37. Possesive

1.7K 97 0
                                    

Disinilah ia tepat di kamar milik Tasya yang sangat luas. Tasya menunduk takut tatkala iris matanya bertemu dengan mata indah milik Angga yang kini terdapat kobaran api yang menggebu gebu disana.

Rahang Angga mengeras menandakan bahwa ia benar benar marah.

"Tatap aku kalo orang lagi ngomong!"

Dengan sedikit keberaniannya Tasya mengangkat wajahnya perlahan lahan. Kedua jarinya saling bertautan bahkan keringat dingin sudah mengucur di sekitar dahinya.

"Kenapa ka---

Belum sempat Angga menuntaskan ucapannya sebuah suara berat laki laki di samping kamar Tasya membuat mereka terdiam.

"Kamu itu perempuan gak seharusnya balapan kaya gini!!mana Tania yang feminim hah?!oh jadi selama ini kita pacaran aku gak pernah tau sifat kamu yang buruk ini?!" Ketus Faruq,kekasih Tania. Sepertinya kakak perempuannya juga kena amukan kak Faruq akibat mereka balapan.

Tadi memang saat mereka pulang mobil milik Angga,Faruq,Monica dan Diva sudah terparkir rapih di pekarangan rumah.

Tasya mengepalkan tangannya tak terima ketika kakaknya di caci maki seperti ini. Ia memejamkan matanya kuat kuat mencoba mengatur supaya emosinya tidak meledak saat ini juga.

Apa katanya?sifat buruk?!heloww namanya juga pasangan pasti selalu nutupin sifat buruk pasangannya dan juga namanya manusia gak ada yang sempurna kan?

Angga menaikkan sebelah alisnya saat melihat tingkah Tasya yang sedang menahan emosi. Ia tersenyum miring. Siapapun yang melihatnya pasti ia akan ketakutan karna itu tandanya bahaya besar akan terjadi.

Sayangnya Tasya tak melihat senyuman itu karna ia masih asik memejamkan matanya.

Perlahan tubuh Tasya terasa rileks. Lalu ia membuka matanya perlahan dan terkejut karena sebuah benda yang di pegang oleh Angga.

Borgol.

"Kalo kamu masih kaya gini. Kalo kejadian ini akan terulang lagi. Aku gak akan segan segan ngeborgol tangan kamu pake ini dan nikahin kamu. Jadi kan kalo kamu udah nikah sama aku kamu bakal aku rantaiin setiap aku berangkat kerja jadi gak bisa balapan kaya gitu ataupun selingkuh. Mau?"ucap Angga penuh penekanan di setiap katanya.

Tasya menggelengkan kepalanya kuat kuat. "E--enggak!maaf"lirih Tasya.

Angga tersenyum puas mendengar jawaban Tasya. Ia berdiri dari sofa single yang ada di kamar Tasya dan menghampiri gadisnya yang duduk di pinggir kasur dengan wajak menyesalnya.

Dengan lembut Angga menepuk puncak kepala Tasya pelan sambil berbisik lirih namun tajam dan penuh penekanan di dalamnya.

"Good Girl"

●●●

Suasana di meja makan malam ini sangat canggung. Apalagi ditambah tatapan permusuhan dari pasangan masing masing.

Erita yang menyadari suasana sedang tidak enak langsung mencoba memecah keheningan.

"Emm...Tasya kamu kan seminggu lalu baru aja selesai UN gimana kalo besok kita ke butik buat milih dress yang cocok buat kamu"

Baru saja Tasya ingin menjawab sebuah suara membuat mereka bungkam kembali dan melanjutkan makan malam mereka dengan suasana seperti ini.

"Angga ikut mah"

●●●

Tasya cemberut sambil membuka laptopnya. Handphone miliknya disita oleh Angga barusan sebelum lelaki itu berpamitan untuk pulang. Untungnya ia masih mempunyai laptop yang bisa ia gunakan kapan saja jika ingin membuka app chat yang ia butuhkan.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang