The Begining

1.2K 171 55
                                    

Ada 6000 word di sini, hm hm, jangan lupa vote sama komen sayang :)))))

Instagram: @windyvee

Btw ada pertanyaan pas di akhir, jawab ya sayang hehe :))

🇰🇷🇰🇷🇰🇷

Ada perubahan yang sangat signifikan dari raut wajah Verona setelah kalimat itu berakhir, Jimin menatap Verona super datar namun ada aura mendesak di manik matanya.

Verona terlihat begitu gugup untuk menjawab pertanyaan Jimin, tidak masalah jika dia tinggal sendirian, tapi saat ini? Agust D bisa membunuhnya jika lelaki itu tahu Verona berani membawa lelaki lain ke rumah.

Sehingga Verona hanya bisa terdiam sambil menggigit tipis bibir bawahnya dan membuang muka.

"Jadi, jawabannya?" Jimin mulai mendesak, memegang lengan Verona supaya gadis itu mau menatapnya.

"Hei!"

Tidak kunjung menjawab, akhirnya Verona terselamatkan oleh panggilan seseorang dari seberang jalan.

Jimin menyipitkan matanya dan mendesah kecewa saat melihat siapa yang baru saja datang. Verona langsung berbinar, tidak menyangka akan bertemu setelah pulang sekolah.

"Taehyung?" Verona melambai-lambaikan tangannya semangat kepada Taehyung.

Kim Taehyung mulai melangkah menghampiri, langkahnya tegas, begitu juga dengan raut wajahnya.

Verona yang tadinya sangat antusias mulai menurunkan lambaian tangannya kepada Taehyung, senyuman gadis itu pun mengendur saat tahu bahwa Taehyung tidak menatapnya sama sekali.

Melainkan Taehyung memfokuskan tatapannya pada Jimin.

Verona hanya bisa tertohok saat Taehyung mengabaikannya, padahal sangat jelas dia ada di sana, dan mustahil jika Taehyung tidak melihatnya.

Taehyung membelakangi Verona untuk berbicara dengan Jimin. Verona sedikit mengintip, memfokuskan pendengaran untuk menangkap apa yang Taehyung bicarakan bersama Jimin.

Verona dapat melihat wajah Jimin yang menegang, tangannya mengepal di samping tubuh, rahangnya mengeras, di sana sudah dapat dipastikan jika Jimin tengah dilanda emosi.

Tanpa sadar, wajah Verona terdorong tatkala Taehyung membalik tubuhnya, sedekat itu lah wajah Verona dengan punggung kekar milik Taehyung, sehingga bisa bertabrakan begitu saja.

Verona menggerutu kesal dan mengusap wajah sembari merapikan anak rambutnya.

"Oh, Verona. Kau ada di sini rupanya," celetuk Taehyung tiba-tiba, bersikap seakan-akan dia benar-benar tidak melihat Verona tadinya, padahal itu mustahil.

Verona lantas mendongakkan kepalanya untuk menatap Taehyung. "Kau menabrak wajahku," gerutu Verona memajukan bibirnya.

Taehyung menaikkan bahunya kemudian meneguk ludah samar, mengabaikan kalimat Verona barusan.

"Kau dari mana saja?" tanya Verona setelah beberapa saat.

Taehyung menaikkan sebelah alisnya, berdeham cukup lama kemudian baru berbicara, "Dari rumah sakit," jawab lelaki itu datar.

Ekspresi Verona tampak terkejut mendengar itu. "Kau sakit?" tanya Verona sambil memperhatikan setiap jengkal tubuh tegap Taehyung.

Belum sempat Taehyung menjawab pertanyaan dari Verona, Jimin lagi-lagi menepuk pundaknya. Taehyung langsung membalik tubuhnya menghadap ke Jimin lagi.

Jimin memandang Verona cukup lama, yang pasti dengan wajah datar. Lalu, tatapan tajam lelaki itu berubah ke Taehyung. Jimin mengangkat pergelangan tangannya, menunjukkan jam yang ada di sana kemudian mengetuk-ngetuk jam itu pelan.

The Death Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang