15. Pisah

1.8K 120 0
                                    

"Buat apa minta maaf kalo besoknya
Diulangi lagi?"
-Anatasya Felicia.

♡♡♡

"Sya gue duluan ya?abang gue udah jemput nih"Ucap Oliv sambil mengetik sesuatu di layar ponselnya. Tasya mengangguk"kalian pulang duluan aja gpp kok"

"Trus gue ninggalin lo sendirian gitu?!"Pekik Meysa heboh.

"Nanti gue bisa nelfon kakak gue"Ujar Tasya sambil membersihkan kolong meja. Saat ini ia memang sedang piket. Tapi teman satu piketnya malah pada pulang duluan. Sialan memang. Besok Tasya akan memaki siapapun yang lari dari jam piket.

"Serius nih?"

"Iya"

"Yaudah gue bakil duluan ya"Pamit Adel dan Meysa yang dijawab anggukan kecil oleh Tasya. Tasya menghembuskan nafasnya. Saat ini ia hanya berdua saja dengan Angga. Ah ngomong ngomong soal anak itu. Angga malah asik memutar mutar kunci motornya sembari duduk di atas meja.

"Udah kelar?"tanya Angga begitu Tasya meletakkan sapunya. Tasya mengangguk pelan lalu menyeka keringatnya.

Drtt..drtt..

Ponsel Angga bergetar dengan sigap Angga mengambil ponsel di saku celananya. Raut wajah Angga sempat menegang sebelum dia merubahnya kembali menjadi datar.

"Tasya"panggil Angga dengan wajah khawatirnya. Tasya hanya berdeham.

"Bisa pulang sendiri gak?gue ada urusan soalnya"tukas Angga. Dan tentu saja hati Tasya mencelos mendengarnya. Kenapa gak bilang dari tadi coba?!jam segini mana ada angkot lewat!

"Yaudah gpp"

"Yaudah aku pergi"Angga segera berlari meninggalkan Tasya dengan raut kecewanya. Tasya mengambil Iphone-nya.

Kak Tania.

Kak?bisa jmput ga?angga ad urusn
Soalny

Ok otw.
(Read)

Beruntung kakaknya bisa menjemputnya. Jika tidak habis sudah riwayatnya. Karena mustahil ia meminta bantuan ke kakaknya yang satu itu. Melvin jika di kantor akan sulit dihubungi karena ia selalu sibuk meeting. Bahkan Erita suka gondok sendiri dengan kelakuan ajaib anaknya.

Tasya berjalan lunglai menuju halte bus di depan sekolahnya. Sambil menunggu kakaknya Tasya mengeluarkan buku Diary-nya yang selama beberapa tahun ini selalu menjadi tempat curahan hatinya.

Tasya membuka tutup pulpennya dan mulai menulis sesuatu disana.

Dear Anggara,

Aku gak tau kenapa tiba tiba kamu pergi gitu aja tanpa jelasin apapun ke aku. Aku tau kamu khawatir. Aku sempet baca kok siapa yang sms kamu. Itu Aurel bukan? Cinta pertama kamu waktu smp.

Aku gak tau gimana ceritanya kamu bisa ketemu sama dia lagi setelah bertahun tahun kamu pisah sama dia. Kenapa hubungan baru ini harus dilandas kebohongan ngga?buat apa?

Aku gak tau sampe kapan aku bisa bertahan sama hubungan ini. Kejar dia ngga selagi kamu cinta sama dia. Biarin aku disimi ngerasain luka yang udah dua kali kamu lakuin sama aku. Pergi karena perempuan lain.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang