"Kamu gak bisa lari dari suami kamu kayak gini Vio" ucap Isya lembut sambil menyentuh lengan Viona yang kini terbaring diranjang rumah sakit
"Isya, aku mengerti tapi dia jelas-jelas sudah bersama wanita lain" ucap Viona menggebu-gebu
"Sudah coba bicara berdua?" tanya Isya, namun tak kunjung ada jawaban
"Bagaimana jika salah paham? Aku kasih tau ke suami kamu, bahwa kamu ada dirumah sakit ini. Jangan menolak, kamu juga tidak bisa menyusahkan suami ku seperti ini terus" ucap Isya mulai tegas ketika membahas perihal suami nya
Viona menunduk dalam, kemudian mengangguk kecil
Isya tersenyum senang, kemudian menggenggam kedua tangan Viona
"Jika terjadi sesuatu lagi, hubungi aku yahh Vio. Mulai sekarang kamu juga teman ku" ucap Isya lembut disertai senyuman "Jaga kandungan kamu baik-baik"
Vio balas menatap Isya dan tersenyum haru dengan mata berkaca-kaca
"Terima kasih Isya" ucap Viona kemudian memeluk Isya erat.
*****
Isya terkejut ketika melihat Rama sedang mengobrol dengan seorang pria yang berperawakan gagah sepertinya, namun dibawah mata pria itu ada lingkaran hitam yang nampak.
"Sayang, dia suami Viona" ucap Rama sambil merangkul Isya
"Terima kasih sudah mau menjaga Viona, saya masuk dulu yah" ucap pria itu terburu-buru mungkin karena khawatir akan keadaan istrinya.
"Beres kan masalahnyaa??" tanya Isya bangga "Jadi, kamu gak perlu nyembunyiin apapun dari Isyaaa" tambah Isya dengan gaya sombongnya
"Iyaaa, sayaaangggkuuuu" ucap Rama gemas sambil mencubit kedua pipi Isya gemas
"Eh iya, Reno besok mau berangkat pendidikan kamu gak ada jadwal kan yang?" tanya Rama
"Iya, masih cuti kok.. Reno hebat bisa jadi dokter militer gitu, kamu cuman bisa jadi kapten doang masaaa payahhhh" ejek Isya
"Ish, kenapa kamu mau nikah sama orang payah coba?" tantang Rama
"Karena cinta tak butuh alasan eeaaa" balas Isya sambil tertawa
"Pulang yuk" ajak Rama sambil menuntun tangan Isya
"Lho kok cepet cepet?? Vio gimana?" tanya Isya aneh
"Pengen cepet punya anak soalnya" ucap Rama sambil terus menuntun Isya berjalan
"Ish, mesum" balas Isya
"Pahala sayang" balas Rama
"Yaudah hayu" balas Isya
"Astagfirullah, kamu udah mulai nakal yahh" balas Rama sambil tertawa pelan
*****
"Reno belajar yang bener Dek" tegur Rama ketika Reno salam kepadanya
"Jaga Kak Isya baik-baik lho Bang" ancam Reno balik
"Dia istri abang wey" balas Rama tajam
Reno hanya tersenyum kemudian menyalami Isya yang sudah seperti kakaknya, ups Isya kini memang resmi menjadi kakaknya walaupun umurnya masih muda Isya
"Nitip salam buat Syifa yahh Kak" ucap Reno sambil tersenyum lembut
"Ingetnya ke Syifa mulu nih" goda Isya
"Kalau salam nya ke Kak Isya, nanti ada yang marah" goda Reno sambil melirik Rama
"Wey, adik durhaka kamu yah Ren" peringat Rama tajam
Reno melanjutkan acara mengobrolnya dengan mamah serta papahnya. Pasalnya Reno akan melaksanakan pendidikan yang akan ditempuhnya untuk menjadi dokter militer, walaupun harus mengorbankan masa muda nya ia melakukan ini semata-mata karena ingin mengabdikan dirinta kepada negara. Jika sang kakak menjaga negaranya aman, maka dirinya akan menjaga para warga untuk tetap sehat.
Bagaimana kabar Syifa yahh?? Dia tahu tidak bahwa kini aku akan berangkat pendidikan?? Ahh, padahal semua keluargaku disini tapi mengapa masih memikirkan hal yang belum tentu aku dapatkan?? Batin Reno
"Nanti aku sampaikan salamnya untuk Syifa" ucap Isya seolah-olah bisa membaca pikiran Reno
"Hehe, itu hanya bercanda kak" ucap Reno tak enak
"Katanya Syifa senang berada disana, walaupun warga nya masih susah diajak berkontribusi dalam hak pendidikan namun ia senang bisa menjadi alarm pengingat bagi mereka. Katanya ia sangat berharap bisa tinggal disana, namun ia tak bisa karena tempatnya pulang ada disini" ucap Isya sambil tersenyum lembut ketika memikirkan keberanian Syifa yang diluar batas
"Anak itu memang selalu berani yahh, haha" tawa Reno kini mulai terdengar
"Bang, pulang aku pelatihan bikinin keponakan yang ucul ucul yahh" ucap Reno diselingi kekehan kecil
"Mau berapa Ren?" tantang Rama
Isya yang mendengar itu langsung menginjak kaki Rama keras
"Aww" teriak Rama keras yang membuat mereka semua pun tertawa keras.
*****
Angga kini menatap wanita yang tertidur disamping ranjangnya, wanita yang resmi ia nikahi yakni Sarah. Entah kenapa Angga menikahi Sarah, jujur saja dulu ia memang mencintai Sarah namun itu dulu sebelum datangnya wanita pemberani itu, Syifa.
Anak yang dikandung Sarah bukanlah anak Angga, itu adalah anak pacar Sarah yang meninggalkan Sarah ketika ia mengetahui bahwa Sarah mengandung anaknya.
Apakah ini simpati? Atau memang aku mencintai Sarah? Batin Angga sambil memandang langit diluar jendela kamarnya.
*****
"Ibu ibu, cinta itu apa??" tanya seorang anak perempuan berikat dua sambil terus fokus dengan gambar yang sedang diwarnainya
"Siti cinta tidak sama mamah Siti?" tanya Syifa lembut
"Iya cinta"
"Kenapa cinta coba?" tanya Syifa sambil mengusap kepala Siti
"Tidak bisa dijelaskan, tapi Siti cinta mamah" ucap Siti spontan
"Itu namanya cinta, tidak bisa dijelaskan" ucap Syifa
"Ibu punya mamah kan? Sayang tidak sama mamah?" tanya Siti sambil memandang Syifa
Aku tak punya ayah atau ibu tapi...
"Yaa, Siti.. Ibu mencintai mamah ibu dengan segenap hati ibu" ucap Syifa mantap
****
Tamat
![](https://img.wattpad.com/cover/190757730-288-k458984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap! Salah Jodoh?? (complete)
DuchoweSeorang pria berseragam TNI duduk disamping seorang perempuan berpakaian Dokter dengan seekor kucing dipangkuan perempuan tersebut. "Papa akhirnya tau Ra!!" teriak seorang pria yang menyebut dirinya sebagai Papa diseberang sofa mereka. "Siap! tau ap...