3. Canggung

2.2K 138 1
                                    

Bohong jika aku berkata bahwa
Aku membencimu. Nyatanya
Sampai saat ini kamu adalah orang
Satu satunya yang menempati
Hati ini.
-Anggara J Sebastian

♡♡♡

"Bun,kayaknya Tasya harus pulang udah mau malem soalnya" Jeane hanya menghela nafas seraya tersenyum. "Yaudah tapi kamu dianter Angga ya?"

Tasya terlihat gelagapan mendengar permintaan Jeane. "Eh engga usah Bunda"

"ANGGAA!!!"Panggil Jeane. Iya,Angga memang sudah pulang 5 menit yang lalu tanpa basa basi ia memutuskan langsung menuju ke kamarnya.

"Kenapa Mah?"Tanya Angga lirih sambil menuruni anak tangga hingga sampai ke depan Bunda-nya.

"Kamu anterin Tasya pulang ya?"Pinta Jeane sambil mengusap rambut halus milik Tasya. Tasya yang tak tau harus menjawab apa hanya terdiam. Angga menatap Tasya sekilas dengan muka datarnya. Sejujurnya ia merasa bahagia karena bisa ada waktu berdekatan dengan Tasya.

"Emang gak bisa naik taksi ya mah?Dia udah gede"Ucap Angga dingin. Ia lebih memikirkan gengsi-nya yang besar itu. Jeane berdecak kesal.

"Em-iya bunda,Tasya naik taksi aja"Ucap Tasya menahan mati matian supaya air matanya tidak jatuh dan membuat Bunda-nya ikut sedih.

"Kamu kok gitu sih Ngga?yaudah kalo kamu gak mau nganterin biar Bunda suruh Va-" Dengan cepat Angga menyela ucapan bunda-nya. "Yaudah Angga anterin!"Ucap Angga akhirnya.

Ia tau bahwa bunda-nya itu akan meminta sepupu nya-Varel meminta mengantarkan Tasya. Ia tak akan sudi mendengarnya. Bahkan melihatnya pun rasanya Angga ingin berteriak bahwa Tasya hanya miliknya! Egois memang. Selagi Angga belum bisa bersama Tasya lagi jangan harap cowok lain bisa menempati posisinya saat ini. Persetan dengan Laura! Angga akan berusaha keras supaya bisa keluar dari permainan ular Laura.

Angga mengambil jaket nya dan kunci motornya lalu berjalan keluar meninggalkan Tasya.

"Bun,Tasya pulang dulu ya"

"Iya hati hati ya nak. Sering sering kesini lagi" Tasya hanya membalas dengan senyuman manis andalannya. Lalu mengangguk.

●●●
"Arrgghhh!!!"Sudah sejak tadi Laura membanting semua barang yang ada di kamarnya. Mika,sahabatnya sudah jengah memandangi dirinya sejak tadi.

Mika hanya membolak balik majalah fashion yang ada di kamar Laura. "Mau sampe kapan lo kaya gini ra?gak akan ada hasilnya"Ucap Mika yang sudah mulai bosan. Karena sudah 2 jam ia menemani sahabatnya yang gila itu.

"Gua kesel Mik!Masa dari tadi Angga gak ngangkat telfon gua!"Mika hanya menaikkan satu alisnya"Lalu?"

"Ish!gua takut Angga di ambil sama Tasya tasya ituuu!!"Ketus Laura sambil melempar bantalnya. Mika itu termasuk orang yang cukup dewasa. Jika Laura salah ia selalu menasihati habis habisan.

"Bukannya elo yang ngambil Angga dari Tasya ya?"Ucap Mika tajam.

Jleb!

Karena tak mau kalah akhirnya Laura menggeram kesal"Daridulu gua selalu deketin Angga Mik!Tapi apa?justru Angga lebih milih bocah ingusan itu yang gak ada cantik cantiknya!"

Mika memutar bola matanya jengah.

"Lo mau tau kenapa Angga lebih milih Tasya?"Laura mengangguk sambil membuang wajahnya ke arah jendela kamar.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang