Chapter 4

2.3K 273 17
                                    

Aku berbisik ditelingamu, dalam sunyi ini aku sedang menunggu untukmu.
-

"Katy!"

Yeri menolehkan pandangannya, "Tumben tidak memanggil nama asliku," sindirnya.

Wendy terkekeh pelan mendengarnya, "Bukankah disini aku bebas memanggilmu?"

Yeri mengindikkan kedua bahunya, ia melihat tas keranjang ditangan Wend, "Kau darimana?"

"Pasar, aku juga perlu makan asal kau tahu," jawab Wendy.

Yeri mengangguk kembali melanjutkan langkahnya di ikuti dengan Wendy.

"Kau tahu?" tanya Wendy disela-sela langkah kakinya.

Yeri menoleh, "Apa?"

"Eunwoo Sunbae kembali."

Yeri menghentikan langkahnya begitu mendengar penuturan Gadis disampingnya itu, "Kenapa?"

"Bukankah harusnya kau senang?" heran Wendy.

"Aku tidak tahu." Yeri menundukkan kepalanya, "Kanada dan Korea itu beda, Wen." Lanjutnya.

"Jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"Entahlah aku masih bingung," tutur Yeri kembali melanjutkan jalannya.

"Satu lagi," kata Wendy.

Yeri menatap Wendy penuh dengan tanda tanya.

"Besok aku juga Kuliah di tempat-mu." Wendy meneliti ekspresi wajah Yeri berharap Gadis itu juga se antusias dirinya, "Ada apa dengan ekspresimu?" dengusnya.

"Kenapa? Lalu kau ingin aku tertawa, begitu?" tukas Yeri berusaha menahan senyumnya sembari menggoda temannya itu.

"Sudahlah," ketus Wendy berbalik meninggalkan Yeri.

"Hei! mtau kemana?" panggil Yeri setengah berteriak, Gadis itu hanya tersenyum menatap kepergian temannya.

___

Yeri terus berjalan ditengah keramaian kota Seoul sesekali bersenda gurau disana, "Aw," ringisnya saat terjatuh ke tanah.

"Maaf kau tidak apa-apa?" ucapnya sembari mengulurkan salah satu tangannya.

Yeri menatap ke arah Wanita yang kini menabraknya hingga terjatuh, ia berdiri sesekali membersihkan seragamnya yang sedikit kotor.

"Lututmu terluka, tunggu disini aku akan membeli obat untukmu," paniknya langsung pergi.

Yeri menatap heran pada punggung Gadis asing yang kini tengah berjalan menjauh dari penglihatannya, ia mencoba melihat ke arah sekitar berharap menemukan tempat yang cocok untuknya. Cukup lama, sekitar lima belas menit berlalu Yeri menunggu disana. Sesekali ia meringis pelan memegangi lukanya agar sakitnya sedikit berkurang.

"Maaf membuatmu menunggu lama," ucapnya kembali datang menemui Yeri.

Yeri terdiam sejenak, ia kira Wanita di depannya ini tidak akan kembali, namun perkiraannya salah.

"Tidak usah, Sunbae. Aku bisa mengobatinya sendiri," tolak Yeri dengan halus saat Wanita itu hendak mengobati lukanya. (Sunbae: kakak tingkat/senior)

"Sebentar saja, aku tidak mau kau terkena infeksi."

Yeri menurut, ia meneliti setiap pergerakan jari Wanita itu disana sudah seperti orang yang handal saja, "Apa kau seorang Dokter?" tanya Yeri.

Wanita itu mendongak, dia tersenyum menatap Yeri kemudian mengulurkan tangannya, "Namaku Choo Eunha, Mahasiswi Kedokteran di Universitas Seoul."

Yeri mengangguk, pantas saja jarinya begitu lentik saat mengobati lukanya, "Jo Yeri, kurasa kita satu Universitas Sunbae."

Eunha kembali tersenyum, "Benarkah? Bagus kalau begitu."

Yeri hanya tersenyum simpul membalas senyuman Eunha disana.

"Aku minta maaf tadi berlarian di jalanan sampai menabrakmu," sesal Eunha.

"Tidak masalah Eunha Sunbae."

Lagi-lagi Eunha Tersenyum, "Kalau begitu aku pergi dulu, jika ada apa-apa dengan lukamu kau bisa menemuiku lagi nanti," ujarnya sembari memberikan kartu namanya pada Yeri.

"Aku tak apa sungguh." Yeri jelas menolak itu, ia tak mau direpotkan oleh banyak orang termasuk Eunha. Eunha mengerti, dia langsung berdiri sesekali merapikan tumpukan Buku yang tengah dipegangnya.

"Mau kubantu?" tawar Yeri disana.

Duk!

Satu Buku terjatuh ke tanah, Yeri melihatnya segera memungut kembali benda tersebut. Tubuhnya seketika membeku, tangannya bergetar, ia tidak sengaja menemukan foto Eunwoo bersama Wanita yang sedang berdiri didepannya itu.

"Yeri, hei kau baik-baik saja?" ujar Eunha.

"Huh?" lamunan Yeri tersadar, ia langsung menutup kembali Buku yang ada pada tangannya sembari memberikannya pada Eunha, "Terimakasih sudah mengobati lukaku Sunbae," ujarnya.

Eunha mengangguk, "Kalau begitu aku pergi dulu."

Beberapa menit setelah kepergian Eunha, Yeri masih tetap disana dalam posisinya. Kenapa Dunia rasanya semakin sempit? Ia tahu mungkin hatinya tengah terluka sebanyak dirinya melihat foto tadi. Apa sesulit itukah mencintai dalam diam? Apa yang dimiliki kekuatan cinta sebenarnya? Kenapa tak ada satupun kebahagiaan yang ia dapatkan darinya? Batinnya.

Yeri terisak dalam diam entahlah dadanya terasa begitu sesak sekarang, Gadis itu mendongak saat melihat uluran sebuah sapu tangan tepat didepannya, "Kau selalu saja muncul di sekitarku," cibir Jungkook disana.

Yeri berkedip pelan menatap ke arah sapu tangan didepannya, "Terimakasih Sunbae," ujarnya untuk beberapa hal dirinya tak ingin kembali berdebat dengan Pria itu lagi.

Jungkook beralih posisi dan ikut duduk di samping Yeri, "Apa kau menangis karena sudah lupa jalan pulang? Atau kau menangis karena permenmu yang hilang?"

Yeri menoleh menatap kesal ke arah Jungkook, "Kau menyindirku? Aku bukan anak kecil," tukasnya.

Jungkook tertawa kecil menanggapinya, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi di belakang, "Kenapa tidak bilang padaku kalau ada tempat senyaman ini disini?" ujarnya sembari memejamkan kedua matanya seolah menikmati setiap angin yang berhembus.

Yeri menoleh ke arah Jungkook, "Bukankah kita tidak cukup mengenal?" ucapnya. Matanya meneliti setiap lekuk wajah Pria yang tengah terpejam itu. Matanya, hidungnya, bibirnya. Sial, kenapa bisa ada Pria sesempurna ini? Batinnya.

Mata Jungkook kembali terbuka membuat atensi keduanya bertemu hingga Yeri lebih dulu memutus kontak matanya seraya menatap ke arah lain. Jungkook terkekeh kecil dibuatnya, "Kau benar, jadi siapa namamu?"

"Untuk apa?" tutur Yeri tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kau hanya perlu menyebutkan namamu bukankah setelahnya kita akan saling mengenal?" Jungkook mengulurkan tangannya ke arah Yeri, "Namaku Joon Jungkook," tukasnya.

Yeri melirik sekilas uluran tangan Jungkook dengan ragu, "Jo Yerim," singkatnya sembari membalas uluran tangan Jungkook disana.

Yeri tidak mengerti, seperti ada sesuatu yang menyengat dalam tubuhnya saat tangan ini mulai menyentuh telapak tangan Jungkook.

.

.

.

TBC!!
Next? Salam manis Jungkookie💜💜


070719

Perfect Sunbae [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang