Haruskah aku bersikap tenang dan mendekatimu terlebih dahulu?
--Yeri berdiri sesekali mengecek jam tangannya, kali ini ia benar-benar masuk Kuliah untuk pertama kalinya disalah satu Universitas bergengsi di Seoul. Kaki jenjangnya terlihat tidak bisa diam sejak tadi, kenapa Bus di Seoul susah sekali? Batinnya.
Bus datang, akhirnya membuat Gadis berambut blonde itu tersenyum lega. Yeri tidak memiliki cara lain selain menaiki Bus, Taxi? Oh ayolah uangnya akan lebih baik jika ia tabung saja. Gadis pecicilan memang.
Yeri mengadahkan seluruh atensinya menatap ke sekitar, berharap menemukan kursi kosong disana. Di dalam Bus sesekali menghela napas saat tidak menemukan satupun kursi kosong disana. Berdesakan ditengah Bus yang tengah melaju cepat dengan ukuran tubuh Yeri yang terbilang mungil tentu saja cukup menyusahkan.
Gadis itu masih berdiri dengan salah satu tangan yang masih memegang erat ke pegangan tepat di atasnya. Lampu merah, Bus pun berhenti. Yeri tidak menyia-nyiakan tempat itu untuk mengambil earphone-nya. Namun dalam sekejap atensinya seketika terkejut, Yeri tidak tahu jika Bus akan berbelok sehingga dia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan malah oleng dan terbentur ke seseorang yang tengah terduduk disampingnya.
Untuk sejenak atensi mereka bertemu. Bukankah ini Pria yang sama dengan Pria yang ditemuinya kemarin? Pikirnya.
"Maaf," ujar Yeri tersadar langsung menjauh kembali ke posisinya yang semula.
Pria itu hanya mengangguk acuh. Bus terhenti, itu kesempatan bagi Yeri untuk segera keluar dan terbebas dari desakan pengap didalam sana.
"Kau sudah datang?" tanya Seseorang.
Yeri menoleh menatap Si pembicara, ia mengulas senyum saat melihat teman semasa kecilnya disana seraya mengangguk.
"Sudah cukup lama, bagaimana kabarmu?" tanya dia.
"Aku baik dan selalu baik Seulgi," jawab Yeri.
Seulgi mengangguk mengerti, "Ayo! Aku antar ke kelas barumu."
Yeri langsung mengiyakan, jujur dia masih asing dengan suasana di sekitarnya ini, "Kau ada di jurusan apa?" tanya Seulgi di tengah langkahnya.
Yeri menoleh, "Oh itu? Aku di kelas Ekonomi Bisnis."
"Jadi kita satu Gedung," kekehnya.
"Oh ya?"
Seulgi mengangguk, "Sampai."
Yeri menatap pintu didepannya, "Ini kelasku?"
"Sudahlah ayo cepat kita masuk," tukas Seulgi.
Langkah kaki Yeri mendadak terhenti, netranya tidak sengaja menangkap siluet seseorang di kejauhan sana. Memorinya berputar dan kembali ke waktu beberapa menit yang lalu.
"Kenapa?" heran Seulgi. Namun tak ada tanggapan darinya. Seulgi mengikuti arah pandang Gadis itu. "Kau mengenal Jungkook Sunbae?"
Lamunan Yeri langsung tersadar, ia lekas menoleh menatap heran pada temannya itu, "Jungkook Sunbae? Siapa dia?"
"Dia Pria yang sejak tadi kau lihat Yeri," ucap Seulgi sedikit melirik ke arah Jungkook.
"Oh ya?"
Seulgi mengangguk sembari berjalan masuk ke dalam ruangannya begitupun dengan Yeri terus mengekori di belakang.
"Oh ya seperti apa Kanada? Bagaimana Sekolah menengahmu disana? Kau punya teman berapa? Menyebalkan, kenapa kau tidak menghubungiku sama sekali," racau Seulgi disana.
Yeri terkekeh, "Kau tahu? Biaya telepon Luar Negeri itu sangat mahal."
Seulgi berdecak,"Cih ternyata kau masih pecicilan seperti dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sunbae [End]
Teen Fiction"Ada rasa yang harus ditahan dan itu menyakitkan," tutur Eun Woo. "Apa maksudmu?" "Kau menahan rasamu pada Jungkook sama seperti aku yang menahan rasa terhadapmu." -Aku menginginkanmu sama seperti saat kamu menginginkannya- Yeri Jo. ______ Genre :...