Chapter 13

1.6K 205 9
                                    

Akhir yang sebenarnya tidak aku inginkan. Setiap kali merasa punya hari yang panjang, tanpa sadar air mata ini terjatuh.
-

Plak!

Bunyi tamparan begitu keras mengenai wajah tampan Jungkook.

"Apa yang Sunbae lakukan?" marah Yeri begitu menyadari kelakuan Pria di depannya itu.

"Melakukan apa yang harusnya kulakukan," ujar Jungkook sembari mengelap sedikit sudut bibirnya yang terluka.

Tangan Yeri mengepal kuat, "Bisakah Sunbae menghilang saja dari hidupku!"

Jungkook langsung menatap ke arah Gadis didepannya itu dengan mimik wajah yang berubah datar, "Jadi kau menolakku?" dinginnya.

Mata Yeri bergetar menahan air matanya untuk tidak terjatuh, "Ingat sampai kapanpun aku tidak akan pernah jatuh cinta pada Pria sepertimu."

"Baiklah, jika itu permintaanmu akan kulakukan," tukas Jungkook langsung melenggang pergi dari sana.

Air mata Yeri terjatuh, ia menjatuhkan tubuhnya diatas tanah yang di tumbuhi beberapa rumput liar. Aneh kenapa hatinya malah begitu sakit? Batinnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" ucap seseorang memecah keheningan.

"Mingyu Sunbae," Yeri langsung berdiri sesekali mengusap air matanya.

"Kau menangis?" tanya Mingyu

"Tidak, tadi mataku hanya kelilipan," elak Yeri.

Mingyu tidak menjawab, ia malah menatap lurus ke arah Yeri membuat sang empunya bergerak tidak nyaman.

"Apa ada yang salah denganku?" tanya Yeri.

Mingyu berganti posisi dan duduk disebuah kursi kayu disana, "Kau tidak pandai berbohong Yeri."

Bibir Yeri terkatup rapat. Bagaimanapun Mingyu itu adalah Sahabat dari Pria yang beberapa menit lalu ia tolak cintanya, "Kenapa Sunbae berpikir begitu?" tukas Yeri mengikuti Mingyu dan ikut duduk disana.

Mingyu terkekeh kecil dibuatnya, "Tersenyum dalam rasa sakit, kamu tahu? Tidak ada kebebasan ketika kamu mengatakan kebebasan dengan lantang," narasi Mingyu.

"Jadi?" Yeri menunggu kelanjutan kalimat Mingyu.

"Artinya jika kau mengatakan pergi maka hal itu akan pergi, tapi jika kau mengatakan pergi namun hatimu menolaknya, bukankah itu artinya kau sama saja tersenyum dalam rasa sakit yang tidak berujung?"

Yeri menundukkan kepalanya menatap rerumputan dibawah, "Apa tadi Sunbae mendengar pembicaraanku dengan Jungkook?"

Mingyu mengubah posisinya bersandar, "Aku tidak bisa mengatakannya dengan kalimat menguping pembicaraan kalian, kau tidak tahu saja ini tempat yang sering ku datangi."

Bukannya menjawab racauan Seniornya itu, ia malah termenung mencoba untuk mencerna setiap perkataan yang diutarakan oleh Mingyu.

___

Yeri termenung sendirian di Balkon yang terhubung langsung dengan Kamar-nya. Ada sedikit rasa penyesalan kini hinggap dalam lubuk hatinya. Ia mengadahkan pandangannya jauh ke atas, sejenak memperhatikan taburan cahaya yang berkedip diluasnya semesta. Bukankah pemandangan malam seperti hal yang kejam? Mari anggap saja pemandangan luar biasa itu sebagai duri, seseorang pasti akan terhibur setiap kali melihatnya dan disaat yang bersamaan bisa juga terluka.

Perfect Sunbae [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang