GO!

772 162 54
                                    

Halloha guys, Vee update lagi nih. Senang nggak? Huhu.

Vee boleh minta tolong nggak? Tolong banget ya :) ajak beberapa teman kalian untuk baca cerita ini. Aku berharap banget sama kalian :))

So, terima kasih yang udah setia nungguin.

Jangan lupa vote sama komen, dont be siders beb💜

🇰🇷🇰🇷🇰🇷

Rasanya Verona sulit untuk mendapatkan netral napasnya kembali. Tak lagi saat suara lirihan pilu kembali terdengar di seberang telepon, samar-samar suara itu membuat degup Verona kembali beraksi.

"Biarkan aku berbicara dengan Verona sebentar."

Itu jelas suara Agust D, mendengar setiap katanya berhasil membuat dada Verona menyempit, menyesakkan.

Taehyung dan Jimin saling melempar pandang. "Apa yang kau inginkan? Meminta maaf sebelum kau benar-benar mati?" Jimin berjalan mendekat, menyindir Agust D.

Telinga Verona menangkap jelas suara orang itu, dia seperti mengenalnya, otak pintar Verona bekerja dengan cepat. "J-Jimin?" Verona tak sengaja berucap, Hobie mengerutkan dahinya.

"Kau mengenalnya?" Hobie bertanya dengan alis menyatu.

"Dia temanku." Verona menatap Hobie lekat, matanya merah.

Hobie tertawa lepas mendengarnya. "Ternyata kita sudah dekat dengan tujuan ini, Jimin, kenapa kau menyembunyikannya?"

"Kalian pengkhianat, Hobie kau pengkhianat!"

Hingga suara teriakan Agust D terdengar lagi. Verona tak sanggup mengucapkan sepatah kata, ini di luar kemampuan otaknya, dia tidak bisa mengartikan kejadian yang terjadi.

"Kau bodoh, Agust D. Kau pikir aku bodoh? Lihat, sekarang teman yang kau banggakan bergerak bersamaku."

"T-Taehyung?"

"Kau benar."

Sekarang Verona semakin terkejut, dimana dua orang yang selalu menemaninya di sekolah sekarang tengah menyekap Agust D dan menyiksanya. Verona menatap Hobie lagi, lelaki itu hanya menyeringai menampilkan wajah puas.

"Kumohon, hanya lima menit. Berikan aku waktu selama lima menit."

Jimin dan Taehyung saling pandang lagi, sekarang mereka saling tatap dalam perasaan menimbang.

"Jimin, kumohon." Dengan mata yang berbinar dan penuh permohonan Agust D kembali melirih.

Jimin yang mendengar mendadak terdiam, dia menatap Agust D lekat, Jimin menunduk sejenak, suatu perasaan tengah berperang dengan perasaan bencinya. Hingga, Jimin mendongak lagi, Agust D masih menatapnya. Tanpa sadar, Jimin maju dua langkah, tangannya tengah memegang ponsel yang tersambung dengan Hobie.

Tidak akan semudah itu, Taehyung langsung mencegah Jimin untuk mendekat. "Apa yang kau lakukan? Apa kau bodoh?!" bentak Taehyung marah.

Jimin kembali sadar. Perasaan iba baru saja menghampirinya. Sekarang tidak lagi, dia sudah kembali menjadi Jimin yang diselimuti dendam. Jimin melangkah mundur. "Tidak ada yang perlu kau katakan pada Verona! bahkan sekarang dia jelas akan membencimu. Fakta menyakitkan, bahkan Verona akan jijik melihat mayatmu nantinya." Jimin sengaja meninggikan nada suaranya supaya Verona dapat mendengar.

Tentu saja. Napas Verona semakin sesak, tangannya mengepal di samping tubuh. Pertahanan air matanya masih berlanjut, belum ada buliran air mata yang jatuh dari pelupuk matanya. Entah sampai kapan Verona akan bertahan.

The Death Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang