Chapter 11

1.9K 231 17
                                    

Sebuah kenangan membekas dan tersimpan rapi disudut ruang dalam memoriku.
-


"Mau kemana?" tanya Mingyu menatap punggung Jungkook yang kini tengah berjalan keluar dari arah Kamar-nya.

Jungkook melirik sebentar, "Keluar sebentar Ming," ucapnya sembari membenarkan posisi jaket yang tengah di pakainya.

"Hari ini kau tidak masuk Kuliah?"

Jungkook menoleh, "Masih nanti siang, aku pergi dulu."

Mingyu menggelengkan kepalanya melihat kepergian temannya itu.

Jungkook menghentikan langkah kakinya didepan sebuah Restoran Jepang. Ia terdiam sejenak saat atensinya tidak sengaja menangkap bayangan Yeri di dalam sana. Dia berbalik mengawasi semua pergerakan Gadis itu dari luar jendela.

"Selamat da-" ucapan Yeri terhenti saat mengetahui siapa orang yang datang disana, "Jungkook Sunbae? Apa yang kau lakukan disini?" kejutnya.

Jungkook menatap sebentar ke arah Yeri sebelum akhirnya berjalan menuju Kursi yang ada disana, "Aku lapar."

"Baiklah apa yang Sunbae pesan?"

Jungkook melirik sebentar gadis itu, "Apapun yang kau bawa untukku," tukasnya berhasil membuat Yeri terpekun untuk seperkian detik.

"Kau bisa menyebutkan menunya Tuan Jung."

"Jika aku menyebutnya, aku tidak akan menerima rekomendasi makanan darimu," ujar Jungkook.

Yeri menghela napas kasar, "Tapi tugasku bukan hanya melayanimu saja." dia juga melihat kesekitar, "Bukan hanya Sunbae, tapi semua pelanggan disini masih perlu bantuanku." Lugasnya.

"Bukankah masih banyak Pelayan yang lain?"

"Ada apa ini? " seru seseorang disana.

Yeri menundukkan kepalanya saat melihat sang Manajer datang.

"Saya ingin memesan makanan," tukas Jungkook melirik kearah mereka secara bergantian.

Manajer Restoran kini menatap tajam ke arah Yeri, "Cepat! Kau ingin semua pelanggan disini menunggu lama?" perintahnya sontak membuat tubuh Yeri tersentak kaget dan langsung berjalan cepat masuk ke dalam.

"Maafkan atas ketidak becusan Pelayan saya Tuan," ucapnya seraya membungkuk hormat disana.

Jungkook tidak menanggapinya, atensinya malah mengikuti arah kepergian Yeri. Gadis itu meletakkan nampan berisi makanan pesanan Jungkook cukup kasar diatas Meja sembari melirik kesal pada Pria itu, "Sudah puas membuat Manajer marah padaku?" dengus Yeri hendak pergi namun pergelangan tangannya ditahan oleh Jungkook.

"Tetaplah disini," kata Jungkook.

"Apa?"

Jungkook menatap ke manik Yeri, "Te-tap-lah disini," ulangnya dengan penuh penekanan.

Yeri berdecak pelan, "Aku tidak punya waktu untuk sekedar menemanimu Sunbae." Gadis itu hendak melangkah pergi melanjutkan jalannya namun sekali lagi Jungkook menahan dirinya untuk tidak pergi.

"Apalagi? Sunbae, kau mau membawaku kemana?" ujar Yeri setengah berteriak saat tangannya ditarik keluar dari Restoran tempatnya bekerja.

Jungkook mengecek jam tangannya, "Sebentar saja," ujarnya setelah sampai di sebuah kursi Taman.

Yeri masih belum mengerti, ia kembali menoleh menatap Pria itu yang tengah terpejam, "Apa Sunbae sedang tidur?"

Mata Jungkook terbuka, "Bagaimana bisa aku tidur saat ada Gadis cantik duduk di sampingku?"

Yeri tepekun sejenak lantas menundukkan kepalanya, "Jangan merayuku lagi."

Jungkook terkekeh kecil mendengarnya, "Apa kalimat tadi cukup untuk disebut sebuah rayuan?" ujarnya sembari menyandarkan kepalanya dibahu milik Yeri membuat sang gadis terkejut.

"Apa yang Sunbae lakukan?"

"Biarkan sekali saja," tutur Jungkook kembali memejamkan kedua matanya. Dan saat itulah Yeri benar-benar bungkam.

"Kemarin kau dibawa kemana olehnya?" tanya Jungkook.

"Siapa maksud Sunbae?" Yeri menoleh, mata Jungkook masih sama terpejam seperti beberapa saat yang lalu.

"Kemarin itu," kata Jungkook.

"Sunbae tidak perlu mengetahuinya," lugas Yeri.

"Aku tidak tahu seberapa jauh kedekatan kalian saat ini, tapi yang jelas aku tidak suka melihatmu berdekatan dengan Eunwoo," ucap Jungkook sekali lagi.

"Apa yang Sunbae katakan?" ucap Yeri saat mendengar ucapan Jungkook yang begitu blak-blakan.

Jungkook mengangkat kepalanya dari sandaran bahu Yeri, "Apa kau masih belum mengerti juga?"

Yeri berkedip dengan cepat ia kembali menarik kepala Jungkook untuk kembali bersandar dibahunya, "Tidurlah aku tahu ada yang salah dengan otakmu Sunbae," ucapnya.

Jungkook terkekeh kecil dibuatnya.

.

.

Yeri menatap lurus ke depan sesekali melirik sekilas ke arah Jungkook yang tengah menyandar pada bahunya, "Sampai kapan Sunbae seperti ini terus? Bahuku mulai kebas rasanya," keluh Yeri.

Jungkook membuka matanya kemudian berdiri, "Terimakasih bahumu sangat nyaman."

Yeri ikut berdiri, "Karenamu pundakku mati rasa," keluhnya sembari memijat pelan bahunya.

Jungkook terkekeh dan melirik sekilas jam tangannya, "Aku harus pergi."

Yeri hanya terdiam disana.

"Bukankah sekarang kau tidak ada jadwal Kuliah? Pulanglah jangan lakukan hal seperti tadi pada Pria lain," ujar Jungkook sembari mengusak pelan surai Yeri.

Belum sempat Yeri menjawab, Jungkook malah berbalik dan langsung pergi dari tempatnya. Yeri hanya terdiam menatap ke arah punggung Jungkook yang semakin menghilang dari pandangan matanya. Dan ya, perasaan berdebar itu masih sama dan tidak pernah berubah.

.

.

.

TBC!!
Mari ikut ramaikan work ini T_T

Aku mau berterimakasih buat para readers setiaku, senengnya bukan main setiap kali baca komen2 dari kalian yah walaupun hanya 1 2 tapi tetep aja seneng T_T 💜💜

Vomment Juseyo, budayakan vote saat membaca ya..see you:v

190719

Perfect Sunbae [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang