Saat merasa bosan, kau hanya perlu pergi keluar menikmati angin. Karena jika pergi ke dalam mimpi, semua hal tidak dapat bertahan selamanya.
-Yeri berdiri di tengah hamparan taman Kampus, netranya sedikit terkejut kala merasakan sebuah tetesan jatuh diatas telapak tangannya, "Salju pertama," gumamnya tersenyum dan mulai memejamkan kedua matanya sejenak.
Tersenyum pada dirinya sendiri, apa kalian percaya pada Mitos? Siapapun tolong biarkan aku berharap sebuah kebahagiaan dan harapan kecil di hidupku.
Yeri kembali membuka mata, masih sama. Salju tetap berjatuhan. Dia kembali menatap ke sebuah Buku fiksi ditangan nya, ada sebuah kutipan disana yang berkata. 'Tidak lebih dan tidak kurang, hanya sebuah harapan kecil yang dapat menuntunku ke sebuah jalan bernamakan kebahagiaan'. Yeri berkedip sembari menutup buku itu dan menatap lurus ke depan, entah sudah berapa lama dirinya berdiri dibawah sana, namun yang pasti tubuhnya mulai menggigil membuatnya ingin cepat-cepat mencari tempat yang hangat setidaknya untuk mengurangi sedikit hawa dingin yang menusuk kulitnya.
Duk!
Buku Yeri terjatuh di lantai Koridor, tubuhnya tersungkur disana. Ceroboh!
"Maaf, kau tidak apa-apa?"
Tubuh Yeri membeku disana, suara itu seperti tidak asing lagi baginya. Dengan cepat atensinya menatap Si pembicara didepannya, "Eunwoo Sunbae," gumamnya tidak percaya. Yeri berkedip, ini seperti mimpi.
"Hei! Kau tidak mendengarku?" Suara itu kembali menginterupsi Yeri untuk kembali ke alam sadarnya, dia langsung berdiri dan mengangguk pelan lengannya yang tidak gatal.
Eunwoo mengangguk mengerti dan mengambil Buku Yeri dibawah sana, "Lain kali berhati-hatilah saat berjalan," tuturnya.
Yeri tidak menjawab, sejak tadi atensinya tidak pernah lepas dari Pria tampan itu. Bahkan sekarang saat Eunwoo sudah melenggang pergi dari hadapannya.
"Hai Chingu!" Wendy datang langsung merangkul bahu Yeri membuat sang empunya hampir saja tersosor ke depan jika saja ia tidak menjaga keseimbangan tubuhnya. (Teman)
Yeri melirik kesal ke arah Wendy, "Kau merusak pemandanganku saja," tukasnya berbalik dan melangkah pergi.
"Merusak pemandangan?" gumam Wendy dengan heran. "Hei! Tunggu aku," sambung Wendy sembari mengejar Yeri yang sudah berjalan sedikit menjauh darinya.
___
"Dasar anak ini, sampai kapan kita berjalan begini terus? Kakiku ingin patah rasanya," sejak tadi Wendy tidak berhenti meracau disana.
"Bersabarlah sedikit," tukas Yeri.
Langkah mereka berhenti didepan sebuah ruangan, "Apa sudah sampai?" tanya Wendy.
Belum sempat Yeri menjawab, seseorang muncul disana, "Yeri kau sudah datang?"
Yeri tersenyum kecil mendengarnya lalu mengangguk pelan.
"Dia siapa?" bingung Wendy.
"Perkenalkan aku Seulgi teman kecil dari Gadis yang kini tengah berdiri di sampingmu," ucap Seulgi sembari mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sunbae [End]
Novela Juvenil"Ada rasa yang harus ditahan dan itu menyakitkan," tutur Eun Woo. "Apa maksudmu?" "Kau menahan rasamu pada Jungkook sama seperti aku yang menahan rasa terhadapmu." -Aku menginginkanmu sama seperti saat kamu menginginkannya- Yeri Jo. ______ Genre :...