter," ucap seseorang, terdengar seperti bisikan, terdengar sangat panik. Bukan seorang gadis, jelas sekali bukan. Suaranya begitu berat.

Dia bilang memanggil dokter? Tunggu, kenapa dokter? Apa yang terjadi padanya saat ini?

Dia tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi dia sangat bersyukur, cahaya matahari menusuk indera penglihatannya, sangat terang, cahaya itu datang melalui ventilasi ruangan tempat dia berbaring sekarang.

Lelaki bernama Agust D itu mulai melihat ke sekitar, tidak ada orang. Serba putih yang dia lihat, mulai dari tirai, cat dinding, sofa dan—dia melirik ke bawah, baju yang dia kenakkan saat ini juga bewarna putih. Sekarang dapat dia simpulkan, bahwa dirinya tengah berada di rumah sakit.

Derapan langkah kaki yang sangat cepat memasuki indera pendengaran Agust D, dia menoleh ke sumber suara. Tidak lama kemudian, datang segerombolan orang dengan jas putih dan perlengkapan kesehatan lainnya yang mereka bawa. Di belakang sana, Agust D dapat melihat seorang lelaki jangkung mengekori orang berjas putih itu. Wajahnya terlihat panik.

Agust D mencoba untuk mengingat, otaknya samar-samar mulai mengingat sesuatu.

"Kau sudah baikan? Aku bersyukur kau sudah kembali pulih." Senyuman lelaki itu merekah, dia sangat tampan. Pakaiannya yang terlihat sangat santai, ditambah dengan topi menutupi kepalanya.

The Death Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang