35. CLBK

1.7K 95 2
                                    

Tasya merutuki siapapun yang mengerjainya seperti saat ini. Sungguh menyebalkan.

Padahal ia harus menghitung jumlah uang kas kelas. Tapi gara gara sms dari orang tak dikenal itu dirinya harus mengikuti petunjuk petunjuk yang tak ada ujungnya sejak tadi.

Beruntung ada Bendahara 2 yang siap sedia kapan saja membantu dirinya jadi ia tak perlu repot repot memikirkan uang kas yang belum ia hitung.

"Ih anjir apaansi ini siapa yang ngerjain gue kek gini!!!"teriak Tasya kesal.

Tasya terus mengikuti petunjuk arah dari kertas yang tertempel hingga ia tiba di tangga menuju rooftof.

Naik ke rooftof dan kamu akan
Menemukan maksud dari petunjuk ini.
~Semangaaatttt!!!!!


"Semangat palalu!lu si enak timbang nulis nulis beginian doang. Lah gua yang nyari nyari"gerutu Tasya.

Akhrinya Tasya naik ke atas menuju rooftof dan membuka pintu rooftof pelan pelan.

Dan Tasya terkejut saat melihat banyak sekali bunga yang ditaburkan disana. Bahkan tempat nya sudah disulap sedemikian rupa.

Tasya menajamkan pengelihatannya saat melihat sosok laki laki yang berdiri membelakanginya.

"Angga?"panggil Tasya.

Angga menoleh menatap Tasya dengan senyum lebarnya.

"Hai"

"Ini elo yang bikin semuanya?"tanya Tasya kesal. Angga terkekeh seraya mengangguk.

"Ih lo ngeselin banget!cape tau gua ngiber ngiber petunjuk sialan ini!"dengus Tasya.

Angga mendekatkan wajahnya membuat tubuh Tasya perlahan mundur. Tasya memicingkan matanya menatap Angga was was.

"Mau ngapain lo?!"

Angga menyatukan kedua alisnya lalu sedetik kemudian ia tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya.

Tasya terdiam menatap Angga yang tertawa ralat lebih tepatnya mentertawainya.

Angga menghentikan tawanya lalu mulai menatap Tasya serius.

"Gua mau ngomong serius ama lu"serius Angga.

"Yaudah ngomong aja..."

"Balikan yuk!"

"Hah?"beo Tasya. Matanya mengerjap lucu membuat Angga tak tahan untuk tidak mencubit pipi milik Tasya yang nampak merah.

Merah?perasaan panas juga enggak ah. Orang cuacanya gak panas.

"Blushing yaa?cieee...."goda Angga sambil mencoel coel pipi Tasya. Tasya yang hanya diperlakukan seperti itu hanya memasang wajah cemberut.

"Angga jangan main main ih!"

"Gua serius sya"ucap Angga yang entah kapan wajahnya kembali serius. Tasya menatap Angga dalam. Tak ada kebohongan lagi disana melainkan hanya sebuah ketulusan dan harapan.

"Ck!gak elit banget ngajak balikan di rooftof sekolah!"decak Tasya sambil melipat tangannya di dada lalu membuang wajahnya ke sembarang arah.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang