Aku sudah terbiasa menahan sakit, semua ini tidak masalah bagiku.
-
Seokjin berjalan cepat masuk ke dalam ruangan Eunha, hari ini sungguh hari yang kacau menurutnya. Bagaimana bisa Groub International kehilangan banyak investasi dan hampir membuat Perusahaan itu mengalami kerugian besar? Pikirnya."Eunha! Bukankah kau yang menangani semua hubungan kontrak kerjasama kita dengan Groub International?" tegas Seokjin.
Eunha berdiri dari duduknya, "Memangnya ada apa?" herannya.
"Groub International menuduh Perusahaan kita dan menganggap kerjasama kontrak ini tidak benar," jelas Seokjin.
"Kakak ada apa ini?" bingung Yeri setelah ikut masuk ke dalam Ruangan itu.
Eunha melipatkan kedua lengannya dengan melirik sebentar ke arah Yeri yang kini tengah memegang sebuah map di tangannya, "Bukankah disini aku hanya memimpin apa yang di perintahkan olehmu? Mari kita tanyakan langsung pada adikmu ini, bukankah dia yang menjalankan tugas Perusahaan?" ujar Eunha menatap tajam ke arah Yeri.
"Apa maksudmu!" gertak Yeri tak terima.
Eunha tersenyum tipis, "lalu apa yang kau pegang itu?"
"Dimana pemilik Perusahaan ini aku ingin bertemu dengannya," marah Orang itu disana.
Seokjin menatap Yeri dan Eunha secara bergantian, "Kalian tolong selesaikan masalah ini secepatnya, aku pergi."
Yeri ingin sekali mencegah kepergian kakaknya namun Pria paruh baya di depannya itu menahan dirinya, "Jadi kau pemilik Perusahaan ini!"
Yeri yang tidak tahu apa-apa tenang bisnis pun hanya menganggukkan kepalanya.
Plak!
"Tuan apa yang anda lakukan?" ujar Yeri setelah ditampar oleh Presdir Joon.
"Aku hanya ingin memberimu pelajaran agar tidak bermain-main dengan Perusahaanku nona," gertak Presdir Joon.
Mata Yeri memanas dibuatnya belum lagi bekas tamparan tadi begitu menyakitkan, "Saya memang pemilik Perusahaan ini, tapi disini saya tidak ikut andil dalam kerjasama dengan Perusahaan anda Tuan!"
Presdir Joon kembali ingin menampar wajah Yeri namun Eunha lebih dulu memukul kepala Lelaki parug baya itu dengan Vas kaca miliknya, lumayan besar hingga membuat beliau terjerembab jatuh ke lantai nan dingin, "Eunha Sunbae apa yang kau lakukan?" tukas Yeri setengah berteriak, ia langsung berjalan mendekat ke arah Presdir Joon yang sudah pingsan dengan darah yang mengalir deras di kepalanya.
"Aku hanya ingin memberinya pelajaran, Pria tua ini benar-benar tidak tahu malu datang kesini dan membuat keributan," tukas Eunha.
Yeri yang panik tidak mendengarkan ucapan Eunha ia malah berusaha menyadarkan Presdir Joon disana.
"Ayah!"
Yeri dan Eunha lantas menoleh, mereka berdua sama-sama terkejut setelah mendengar Jungkook berlari mendekat ke arah mereka dengan memanggil Pria paruh baya itu dengan sebutan Ayah.
Yeri langsung berdiri, "Jungkook Sunbae, jadi Tuan ini Ayahmu?" kejutnya.
Jungkook melihat sekilas ke arah tangan Yeri yang terdapat bekas darah segar dengan pecahan beling secara bergantian, tangannya mengepal kuat lantas mendorong tubuh Yeri cukup kasar hingga membuatnya jatuh di lantai, "Apa yang kau lakukan pada Ayahku huh!" bentaknya membuat kedua mata Yeri terpejam takut.
"Jungkook tenangkan dulu dirimu, yang perlu kita lakukan hanya membawa Ayahmu ke Rumah Sakit," ujar Eunha seraya mendekat dan menenangkan Pria itu.
"Yeri aku tidak tahu kau bisa bertindak sejahat ini, oke aku memaklumimu sebagai penerus pemilik Perusahaan ini dan menipu perusahaan kami. Tapi ingat aku tidak akan tinggal diam saat sesuatu terjadi pada Ayahku," ujar Jungkook langsung membawa Presdir Joon bersama Eunha dibelakangnya.
Air mata Yeri terjatuh. Tidak, semua ini tidak benar. Dia disini tidak pernah melakukan apapun selain perintah dari Eunha, Yeri memukul dadanya yang terasa sesak bersamaan dengan air matanya yang mengalir deras. Jungkook salah paham, tolong siapapun jelaskan hal ini padanya.
"Astaga Yeri ada apa denganmu? Kenapa ada darah di tanganmu," panik Seokjin setelah melihat kondisi sang adik yang terlihat kacau.
"Kakak, aku tidak bisa bekerja disini lagi," tuturnya.
Seokjin mengelap air mata Yeri dengan lembut, "Ada apa ini? Dimana Eunha?"
Tangan Yeri mengepal. Eunha benar-benar rubah bermuka dua, "Kalau kau ingin tetap aku ada di Perusahaan ini, Kakak harus memecat Eunha terlebih dahulu," tegas Yeri.
"Apa yang kau bicarakan? Selama ini dia bekerja dengan baik," bingung Seokjin yang langsung mendapat gelengan dari Yeri.
"Tidak, kebangkrutan Perusahaan Tuan Joon semuanya bagian dari rencananya."
"Apa maksudmu?"
"Eunha bukan gadis baik-baik Kak! Putuskan hubungan kalian jika tidak-" ujar Yeri menjeda, "Jika tidak maka terpaksa aku yang akan memutuskan langsung hubungan kalian berdua."
Seokjin menggertakkan giginya, "Apa yang kau katakan Yeri! Eunha dia gadis baik-"
"Jika Eunha gadis baik-baik maka dia tak akan pernah mendorong kasar tubuh Tuan Joon seperti tadi!" potong Yeri berteriak didepan Seokjin.
Seokjin, Pria itu terdiam sejenak untuk pertama kalinya setelah mendengar sang adik berteriak marah didepannya, "Kakak tidak bisa memecat Eunha sembarangan Yer, selebihnya akan aku selidiki semua masalah ini terlebih dahulu."
___
"Jungkook aku minta maaf atas kelakuan Yeri tadi," ujar Eunha pada Jungkook yang sejak tadi tidak berhenti berjalan mondar-mandir didepan ruangan ICU.
"Bisa kau diam saja? Kau juga berada disana tadi, aku bisa saja mencurigaimu," gertak Jungkook langsung membuat mulut Eunha tertutup rapat.
Pintu terbuka menampilkan sosok Pria berjas putih disana.
"Bagaimana keadaan Ayah saya Dokter?" cemas Jungkook.
Dokter itu menghela napas, "Sejauh ini Tuan Jeon kehilangan banyak darah, tapi sudah kami atasi."
"Lalu kapan Ayahku akan sadar?"
"Kita tunggu saja sampai besok jika masih tidak ada perubahan terpaksa kami memutuskan bahwa Tuan Joon sedang koma," jelas Dokter itu.
Tangan Jungkook terkepal sempurna, Eunha membungkuk hormat setelah Dokter itu berjalan pergi dari sana.
Jungkook langsung masuk ke dalam Kamar rawat Presdir Jeon setelah beberapa menit yang lalu sudah di pindahkan ke Kamar pasien, "Aku tidak akan pernah memaafkan orang yang telah mencelakaimu Ayah, aku akan balas dendam," gumam Jungkook seraya melihat wajah pucat Presdir Joon.
Eunha mematung didepan pintu. Tadi sebelum dirinya memukul kepala Ayah Jungkook, Presdir Joon lebih dulu menyadari pergerakannya bisa-bisa hal ini akan menjadi masalah besar jika Presdir Joon terbangun nantinya. Eunha menggigit ujung kukunya, sepertinya ia harus cepat melakukan sesuatu.
.
.
.
TBC!!
080819
![](https://img.wattpad.com/cover/191909566-288-k99897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sunbae [End]
Teen Fiction"Ada rasa yang harus ditahan dan itu menyakitkan," tutur Eun Woo. "Apa maksudmu?" "Kau menahan rasamu pada Jungkook sama seperti aku yang menahan rasa terhadapmu." -Aku menginginkanmu sama seperti saat kamu menginginkannya- Yeri Jo. ______ Genre :...