3.

4.9K 389 8
                                    

"Dari buku harian mu"

"Apa!? Kamu pasti bisul!!"

"Oho.. Tidak, saya tidak membuka buku mu.."

"Ahh.. Baiklah Pak terima kasih, saya kedepan dulu tak enak jika terlalu lama didapur bersama laki laki asing" ucap Isya sambil tersenyum manis dan pamit dengan mengangguk kepala

Cantik.. Astagfirullah.. Ram inget Vio Ram inget... Batin Rama

****

"Sabda waktu nya sarapan Nak" ucap nenek sambil menaruh nampan berisi makanan dinakas dekat tempat tidur Sabda

Sabda hanya duduk termenung dan memandangi makanan yang ada disamping nya.

"Mau mamah suapin? Baiklah" nenek menjawab sendiri pertanyaan nya karena Sabda tak kunjung menjawab

"Hari ini Isya pergi kerumah seorang tentara, kamu tau kemarin koper nya tertukar dibandara.. Anak itu sel,- Astagfirullah" teriak nenek kaget karena Sabda melempar gelas berisi air minum nya

Nenek pun berdiri dan kehabisan kesabaran
"Isya sudah 21 tahun! Dia tak mendapatkan kasih sayang mu walaupun sedikit! Dia sudah dewasa, kamu melewatkan masa remaja nya bahkan masa kecil nya... Dia sebentar lagi dewasa! Dan kamu bahkan masih membenci nya? Apa salah nya? Shya tak meninggal karena Isya... Shya meninggal karena itu takdir nya! Sabda berpikirlah.. Ini sudah 21 tahun dan kamu masih belum bisa melupakan nya!?"

Sabda memandang tajam nenek kemudian berdiri dan melempar semua benda yang ada disamping nya.
Nenek pun berusaha menghindari benda benda melayang tersebut namun sayang sebuah remote AC mengenai kepala nya dengan keras, nenek hampir kehilangan kesadaran namun tiba tiba seseorang memeluk nya dan mengeluarkan nya dari kamar tersebut.

****

"Nenek sudah istirahat dikamar nya, dia bilang terima kasih" ucap Isya sambil menyuguhkan teh manis permintaan Rama

"Minumlah" ucap Rama dingin

"Apa?"

"Minumlah Teh itu" ucap Rama

"Kenapa?"

"Minumlah" ucap Rama tegas

Isya pun meminum nya
"Sudah mendingankan?" tanya Rama

"Hah?"

"Pria didalam kamar itu, beliau siapa?" tanya Rama sopan

"Dia Ayah saya, sudah beberapa tahun ini beliau sedikit tertekan karena ditinggalkan kakek" ucap Isya sambil tersenyum

Rama kemudian menyimpan kartu nama nya dimeja
"Hubungi saya jika kamu memerlukan psikolog, kasihan beliau.. Beliau harus sembuh, kebetulan teman saya mempunyai ibu seorang psikolog yang hebat.. Beliau pasti mau membantu mu" ucap Rama berdiri kemudian memasuki mobil nya, karena mereka tadi diteras rumah.

"Waalaikumsalam" teriak Isya ketus karena Rama pergi begitu saja
"Gak sopan banget, masuk rumah tanpa izin.. Keluar rumah tanpa pamit"

***

"Kejutan" ucap Rama sambil tersenyum lebar ketika Vio membuka pintu nya, Rama pun mengasongkan bunga serta coklat beberapa batang

"Aa... Coklat... Makasih sayang" ucap Vio memeluk Rama erat
"Ayo masuk"

Rama pun mengangguk kemudian mengikuti Vio kedalam rumah

"Ram kamu mau minum apa?" tanya Vio setelah menyimpan bunga dan coklat nya

"Seperti biasa"

"Coklat hangat?" goda Vio

"Iya sayang, coklat hangat" balas Rama sambil tersenyum

Siap! Salah Jodoh?? (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang