23. Wedding Day

3.3K 196 5
                                    

"Ananda Rama saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya Bastnah Labiqa Raisya dengan maskawin mas 250 gram dan seperangkat alat sholat, tunai" ucap Sabda dengan lantang

"Saya terima nikah dan kawinnya Bastnah Labiqa Raisya binti Sabda dengan maskawin tersebut, tunai" jawab Rama dalam satu tarikan nafas

"Sah saksi?" tanya penghulu kepada para saksi

"Sah" para saksi bersahutan menjawab

Semua orang pun mengucap hamdalah serta beberapa doa yang dipimpin oleh penghulu. Setelah selesai, Isya pun dituntun masuk oleh Tiara.

Rama berhadapan dengan Isya mereka saling melemparkan senyum, Rama memegang puncak kepala Isya dan membacakan beberapa doa setelah itu ia mencium kening Isya dan Isya pun menyalami tangan Rama, terasa begitu khidmat.

****

Isya dan Rama kini sedang menyalami barisan pria berbaju loreng, bisa bisanya mereka datang dengan baju itu bukan setelan formal.

"BangSuh istri abang imut banget" ucap salah satu pria loreng itu

"Woy cari yang lain" tegur Rama

"Bang Rama ini galak nona, kalau tak mau sama dia sama saya ya" goda salah satu pria lainnya

"Bisa bisanya kalian datang dengan baju loreng gitu, harusnya setelan formal" tegur Rama

"Siap salah" ucap jajaran pria itu kompak, yang kini menjadi pusat perhatian.

"Sikap tobat" ucap Rama

"Lho, mereka kenapa harus tobat Mas? Mereka punya dosa apa? Tobat kan gk bisa dipaksa" ucap Isya polos yang membuat semua tentara disana tertawa

"Hei.. Ngapain kalian ngetawain pengantin wanita" tegur seorang perempuan yang tiba-tiba datang

"Wah.. Mbak Syifa yahh, Komandan Angga dimana mbak?" tanya seorang tentara yang sepertinya mengenal Syifa

"Eh, itu Komandan sama siapa?" tanya pria tentara lainnya

Disana Angga memandang Syifa tapi tangannya tak melepaskan sosok disampingnya, siapa lagi jika bukan istrinya. Dua orang itu berdiri disamping Syifa, sedangkan Syifa mulai kehilangan kata.

"Lho kok suasana nya canggung seperti ini?" tanya Sarah tiba-tiba

Perlahan para gerombolan tentara itu berpamitan turun untuk menyantap makanannya, karena merasa keadaan yang semakin tak terkendali.

"Selamat Ram, akhirnya kamu nikah"ucap Angga tersenyum tulus sambil melewati Syifa begitu saja

"Terima Kasih Bang, berkat abang juga saya bisa seperti ini dengan Isya" ucap Rama tak kalah tulus

"Selamat yahh, mbak isya kan? Tadi Angga sudah cerita kok" ucap Sarah ramah kepada Isya

"Terima kasih mbak Sarah"

Sarah dan Angga pun turun untuk menyantap hidangan.

"Syifaaaaaaaa" rengek Isya untuk mengalihkan perhatian Syifa dari Angga

"Aa... Adikku ini udah dewasa sepertinya" ucap Syifa sambil memeluk Isya erat, sangat erat

"Kirain Syifa gak akan datang, ternyata Syifa datang demi Isya" ucap Isya senang dan terharu

"Iyaa nih, Syifa baik banget yahh" timbrung Ziel yang tiba-tiba ada dibelakang Syifa sambil tersenyum

"Ziel jemput aku Syaa ke Majalaya, dia nekatkan.. Jauh padahal majalaya ke bandung kota tuh, malah pake motor lagi" omel Syifa

"Berterima kasihlah bukan malah ngomel kayak gituu" ucap Ziel kesal

"Aduh.. Ini sebenernya kalian berdua itu Kakak ipar aku atau malah Adik ipar aku" keluh Rama, yang direspon tawa dari ketiga kakak beradik itu

Siap! Salah Jodoh?? (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang