Aku memikirkanmu disetiap waktu, alasanku tersenyum hanya karena dirimu. Sepanjang hari, aku hanya ingin melihatmu.
-Jo Yeri berdiri mematung disana sesekali menyelaraskan pandangannya ke sekitar tempat. Seoul, beberapa jam yang lalu ia sudah tiba disana. Sejenak ia menarik sudut bibirnya dan tersenyum. Keselarasan Kota ini entahlah Yeri begitu merindukannya.
"Jo Yeri!"
Panggilan itu untuk pertama kalinya setelah 4 tahun terakhir kembali terdengar. Ia lantas mengalihkan seluruh antensinya dan menatap ke arah Si pembicara.
"Kakak," Panggilnya sembari mengulas senyum.
"Bagaimana kabarmu? Apa Kanada begitu menyenangkan sampai melupakanku?"
Yeri langsung saja berhambur masuk ke dalam pelukan Pria itu, "Aku sangat merindukanmu," tuturnya sesekali mempererat pelukannya.
"Kau pulang sendiri?" kekeh Seokjin setelah pelukan mereka terlepas.
Yeri memukul keras lengan Kakaknya dan berdecak kesal, "Tentu saja, memangnya kau ingin aku pulang dengan siapa?"
"Pacar, kupikir kau akan membawanya kesini."
"Sudahlah berhenti mengatakan omong kosong," seru Yeri.
Seokjin berdecak melihatnya, Di dalam Mobil Pria itu bertanya apa saat Yeri hidup di Kanada tidak menemukan kesulitan?
Yeri terdiam sejenak, "Ada banyak, bahkan rasanya aku tidak bisa mengatakannya satu persatu," ucapnya seraya menundukkan kepala, "Hatiku salah satunya."
Seokjin yang semula fokus menyetir kini perlahan menoleh menatap sang Adik, "Kenapa? Ada masalah?"
Yeri menggeleng. Tidak mungkin ia berkata seperti itu di depan sang Kakak, "Lupakan."
Seokjin mengangguk dan kembali fokus ke depan, sampai Mobil miliknya kini sudah memasuki area pekarangan Rumah. "Istirahatlah, Aku tahu perjalanan Korea-Kanada sangat melelahkan."
Yeri mengangguk pelan dan berlalu ke dalam Kamar-nya.
___
"Kau sedang apa?"
"Oh Astaga! Kau mau aku jantungan huh?" kesal Seokjin disana.
Yeri terkekeh pelan, "Dasar berlebihan." Ucapnya sembari menatap ke sekitar, "Ini semua Kakak yang masak?"
Seokjin melepaskan Apron Putih yang sejak tadi bertengger rapi ditubuhnya, "Memangnya siapa lagi?"
Yeri mengindikkan kedua bahunya acuh dan ikut makan bersama sang Kakak.
"Bagaimana Ujian Akhirmu?" tanya Seokjin.
"Tidak ada hal yang patut di senangi dari ujian akhirku," jawab Yeri.
"Jadi?" ucap Seokjin menunggu kelanjutan kalimat Yeri.
"Sudah kuputuskan untuk pindah dan memulai sarjanaku disini," lanjut Yeri.
Seokjin mengangguk, "Aku tidak begitu yakin dengan bocah SMA sepertimu."
"Siapa yang kau sebut bocah?" sindir Yeri.
Seokjin terkekeh pelan menanggapinya.
"Aku selesai," ujar Yeri kemudian beranjak ingin meletakkan piring kotor di Wastafel namun dicegat oleh Seokjin.
"Tidurlah, biar aku saja." kata Seokjin.
Malam hari di Kamar Yeri, ia menatap dinding jendela yang kerap kali menghembuskan angin disana. Cinta pertama, akankah kembali di pertemukan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sunbae [End]
Teen Fiction"Ada rasa yang harus ditahan dan itu menyakitkan," tutur Eun Woo. "Apa maksudmu?" "Kau menahan rasamu pada Jungkook sama seperti aku yang menahan rasa terhadapmu." -Aku menginginkanmu sama seperti saat kamu menginginkannya- Yeri Jo. ______ Genre :...