7. Tanggung jawab ku

3.3K 258 7
                                    

"Pagi ini kita gak penelitian lagi? Kenapa Kak Budi iihhh? " keluh Isya yang sekarang sedang ditempat Budi

"Isya mending kamu pulang yahh, saya masih ngantuk. Dapet libur tuh bersyukur, ini malah maksa kerja.. Kak Budi gk tau Sya.. Disuruh sama Rama buat gak liputan dulu, udah ahh kak budi tidur yahh" pamit Budi sambil masuk ke dalam rumah

Isya menghela nafas bosan, ia pun bergegas pergi ke tempat yang ia tuju mungkin tempat Syifa kerja akan menyenangkan?

*****

"Jadi disini masih suka ada babi hutan?" tanya Angga mengagetkan Syifa yang sedang menyusun buku diperpustaan yang sederhana ini

"Ya allah Pak, pagar nya baru dipasang tadi pagi.. Masa langsung nanya gitu"

"Masih suka ada ular?"

"Kalo Bapak nanya nya seminggu kemarin, iya alhamdulillah udah gak ada" ucap Syifa sambil berdiri dihadapan Angga

"Lucu" ucap Angga spontan
"Maksud aku Ular nya lucu"

"Ngomongin ular lucu, kata isya dihutan disebelah barat banyak ular lucu. Apa aku kesana aja yahh?" goda Syifa

Angga menegakkan badan nya
"Jangan" ucap Angga tegas

"Lho kenapa ular nya lucuuu" goda Syifa sambil tersenyum

"Saya bilang tidak, tidak!!" ucap Angga menaikkan sedikit nada bicara nya

Senyuman syifa pun luntur, terkejut melihat Angga dalam mode tentaranya seperti itu.

Ya Allah.. Kenapa ini air mata teh mau keluar ihh..  Batin Syifa

Angga menyadari itu pun langsung berbicara
"Astagfirullah.. Maaf Syifa saya kelepasan, saya takut kamu beneran kesana.."

Syifa menghela nafas kemudian tersenyum paksa
"Saya permisi pak"

"Syifa tunggu, saya beneran minta maaf"

"Tak perlu pak, untuk apa?"

"Saya berbicara dengan nada yang terlalu tinggi"

Syifa berhenti kemudian berbalik menghadap Angga
"Bukankah tentara memang selalu berbicara seperti itu? Wajar saja"

"Maafkan saya, saya khawatir"

"Saya hanya bercanda Pak"

"Maafkan saya"

****

Syifa berjalan menuju rumah nya, ia pulang sore hari tanpa Angga. Syifa kira Angga akan mengantarnya pulang seperti biasa, Syifa membuka hp nya terkejut melihat panggilan isya tak terjawab sebanyak 3 kali.

Syifa mencoba menelepon balik, namun masih tak diangkat. Dipercobaan ketiga akhirnya diangkat

"Syifaa... Tolong Isya, ini menakutkan"

"Kamu dimana??"

"Isya gak tau, tapi tadi isya inget.. Isya lagi jalan jalan dihutan barat Faa, hiks"

Syifa langsung teringat ucapan angga
"Isyaa? Syaa??"

Terdengar suara pukulan
"Cewek sialan!!"

Panggilan pun terputus

Syifa langsung berlari kencang, ia akan pergi ke markas Angga.. Tunggu!? Dimana ia akan mencarinya? Dimana markas nya?
Ia akan mencari tahu ke para warga nya

Jam 5 sore ia masih menanyakan kepada para warga, untung nya ada yang tahu tempat Angga dan teman teman nya bermalam. Masih dua kampung lagi, isya harus bergegas sebelum malam.
Isya berlari terus menerus, ia tak memperdulikan baju PNS guru nya kotor, jilbab nya acak acakan, serta wajahnya yang dibanjiri keringat.
Baru setengah kampung dari satu kampung, paling tidak ia suka jogging setiap minggu jadi ini bukan masalah bukan.
Syifa masuk kemarkas tni itu, banyak dari mereka yang memperhatikan Syifa berlari. Tak biasanya wanita cantik seorang guru pula, mengunjungi markas mereka.

Siap! Salah Jodoh?? (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang