"Bun kaos kaki aku bunda taroh dimana?"tanya laki-laki dari arah tangga itu.
Orang yang dipanggil pun menoleh lalu mengerutkan keningnya. "Dimana ya ga, kok bunda lupa"oceh nya.
Arga pun menghela nafas lalu turun dari tangga. "Bun, ini aku mau sekolah loh"
"Hehe iya sayang, bunda bercanda kok. Bentar bunda ambilin"kekeh nya lalu pergi dari area dapur menuju kamar nya.
"Bang, gue nebeng ya"kata adik arga-Andra.
"Gak. Bunda udah beliin lo motor baru waktu lo lulus, buat apa motor lo digarasi kalo gak di pake. pajangan?"kata kakak tertuanya itu dengan ketus.
Andra pun mendengus kasar. Terkadang dia capek mengobrol dengan kakak tertua nya itu. Selalu saja begitu, judes.
"Bun, arga nih bun. Pelit!"adu Andra pada nayra.
"Apa sih kamu ndra, motor kamu kenapa emangnya?"tanya nayra yang baru saja keluar dari dalam kamar nya dan azka.
"Gak ada bensin bun, lagian kita kan satu sekolah. Emang dasar nya dia pelit aja tuh"dengus Andra tak suka.
Arga memutar bola matanya malas. "Modus lo minta uang tambahan"
"Lo tuh Ken... "belum selesai Andra meneruskan ucapan nya tiba-tiba terdengar suara berisik dari arah tangga.
"BUNDAAAA KEPANGIN RAMBUT VIRA DONG"teriak anak kembar nya itu sambil menuruni tangga.
"NGGAAAAA, GAK BOLEH! POKOK NYA VINA DULU YANG DIKEPANGIN BUNDA!"teriak anak kembar nya yang satu lagi.
"Astaga, vira Vina bunda kan udah bilang sama kalian, jangan teriak-teriak didalem rumah!"kata nayra sambil berkacak pinggang di dekat meja makan.
"Bapak azka aldric Pratama bisa gak bantuin istri nya. Jangan ketawa-ketawa aja dong"kata nayra sebal pada suami nya itu.
Memang sedari tadi, ayahnya-azka sudah duduk manis di atas meja makan. Dia pun hanya tertawa saat di ceramahi oleh istrinya itu.
"Kalian berempat kalo masih berantem nanti ayah kurangin uang jajan nya"habis sudah, semua orang terdiam.
Ancaman yang sangat ampuh bukan? KENAPA GAK DARI TADI SIH NOLONGIN NYA KALO SEGAMPANG INI?!
"Bun kepangin dong"kata Vina manja.
"Tapi aku juga mauu"rengek vira.
"Suit aja"saran azka yang langsung di angguki keduanya.
"Yes gue menang"ucap vina senang saat dia memenagkan suitnya.
"Yang kepangin aku siapa dong?"tanya vira hampir merengek. "Sini biar ayah yang kepangin"vira pun langsung bergidik ngeri.
"Gak mau! Aku masih sayang sama rambut aku, lebih baik aku minta kepangin abang aja dari pada sama ayah, yang ada rontok rambut aku"ujar nya lalu menghampiri arga.
"Awas ya kamu, pergi sendiri sana. Ayah mau rapat di rumah sakit"kata azka santai.
"Lalu kita naik apa dong?"tanya mereka berdua sedih.
Azka pun mengedikan bahunya. "Angkot?"
"IHH, bunnnn ayah jahat"adunya.
"Zkaa"panggil nayra memperingati. "Aku ada rapat pagi sayang di rumah sakit"jawab nya sambil memakan sarapan yang sudah nayra siapkan.
"Sama abang aja"kata arga santai. Karna tidak mungkin dia membiarkan adik perempuan nya naik kendaraan umum selagi dia masih bisa mengantar.
"Vira sama kakak ya?"bujuk vira pada Andra. Andra pun hanya mengangguk karna sudah mendapatkan uang bensin dari azka.
"YEY!"
***
"Langsung masuk ingat"ucap arga sebelum dia meninggalkan Vina di depan gerbang sekolahnya.
Motor Honda cbr250 itu pun melaju membelah jalanan kota dengan kecepatan diatas rata-rata.
Setelah sekitar lima menit menempuh perjalanan, akhirnya arga pun sampai di sekolah nya.
Cowo dengan jaket bomber navy itu pun memarkirkan motornya di tempat parkir khusus.
Parkir khusus? Tentu saja. Itu adalah parkir khusus untuk para anak Andromeda. Dan arga adalah salah satu bagian penting dalam andromeda.
Kaki jenjang itu pun menelusuri koridor yang mulai ramai dengan siswa siswi yang sudah hadir di sana.
"Woy bro kalem banget"sapa seseorang dari belakang sambil merangkul arga. "Apa sih, lepasin tangan lo!"ucap arga galak.
"Galak banget buset, lagi pms lo?"arga pun hanya mendengus kasar saat mendengar pertanyaan dari teman gilanya itu.
"Mau gue tonjok?"ancam arga galak. Orang tadi pun hanya memberikan cengiran nya lalu tertawa. "Tumbenan banget lo datang nya rada telat gini"ucap laki-laki yang sedang berjalan bersisihan dengan arga ini.
"Nganterin adek gue dulu tadi"jawab nya. Mereka pun sudah sampai di dalam kelas mereka berdua.
"Arga, el!"panggil sean kepada mereka berdua. Mereka berdua pun bergegas pergi menuju pojok kelas, as always.
"Tumben dateng nya barengan"ucap sean saat keduanya sampai dihadapan mereka dan mengambil tempat masing-masing.
"Nganterin adek gue dulu tadi"jawab arga sambil membenarkan tatanan rambutnya.
"Molor dulu tadi"jawab el dengan cengiran yang dibalas dengan dengusan kasar dari yang lain. "Kalo elu sih gak heran gue"sahut gandhi kesal.
Saat mereka masih asik berbincang tiba-tiba seorang cewe dengan pakain seragam ketat datang kearah mereka. "Eh dara"sapa el.
"Hay, nih buat kamu"ucap nya sambil tersenyum manis kepada arga. Ia pun berlalu setelah selesai memberikan arga bekal yang sudah ia masak tadi pagi.
Ia tau, tentu saja bekal itu tidak akan dimakan oleh arga. Tapi..... Berharap lebih tidak masalah bukan?
"Nih mau makan gak? Kalo gak gue buang"tanya arga pada yang lain. Kenan pun dengan cepat mengambil bekal itu.
Sayang, masih bisa dimakan.
Dan semua itu disaksikan oleh dara. Adara Kirana. Gadis yang sangat menyukai seorang Arga Angkasa Pratama.
Tbc
Huhuuuuu
Jangan lupa vote dan komen ok!
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔2
Teen FictionSequel of adkel vs kakel "Arga itu sempurna. Ganteng, Pinter, Populer, Anak orang kaya, sayang orang tua, jagoan lagi! Gimana gue gak jatuh cinta coba sama dia?! Duh calon imam gue"-Adara Kirana "Terkadang harapan yang terlalu tinggi lah yang membua...