2.Main ke rumah Bunda

2.7K 153 0
                                    

"Gimana gue mau lupain lo. Kalo
Kenangan gue sama lo aja masih gue
Simpen rapih di otak gue."
-Anatasya Felicia

♡♡♡


Tasya baru keluar dari kelasnya. Ia sengaja menunggu sekolah sepi karena Angga tadi menyuruhnya menemui Bunda-nya. Bahagia memang. Disaat orang yang masih mengisi ruang di hati kita mengajak berbicara walaupun singkat dan dingin. Setidaknya hatinya memghangat sekarang.

"Lo kok baru pulang sya?"Tasya terlonjak kaget karena ia tidak menyadari bahwa sekarang ia sudah ada dipinggir lapangan dimana anak anak basket sedang latian mengingat 5 hari lagi menuju perlombaan.

"Varel lu ngagetin gua tau gak!"Ucap Tasya kesal. Memang anak yang satu ini suka sekali membuatnya jantungan. Walaupun ia dan Varel memang tidak sekelas tetapi mereka masih saling berteman bahkan Varel selalu menghibur dan membantunya.

Varel terkekeh pelan "Tuhkan ngelamun lagi"

"Nggak kok. Lagian lu kenapa disini?gak latihan sama anak anak basket yang lain?"
Varel menaikkan satu tangannya menunjukkan seragam basket kebangaannya di tangan kanannya.

Tasya mengangguk mengerti. "Yaudah gue balik dulu ya" Varel menahan lengan Tasya yang baru saja ingin berjalan.

"Gue anterin ya?" Tasya terdiam kikuk ia bingung harus menjawab apa. Jika ia menjawab akan ke rumah Angga pasti cowok itu akan meledekinya habis habisan.

"Hm ya--

"Tasya bareng gue!"Terdengar suara bariton yang sempat Tasya rindukan 2 bulan terakhir ini. Suara yang selalu membuat hatinya menghangat dan ingin selalu mendengarnya.

"Angga?" Dengan cepat Angga menarik tangan Tasya yang masih berada di genggaman tangan Varel. "Wish santai bro!"

Angga tak mengubris ucapan sepupunya itu. Mana ada sepupu yang mau menikung sepupunya sendiri?berani mengambil Tasya darinya itu sama aja mencari kematian dari seorang Anggara.

Angga memberi helm yang biasa dipakai Tasya waktu dulu mereka masih dekat sebelum jarak memisahkan mereka.

Tasya menerima helm itu ragu ragu.

"Pake aja!gak ada orang yang make helm ini selain lo. Termasuk Laura"Ucap Angga tegas. Akhirnya mau tak mau Tasya mengambil helm tersebut dan memasang di kepalanya.

"Mending gue naik taksi aja deh ngga,tar kalo Laura ngeliat gimana?" Ucap Tasya hati hati takut menyinggung perasaan Angga. Angga menatap tajam Tasya "gue anterin atau gak sama sekali"

Tasya menghela nafasnya. Memang dari dulu Angga itu selalu possesive kepadanya. Aneh memang. Karena ia tak menunjukkan sikap seperti itu kepada kekasihnya saat ini-Laura.

Tasya menaiki motor Ninja merah milik Angga. Karena Tasya memakai rok jadinya rok-nya itu sedikit naik dan menunjukkan paha putihnya. Angga yang melihat itu langsung geram tentu saja. Ia tak mau paha putih milik Tasya dilihat oleh lelaki lain!Enak saja!

Dengan cepat Angga melepas jaket levis-nya dan memberikan kepada Tasya "Pake buat tutupin paha lo!gue gamau dikira boncengin cabe cabean gara gara lo mamerin paha lo"Ucap Angga pedas.

Deg. Bahkan Hati Tasya rasanya seperti diremas remas mendengar ucapan Angga yang begitu pedas dan menyakiti perasaannya. Dulu cowok itu tidak pernah berkata seperti itu sesalah apapun Tasya.

Ingat Tasya itu dulu!Dulu sama sekarang itu beda. Tasya berusaha mati matian untuk menahan air matanya supaya tidak jatuh.

●●●

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang