4.Rindu

2.2K 129 0
                                    

"Entahlah,Gua cuma Rindu semua
Tentang Dia,Entah itu ketawanya,
Senyumnya,Bahkan kenangannya"
-Anatasya Felicia.

♡♡♡

Tasya menangis keras hingga ketiga temannya bingung harus apa. Adel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia pun dulu pernah merasakan diposisi Tasya. Tapi bukan ditinggalkan,Namun di selingkuhi. Seketika Adel menggeleng gelengkan kepalanya ketika sekelebat memori muncul diotaknya. Tidak!Adel tidak ingin mengingatnya lagi.

"Woy del!Gua suruh lu tolong ambilin air putih malah geleng geleng"Ucap Oliv heran. Adel meringis lalu bangkit untuk mengambil airputih.

Saat ini mereka sedang di rumah Adel. Tadi Tasya memilih berbohong karena ada Angga di rumahnya. Setidaknya ia harus menunjukkan bahwa dia sudah bisa melupakan Angga. Walaupun itu sebuah kebohongan. Nyatanya hati kecilnya masih terus berteriak memanggil nama cowok itu.

Dan sikap Angga tadi itu seakan akan menumbuhkan harapan baru untuk Tasya. Tapi Tasya tidak boleh luluh akan sikap Angga yang tadi. Toh?bisa saja Angga merasa kasihan dengannya.

"GUEE RINDUU DIAAA!!!"Pekik Tasya sambil melempar bantal ke arah Meysa. Meysa memejamkan matanya saat bantal itu tepat mengenai wajahnya. Oliv menahan tawanya menggunakan telapak tangannya ketika melihat muka Meysa yang nampak pasrah terkena amukan Tasya.

Awass lo Angga sialan!Gara gara lo kita jadi sasaran kemarahan Tasya. Liat aja gue balas lo Anggaaa!!! Geram Meysa dalam hati.

"Nih nih minum dulu sya"Ucap Adel sambil menyodorkan segelas air putih ke arah Tasya yang tangisannya sudah mulai mereda. Merasa haus Tasya langsung mengambil cepat gelas tersebut dan meminum isinya hingga tandas.

Ketiga temannya melongo melihat kelakuan Tasya yang cukup menakjubkan!

"Liv,ternyata orang nangis itu bisa bikin kita haus ya?"Bisik Meysa. "GACUMA HAUS TAPI LAPER!"Ketus Tasya sambil melirik ke arah Adel. Adel yang merasa diperhatikan akhirnya menghela nafasnya. Tak apalah demi sahabat melownya ini!

"Bik"Panggil Adel dan muncullah seorang wanita paruh baya dengan celemek di tubuhnya. Adel tersenyum manis ke arah bik asih-Pembantunya yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri.

"Tolong buatin makanan ya bik soalnya si Tasya abis nangis jadi laper"Celetuk Adel membuat Tasya lantas melotot tak terima. Bik Asih sempat menoleh ke arah Tasya yang nampak berantakan.

"Aduh non Tasya jangan nangis lagi atuh. Kasian muka non tuh jadi bengkak gitu. Non cuci muka aja ya"Tasya mengangguk lalu berjalan menuju toilet yang berada di kamar Adel.

"Yaudah Non Adel sama teman temannya bibi mau siapin makanan dulu"Pamit Bik asih. Meysa mengangguk seraya terkekeh.

"Bik Asih kocak juga orangnya"Adel memutar bola matanya. "Emang iya. Kalo gue jadi dia ya gua milih daftar jadi stand up comedy di indosiar"

"Gabakal ada yang mau nonton pelawak muka sangar kek lu bego"Oliv meringis saat tangan lentik Adel mendarat tepat di jidatnya.

●●●
"Lu kenapa si ngga murung aje"Ucap Arka sambil sibuk menggerakan stik ps. Reno menatap bingung ke arah Arka "Lo lagi srius sriusnya sempet sempetnya nengok kebelakang"

Arka mendengus sebal"Gua kan punya indra ke 1"

Rava yang sedang memakan kripiknya langsung mendadak memasang wajah srius. Tapi Angga tidak peduli sama sekali. Ia bahkan memejamkan matanya dan menutupnya dengan tangannya seakan akan tidak terusik sama sekali.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang