22. Jalan Jalan

1.7K 94 0
                                    

Tasya membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya ketika sebuah cahaya masuk melalui celah celah jendela. Tasya membelalakkan matanya ketika menyadari ini bukan kamarnya.

"Udah bangun?"Tasya langsung menengok ke arah Angga yang masuk dengan membawa susu putih dan roti.

"Ngga,Mama pasti nyariin aku!duh gimana ini?!aku lupa ngabarin"panik Tasya sambil menggigit jari telunjuknya. Itu merupakan suatu kebiasaan Tasya jika dirinya sedang khawatir akan suatu hal.

Angga terkekeh membuat Tasya mengernyitkan dahinya bingung.

"Ngga galucu deh"

"Kamu yang lucu sayang"

Blush!

Tasya menyembunyikan wajahnya di dalam selimut. Angga yang melihat tingkah Tasya langsung tertawa kencang membuat wajah Tasya langsung memerah.

"Angga ih!"

"Apa sayang?" Tasya memukul Angga dengan bantal yang tadi ia kenakan untuk tidur. Angga yang sudah tau gerak gerik Tasya langsung menangkap bantal itu lalu membuangnya.

"ANGGA!!!"

"Hm?"

"Ck!"Tasya berdecak sebal sambil beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

"Semalem kamu lupa?kamu yang telfon ke mama izin nginep di rumah aku soalnya Bunda sama papa aku gak ada?" Tasya mematung mendengar penuturan dari Angga. Apa yang diucapkan Angga semuanya benar. Semalam ia menelfon mama nya untuk izin menginap di rumah Angga karena mendadak semalem Angga demam tinggi.

Tasya memutar tubuhnya 180°menghadap Angga lalu memperhatikan Angga dari bawah sampai atas. Angga yang merasa diperhatikan intens oleh Tasya menaikkan sebelah alisnya.

"Kamuu---

Tunjuk Tasya sambil menyipitkan matanya.

"Sakit kan?kok baju nya rapih gini?" Angga tersenyum manis. Inilah pertanyaan yang ia tunggu tunggu sejak tadi.

"Udah sembuh kok" Tasya menganggukkan kepala sambil mengucapkan "oh" walaupun hanya gerakan bibir saja.

"Sekarang kamu mandi. Aku tunggu di meja makan"

"Ngga trus baju aku gimana?"tanya Tasya sebelum Angga keluar dari kamarnya. Eh bukan kamar Tasya lebih tepatnya kamar Angga.

Angga mengarahkan pandangannya ke arah dress berwarna kuning yang digantung di pintu lemari. Tasya menatap takjub dress sederhana itu. Sederhana namun cantik.

"Udah nanti aja ngagumin dress nya sekarang mandi gak pake lama!"desis Angga sebelum dirinya benar benar hilang di balik pintu. Tasya menghembuskan nafasnya. Benar benar. Angga itu bisa aja membuat dirinya bahagia dan patah hati disaat bersamaan.

Tasya bingung. Sebenarnya dirinya dan Angga itu sudah tidak ada hubungan apa apa. Namun mengapa Angga menganggap layaknya mereka berpacaran?

Tak mau ambil pusing Tasya segera masuk ke kamar mandi,menyalakan sower dan menenangkan fikirannya di bawah guyuran air sower yang dingin itu.

●●●
Angga memainkan game online di Iphone nya seraya menunggu Tasya selesai mandi. Sebenarnya tadi subuh ia menyuruh anak buah papa nya untuk membelikan dress untuk Tasya. Karena hari ini dirinya ingin mengajak Tasya berjalan jalan.

Terdengar suara kursi bergeser menandakan bahwa ada orang yang ingin duduk di depannya. Angga mematikan Iphone nya seraya menatap gadis dihadapannya.

Angga terdiam menatap penampilan Tasya seraya intens. Gadis itu nampak cantik dengan balutan dress kuning yang ia berikan tadi. Rambut yang sengaja di uraikan memberikan kesan girly.

LOVE YOU ÄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang