Bandung, 1999
Bandung merupakan kota paling istimewa menurut Uge. Kota sejuk itu mampu membuat secangkir kopi hitam panas bereaksi cepat pada tubuh, melebur bersama darah, membanjiri otak kanan dengan segudang inspirasi.
Kata Uge, Bandung bukan seperti kota-kota dingin lain, kesejukannya malah membuat orang menjauhi selimut tebal. Atmosfernya membuat jari penulis lincah merangkai huruf, pensil menari di atas kertas, nada berjumpa syair, bahkan benda sepele bernama kardus bisa menjelma jadi furnitur yang memenangkan kontes desain, kota yang sangat memanjakan manusia otak kanan.
Uge pernah mendengar selentingan, konon Tuhan menciptakan kota Bandung saat tersenyum, sehingga ia menghubungkannya dengan tekstur nada bicara orang Bandung. Kata Uge, logat Sunda seolah mengikuti lekuk kurva senyum, sehingga ancaman preman sekalipun tetap terdengar ramah, tapi jangan lantas anda ingin membuktikannya. Lebih baik nada itu keluar dari mojang Priangan, karena menurut Uge, kecantikannya juga merupakan bukti lain kisah senyum tadi.
Itulah sebabnya kota Bandung dinobatkan menjadi kota yang penghuninya paling bahagia di muka bumi, tapi sekali lagi, ini cuma konon atau katanya. Uge sendiri lupa, entah siapa yang pertama kali menceritakan kisah itu, yang jelas Uge mencintai Kota Bandung, sudah 4 tahun ia menetap di kosan Bodas untuk menimba ilmu di ITB jurusan arsitektur.
*****
Bersambung
Vote dan comment anda sangat berarti bagi penulis, terimakasih telah membaca tulisan ini.
Penulis, Indra W
KAMU SEDANG MEMBACA
Al Kahfi Land 1 - Menyusuri Waktu
RomanceUge, mahasiswa I TB, mengenal Widi, arsitek di Al Kahfi Land, melalui Chatting Lintas Waktu. Awalnya mereka tidak percaya berada di waktu berbeda, karena penasaran Uge mendatangi kantor Widi. Ternyata di sana tidak ada satu pun bangunan, Uge hanya...