17. Sabar, Sabar, Sabar

2.5K 243 10
                                    

"Ohh.. Jadi ini yang berani suka pada anak saya?" tanya Sabda tajam, kini mereka berada dimesjid untuk sholat maghrib

Rama menelan ludah gugup
"Siap, iya pak" jawab Rama lantang.

"Jangan deg deg an gitu saya gak galak kok cuman sedikit" balas Sabda lempeng

"Iy iya pak"

"Kelihatannya kamu lelaki baik, saya yakin Raisya tak mungkin memilih lelaki abal abal untuk disukainya" jawab Sabda sambil menepuk bahu Rama beberapa kali

"Siap Pak"

"Jangan main main sama anak saya, kalo sekalinya main.. Habis kamu" ancam Sabda serius

"Siap Pak, Insyallah saya akan jaga kepercayaan Bapak" ucap Rama sambil tersenyum

"Tapi nanti saya dulu yang nikah, sama ibunya Ziel" bisik Sabda lucu

"Hihi.. Iya Pak, saya nyiapin mahar nya aja dulu.. Sama minta izin memperkenalkan Isya kepada orang tua saya" balas Rama terkekeh lucu

"Asal bisa jaga baik baik saja, dia aset paling berharga saya yang tinggalkan mendiang istri saya" ucap Sabda sambil tersenyum sendu

***

Para pria telah mengerjakan sholat maghrib dimesjid dekat rumah Isya, kali ini Isya dan Nenek sedang menyajikan makanan dimeja tepat dihadapan para pria itu.

"Kamu yakin dengan anak saya?" tanya Sabda tiba tiba

"Tentu Pak" balas Rama yakin

"Kerja apa kamu?"

"Siap, Tentara pak"

"Yasudah mukanya jangan tegang tegang gitu, saya tau kamu laki laki baik Isya pasti tak salah memilih. Beri tahu saya tanggal pertunangan nya, kalo bisa secepatnya" balas Sabda sambil tersenyum

Semua orang disana pun tersenyum, tapi Isya hanya bisa tertunduk malu
"Lihat lah Isya Sabda, dia malu malu" goda nenek nya

"Ahh.. Nenek" balas Isya semakin memerah

Nenek dan Isya pun duduk ditempat mereka, Sabda memimpin doa sebelum makan tetapi tepat ketika mereka akan menyuapkan makanan nya kemulut

"Assalammualaikum everybodihh" ucap seorang perempuan dengan suara cempreng nya

Suapan semua orang tergantung dimulut sambil memandang Syifa yang baru saja hadir, tapi berbeda dengan Adzriel yang masih setia memakan makanan nya tanpa terpengaruh suara Syifa

"Ehem, assalammualaikum ayah dan rama dan kawan kawan ehem" ucap Syifa sambil menetralkan suaranya supaya tak kembali cempreng, sepertinya Syifa salah tingkah.

Kemudian mereka semua mengalihkan pandangan dari Syifa dan mulai memasukkan makanan nya yang tadi sempat tergantung diudara

Isya menghampiri Syifa yang masih setia berdiri karena kaget

"Kok gak kasih tau banyak taamuu" tanya Syifa kesal

"Kamu sih nyelonong masuk pake teriak teriak segala" balas Isya tak kalah kesal

"Biasanya juga gituuu, ini aku mau ngasih soto ayam aja terus aku mau pulang lagi aja.." balas Syifa

"Ehem.. Syifa makanlah" ajak Sabda

Syifa mematung ditempat mendengar ucapan Ayah Sabda
"Ayah nyuruh kamu makan lho kok diam?" tanya sabda lagi

"I iya ayah" ucap Syifa kemudian duduk disalah satu kursi makan

"Nah, Ziel, Rama dan Angga ini Kakak nya Isya namanya Syifa. Kalo dirumah mereka emang kayak gitu malu maluin, tapi kalo diluar rumah Syifa paling dewasa" ucap Sabda memperkenalkan

Siap! Salah Jodoh?? (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang