Chapter 7

1.8K 193 7
                                    

Happy Reading all 🤗💙
































"Jangan pernah kalian mendekati priaku wahai para wanita jalang diluar sana. Karena ia, Jeon Jungkook, hanya milikku seorang"

🚫🚫🚫

Seperti biasanya, Rose bangun jam 5 pagi untuk kembali berkutat dengan jadwalnya yang padat itu. Saat ia baru saja ingin melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia teringat semua kejadian menyenangkan bersama Jungkook kemarin.

Hanya memikirkannya saja membuat jantungnya berdegup cepat dan pipinya memerah. Ia sontak menggelengkan kepalanya untuk mengusir semua pikirannya tentang Jungkook dan beranjak ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, ia sarapan dengan beberapa makanan ringan seperti roti dan susu. Sekarang baru jam 6 pagi, tapi tiba tiba hpnya berdering menandakan ia mendapat telepon dari manajernya.

"Rose-ah, cepatlah bersiap, jadwalmu dimajukan. Bukan jam 8 tapi jam setengah 7. Cepat"

Setelah mengatakan hal itu, manajer Rose memutuskan panggilan itu secara sepihak. Rose yang terkejut dengan perubahan jadwalnya yabg sangat tiba tiba itu langsung bersiap siap. Karena buru buru, ia hanya mengenakan pakaian yang pertama kali dilihatnya di lemarinya.

Hanya berselang 10 menit, manajer Rose sudah sampai di rumah Rose, anehnya, ia tak bersama Jungkook hari ini. Hal janggal itu membuat Rose akhirnya bertanya pada manajernya.

"Manajer-nim, Jungkook tak ikut??"

"Dia izin, ada keperluan lain katanya"

Kecewa, itu yang Rose rasakan. Jawaban dari manajernya tak membuat rasa penasarannya itu hilang. Entah hanya perasaannya saja atau tidak, tapi Rose merasa Jungkook tak dalam kondisi baik baik saja.

"Semoga firasatku salah. Lagipula ia hanya bodyguardmu Chaeng, kenapa kau mengkhawatirkannya??" batin Rose.

Untungnya, mereka sampai tepat waktu. Para staff langsung merias Rose sebagus dan secepat mungkin agar pemotretan ini segera selesai. Namun, pikiran Rose melayang kemana mana saat ini. Bahkan saat pemotretan saja ia tak bisa fokus.

"Rose-ssi, tolong fokuslah" kata sang fotografer"

"Ne, mianhae"

"Fokus Rose, fokus" batinnya.

Karena ketidakfokusan Rose, pemotretan ini berjalan hingga 3 jam, yang biasanya bisa diselesaikannya hanya dalam waktu 2 jam. Beruntungnya, jadwalnya hari ini tak banyak, hingga ia bisa bersantai sedikit.

Setelah pemotretan pertama itu selesai, Rose dan manajernya kembali ke mobil dan pergi ke cafe untuk sekedar membeli camilan dan menunggu hingga waktu pemotretan selanjutnya.

"Rose-ah, ada apa denganmu?? Tak biasanya kau seperti ini" tanya manajernya heran ketika mereka baru saja mendapat tempat duduk disalah satu cafe. Ini adalah cafe biasa sehingga kehadiran mereka sungguh menarik perhatian.

"Aku tak tahu. Rasanya aku sungguh pusing memikirkannya" ucap Rose frustasi.

"Jangan bahas disini, ayo kita pindah" ucap manajernya karena khawatir bahwa orang orang bisa mendengar semua rahasia Rose.

Mereka pun pindah ke bagian VIP cafe itu. Bagian ini sangat tertutup, dengan dinding yang membuat ruangan ini kedap suara, sehingga apapun yang disampaikan Rose nanti tak akan sampai ke publik.

"Oke, lanjutkan ceritamu" ucap manajernya.

"Aku tak mengerti ada apa dengan diriku hari ini. Hanya saja rasanya seperti, kosong"

Mendacium Et Veritas | ROSEKOOK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang