Miss

755 154 28
                                    

Jadi guys, seperti yang aku dan okanarsa janjikan.

Hari ini kami akan mengumumkan pemenang Give Away kemarin yang sempat kami adakan. Karena benar-benar yang ikutin Give Away ini sedikit banget (Sedih aku ncuk :( tapi gpp, yang penting udah niat, mungkin lain kali aku bisa adain GA yang hadiahnya lebih besar)

Selamat kepada

Selamat kepada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan



Kalian pemenang GA yang kami adakan. Silakan DM wattpadku untuk mengkonfirmasi hadiah, atau chat aku di WhatsApp--aku yakin pemenangnya udah punya kontakku wkwkw.

Sekali lagi selamat kakak! Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk mengikuti GA ini. Hadiah paling lambat kami kirim awal Oktober ya.

Mohon maaf atas keterlambatan update ceritaku yang satu ini huhu. Terima kasih banyak untuk kalian yang setia menunggu. Aku sangat, amat, berterima kasih💜

Dan ini dia, enjoy💜💜

🇰🇷🇰🇷🇰🇷

-

-Author's side

Jimin membuang kantong belanjaan dengan cepat, beberapa mie instan berserakan di lantai. Bukan tanpa alasan, Jimin mengutuk dirinya sendiri karena telah membiarkan Verona sendirian malam ini.

Memang Verona tidak pernah berubah sejak dulu, ia selalu lalai dalam hal apa pun. Dia tidak mengunci kedai ramen sebelum dia pergi. Saat Jimin masuk, dia dapat merasakan pintunya tidak terkunci, padahal dia sudah menyuruh Verona untuk menguncinya tadi.

"Verona-ya." Jimin berseru kuat. Dia langsung berlari menuju kamar Verona. Mata Jimin membulat sempurna, dia tidak menemukan sosok Verona di sana.

"Ada apa?" pemilik kedai berseru, dia mendekati Jimin.

Jimin tidak menghiraukan pertanyaan wanita paruh baya itu, dia langsung berlari tergesa ke luar kedai. Buliran peluh mulai berjatuhan di wajah Jimin, dia benar-benar panik sekarang. Jimin terus berlari mencari tempat yang mungkin saja ada Verona di sana.

The Death Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang