Long chapter beb :)))
Jangan lupa vote sama komen kalian :)))
Untuk bertegur sapa denganku, silakan follow @windyvee di instagram, kalian boleh minta follback kok :)) dm aja beb💜
🇰🇷🇰🇷🇰🇷
Tubuh Agust D membeku di tempat, Agust D berusaha kuat untuk mencerna kalimat yang baru saja Verona lontarkan. Agust D menyipitkan matanya, guna meneliti wajah Verona sekali lagi, sangat serius. Dahi Agust D mulai mengerut, pertama kali dia melihat Verona adalah kemarin siang, saat Verona menabrak tubuhnya ketika dia tengah dikejar sekumpulan orang berbadan besar. Sebelum itu Agust D tidak mengingat wajah Verona.
"Apa kau korban pesawat itu juga?" tebak Agust D asal. Bisa jadi itu benar, Verona bisa saja salah satu orang yang dia selamatkan saat kecelakaan itu.
Verona lantas menggeleng pelan, menandakan tebakan Agust D salah.
"Kenapa kau mengetahui namaku?"
Agust D langsung menjauhkan tubuhnya dari Verona, gadis ini benar-benar membingungkan.
"Aku mendengar orang-orang memanggilmu dengan nama itu." Verona menyengir tanpa dosa, menampilkan deretan gigi putih bersihnya.
Agust D mengurut pelipisnya yang berdenyut nyeri, dia berpikir untuk tidak memberitahukan namanya pada Verona, karena dia tidak ingin dikenal lebih banyak orang. Tetapi, itu tidak berjalan normal, Verona sudah terlebih dahulu mengetahui namanya. Meskipun itu hanya sebuah nama samaran, tetap saja Agust D menjaga supaya tidak terlalu terumbar publik.
Sekarang Agust D tidak ingin memikirkan lanjut kalimat Verona tadi, tentang mereka yang pernah bertemu sebelum ini. Dia gadis gila, pandai berbohong dan aneh. Agust D tidak bisa percaya pada Verona dengan mudah.
Sekali lagi Agust D merasa telah dibohongi.
Verona terus menyengir dengan tubuh yang dia gerakkan ke kanan dank e kiri, membuat seorang Agust D bergidik ngeri.
"Gila."
Hanya itu yang dapat Agust D katakan sekarang.
Seorang Agust D mulai mengingat satu hal, bertelanjang dada lebih lama di depan Verona bukan hal yang bagus. Agust D ingat dia ingin pergi ke pusat pembelanjaan hari ini, meskipun malas, setidaknya kegiatannya kali ini bisa menyelamatkan tubuh indahnya dari tatapan aneh Verona. Mengerikan.
"Yak! Hentikan kegiatan menjijikkanmu ini," bentak Agust D saat melihat Verona masih menggerak-gerakkan tubuhnya seperti anak kecil.
Agust D menarik napasnya dalam, menatap Verona tenang. "Kau harus ikut denganku. Aku ingin membeli beberapa pakaian, aku tidak bisa membiarkanmu sendiri di rumah. Kau aneh dan gila. Bisa-bisa kau menghancurkan rumahku nanti," sindir Agust D.
Meskipun begitu, Verona tetap tidak tersinggung dengan kata-katanya. Bagaikan Verona memiliki dinding kesabaran yang tebal pada hatinya. Verona masih bisa tersenyum setelah kalimat Agust D berakhir. Lihat sekarang, Verona dengan bahagia mengangguki ajakan Agust D.
Agust D sedikit tersenyum, meskipun menyebalkan, Verona ternyata sosok gadis yang penurut. Agust D bersyukur untuk itu.
🇰🇷🇰🇷🇰🇷
Jalanan tampak padat dengan terik matahari cukup menghangatkan, tidak terlalu terik. Agust D bersyukur dengan cuaca hari ini, dia tidak kepanasan lagi. Setidaknya bisa membuat hati seorang Agust D lebih sabar untuk menghadapi Verona yang setia mengekori tubuhnya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Time
FanficGenre: Action, romance, fantasy Penulis takdir di Korea Selatan, Agust D. Ia bersumpah bahwa ia tidak akan jatuh cinta pada siapa pun. Namun siapa sangka, ia terjebak dalam sumpah gilanya sendiri, karena Agust D mulai jatuh cinta. Agust D tidak pern...