Ketika semua hal yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya benar-benar terjadi.
-Permainan sudah berakhir. Menghadapi kenyataan di dunia ini, sebenarnya akan lebih baik jika semua ini hanya sebuah lelucon. Karena ini semakim membuatku sakit.
Mungkin aku harus memulihkan kembali diriku, apa yang harus aku lakukan? Aku hanya ingin melakukan yang terbaik saja, aku hanya ingin membuat semua orang di sekitarku tersenyum dan melupakan masalahnya sejenak.
Ketika satu cinta datang dan cinta yang lain pergi, bahkan ketika jantung ini sudah tidak berdetak keras pada orang yang sama. Disaat seperti inilah aku selalu bertanya-tanya, kenapa tuhan sering membolak-balikkan hatiku ini? Kumohon setidaknya beri aku penawar, sebuah penawar yang akan membuat jantungku tenang kembali.
"Yeriana." Aku menghentikan langkah kecilku begitu mendengar suara bariton khas seorang Pria. Aneh, bahkan tak ada satupun orang yang memanggilku dengan sebutan tadi ditempat ini.
"Hei! Jo Yeri!"
Aku mencoba untuk mengacuhkan panggilan itu namun suaranya semakin keras ditelingaku. Dengan ragu aku berusaha mengumpulkan seluruh keberanianku dan berbalik menatapnya.
"Kak Jaehyun," panggilku tidak percaya. Aku melangkah cepat dan berhambur masuk ke dalam pelukannya.
"Kupikir tadi itu bukan dirimu." Aku menggeleng dan tersenyum senang menyambut kedatangannya.
"Berapa lama aku meninggalkan Korea? Yerim, kau tumbuh jadi gadis yang cantik."
Yeri memukul pelan lengan Pria bernama Jaehyun seraya mendengus, "Bukankah Kakak yang tidak ingin pulang? Aku meneruskan Sekolah menengahku di Kanada pun kau tidak tahu."
Jaehyun terkekeh kecil dibuatnya, "Benarkah? Apa sekarang aku datang terlambat."
Lagi-lagi Yeri mendengus kesal dibuatnya, "Sudahlah urusi saja sana Perusahaanmu itu."
Mereka berjalan bersama dibawah temaramnya cahaya lampu Jalanan.
"Kak Jae, bagaimana kabarmu?" tanya Yeri.
Jaehyun menoleh, "Apa kau rindu padaku?"
"Tidak! Yasudah aku tarik kembali ucapanku."
Jaehyun tersenyum kecil mendengarnya, "Kau tahu? Menjadi seorang pemimpin Perusahaan di usiaku yang sekarang ini, bukankah terdengar aneh?"
Yeri mengangguk membenarkan, "Aku yakin 99% pasti teman Kakak semuanya sudah berumur."
"Tidak juga," ujar Jaehyun membuat Yeri menoleh kearahnya, "Kemarin aku di beritahu kalau sebentar lagi akan ada pesaingku selain Seokjin disini," sambungannya.
"Woah benarkah?"
Jaehyun mengindikkan kedua bahunya, "Aku tidak tahu tapi yang kudengar orang itu akan segera bertunangan."
Yeri tertawa kecil mendengarnya, "Bukankah aturannya memang begitu? Seorang ahli waris tidak bisa memilih pasangannya sendiri."
"Kau benar, termasuk diriku." Jaehyun menoleh menatap Yeri, "Tapi itu tidak akan berlaku jika saja kau yang jadi pasanganku," sambungnya.
Senyum Yeri menghilang kala mendengarnya. Gadis itu berusaha mencerna setiap ucapan Pria yang kini tengah berjalan bersamanya itu.
"Hei ada ada dengan ekspresimu," ujar Jaehyun mulai terkekeh.
"Jaehyun," ucap Yeri seraya memandangi Pria di sampingnya.
"Aku hanya bercanda gadis kecil," kekehnya.
Yeri mendelik, "Aku bukan gadis kecil!"
"Tapi tubuhmu kecil sama seperti terakhir kali aku melihatmu," tukas Jaehyun sembari merangkul bahu Yerim. Mereka berdua berjalan ditengah ramainya pejalan kaki yang juga melintas disana.
___
"Jadi kau sudah memutuskan hubunganmu dengan Yeri?" tanya Eunha.
"Aku tidak begitu yakin tapi ucapanmu memang benar," tukas Eunwoo.
Eunha mendengus pelan.
"Kudengar kau akan dijodohkan, dengan siapa?"
Gadis itu terdiam sejenak, "Jungkook. Kenapa?"
Eunwoo terkejut bukan main setelah mendengarnya. Apa dirinya tidak salah dengar? "Kalau begitu segera putuskan Perjodohanmu sekarang," tegas Eunwoo.
Eunha terkekeh kecil dibuatnya, "Kau pikir setelah berhasil mengacuhkanku sekarang kau bisa merusak rencanaku?"
"Berhenti bermain-main, kau selalu saja seperti ini! Mendendam tak akan menyelesaikan semua masalah, Eunha!"
"Aku tidak bisa sebelum Yeri benar-benar menyesal."
"Eunha kau gadis pendendam ternyata," sindir Eunwoo.
Eunha tersenyum sinis, "Aku tak akan begini jika saja kau tidak menyukai bahkan mengencani Gadis perusak itu."
"Kau tetap harus membatalkan perjodohan konyol itu."
Eunha berdiri dari duduknya, "Dengar Eunwoo, sekarang hubungan kita sudah benar-benar berakhir, jadi kau tidak perlu lagi mencampuri urusanku."
"Aku tak akan tenang selama itu menyangkut Yeri, Eunha!"
Eunha menarik kecil sudut bibirnya, "Oh, jadi sekarang kau keberatan karena tokoh utama disini adalah Yeri?"
"Baik, lakukan saja sebisamu tapi akan kepastian kau tak akan bisa menyentuh Yeri bahkan sejengkal ujung kuku sekalipun," tegas Eunwoo.
Eunha berdecak kecil menanggapinya, "Baiklah, mari kita lihat saja nanti siapa yang akan memenangkan permainan ini," ucapnya seraya memandangi tubuh Eunwoo yang semakin menjauh dari penglihatannya.
___
"Ayah sudah kubilang aku menolak perjodohan ini, kenapa kau malah membuat berita konyol itu didepan semua Kolegamu!"
Presdir Joon membuka kaca matanya. "Ingat kau satu-satunya ahli waris Perusahaan ini Jungkook," tegasnya.
Jungkook berdecak, "Kalau begitu aku tak akan pernah mau menerimanya."
Presdir Joon menggrebak meja ruangan nya. "Perhatikan ucapanmu, pertunangan akan tetap dilakukan asal kau tahu."
"Jangan terus membantah, pulanglah ke Rumah. Belajarlah dengan benar," sambung Presdir Joon disana. Jungkook menatap tajam pada Presdir Joon setelahnya melenggang pergi dari sana.
.
.
.
TBC!!
Typo bertebaran
Cast baru lagi huyyy😹Lanjut?
270719
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sunbae [End]
Teen Fiction"Ada rasa yang harus ditahan dan itu menyakitkan," tutur Eun Woo. "Apa maksudmu?" "Kau menahan rasamu pada Jungkook sama seperti aku yang menahan rasa terhadapmu." -Aku menginginkanmu sama seperti saat kamu menginginkannya- Yeri Jo. ______ Genre :...