7.Sifat Konyol Angga

2K 125 0
                                    

"Siapapun orang itu. Dia akan
Mati Mengenaskan karena berani menggantikan
Posisi aku di hati kamu"
-Anggara J Sebastian.

♡♡♡

Setelah kejadian beberapa hari lalu di Cafe milik keluarga Oliv. Mereka berempat berusaha menganggap bahwa kejadian itu tidak pernah terjadi lagi. Bahkan mereka melakukan kegiatan seperti biasanya.

"Del,pulpen gue kemana?"Tanya Tasya sambil menggaruk kepalanya karena frustasi. Pulpen yang baru saja ia beli kemarin hilang entah kemana. Tasya yakin pasti ada yang mencuri pulpennya.

"Tadi lu taroh mana sya?"tanya Adel sambil membantu Tasya mencari pulpennya. "Tadi disini"tunjuk Tasya pada mejanya.

Meysa menatap tajam ke arah Dimas. Orang yang biasanya suka mencuri pulpen di kelas ini. Langganan bahkan ia hanya membawa satu buku tulis.

"Apa lo liat liat?"sewot Dimas saat melihat tatapan Meysa yang cukup mengerikan. "Lo betak pulpen Tasya iyakan?!ngaku!"

Dimas tertawa kencang membuat Meysa mengernyitkan alisnya bingung. Oliv yang baru saja datang langsung bingung melihat adegan Meysa dan Dimas seperti orang kesurupan.

"Kalian kenapa sih?emang pelajaran b.indo ada tugas drama apa?"tanya Oliv polos.

Angga dan ketiga temannya yang menyaksikan hanya senyum senyum tak jelas. "Ck!Oliv polos banget sih makin cinta gue"gumam Rava. Reno yang mendengar lantas melotot"lo demen ama Oliv?"pekik Reno kaget. Rava menyumpal mulut Reno dengan tangannya.

Reno menggigit tangan Rava hingga Rava mengaduh kesakitan"Tangan lu bau geblek!"

Rava mengendus endus tangannya lalu menyengir"gua abis berak trus lupa cuci tangan"

Arka melempar Rava dengan tasnya "Jorok tai!" Angga hanya memutar bola matanya lalu fokus kembali dengan Tasya. Gadis yang sedari tadi terus menjadi objek fokusnya. Ia memutar mutar pulpen pink yang berada ditangan kanannya. Ya,itu pulpen milik Tasya. Ia ingin mengerjai gadis itu sekalian modus. Ia rindu dengan tatapan memelas Tasya dan tangan halusnya.

"Meysa sayang,Aku tau kok aku suka betak pulpen orang. Tapi kali ini suwer deh bukan aku pelakunya"Ucap Dimas mendramatis sambil mengelus rambut halus Meysa.

Meysa melotot melihat kelakuan Dimas yang kurang ajar. Baru saja ia ingin menepis tangan itu,seseorang sudah menepisnya. "Jangan pernah sentuh cewek gua!"

Seluruh kelas syok mendengar pengakuan seorang Reno Andhika Pradewa. Yang paling anti sama yang namanya perempuan. Meysa membelalakkan matanya tak percaya.

"Reno lu--

"Sstt..jangan takut sayang"Meysa mencubit pelan perut Reno ketika Reno memeluknya. Seenak jidat memang si makhluk pluto ini!

"Awh..sakit beb"

"JIJIKKK RENOOO!!!"Rengek Meysa sambil mencebikkan bibirnya.

"Cari ini?"Tasya mendongak mendapati Angga dengan pulpen pink nya yang berada di tangannya. Oh my god. Sejak kapan Angga mengikuti jejak Dimas yang sesat itu menjadi tukang betak pulpen?

Tasya langsung mengambil dengan cepat pulpennya dari tangan Angga. Angga menampilkan wajah cemberutnya"kok cepet banget sih ngambilnya. Gua kan pengen megang tangan lo"Melas Angga.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang