Two

2K 256 24
                                    

Yuri kembali duduk ketempatnya setelah mendapatkan buku yang ia cari.

Yuri menatap heran orang yang berada disampingnya yang sedari tadi masih berdiri menatap kearah meja mereka.

" Mau sampai kapan lo berdiri disana?"

" Ck! Bentar" sahut Yena

Yena tampak mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ia mengambil beberapa helai tissue kemudian mengelap kursi juga mejanya menggunakan tissue tersebut.

Yuri melongo ngeliatin Yena yang lagi sibuk bersihin meja sama kursinya, setelah selesai bersih bersih Yena duduk disamping Yuri, engga tepatnya sih duduk disamping bangku kosong yang jadi pembatas Yena sama Yuri.

" Lo kenapa sih harus banget ya kaya gitu?" tanya Yuri heran

" Bukan urusan kamu" jawab Yena cuek

Yuri berdecak kesal dari pada debat terus sama Yena mendingan dia fokus buat ngerjain tugasnya.

30 menit berlalu akhirnya Yuri selesai mengerjakan tugasnya.

" Nih gue udah seleㅡ" Yuri menghentikan ucapannya ketika melihat Yena yang sedang tidur dengan posisi bersandar dibangkunya sambil melipat kedua tangan didepan dadanya.

" Hmm malah tidur masnya"

Yuri menopang wajahnya sambil memperhatikan wajah tidur Yena.

" Lo tuh sebenernya ganteng........" Ucap Yuri dengan kalimat yang menggantung

"tapi sayangnya aneh!" sambungnya

Yuri tampak merobek secarik kertas dari buku miliknya lalu menuliskan sesuatu diatas kertas tersebut.

Setelah beberes Yuri pergi meninggalkan Yena yang masih tidur diperpus, Yuri ngga bangunin Yena karena ngga mau ganggu tidur Yena.

Sepeninggalan Yuri, Yena perlahan membuka matanya. Sebenarnya Yena tuh ngga benar benar tidur kok dia cuma mejamin matanya karena bosan nungguin Yuri.

Ia melihat secarik kertas dan juga buku yang tadi mereka pinjam diatas mejanya.

Yena dengan seksama membaca tulisan yang ada dikertas tersebut.

" Gue duluan, makasih udah mau bagi bukunya sama gue - Jo Yuri"

Ternyata Yuri meninggalkan pesan untuk Yena sebelum tadi ia pergi.

" Jo Yuri?" ucap Yena tersenyum tipis






































" Gila mimpi apa sih gue sampai bisa ketemu cowok aneh kaya gitu" gerutu Yuri sambil jalan sendirian menuju kelasnya

Tiba tiba Yuri merasakan sesuatu yang dingin menempel dipipinya.

" Oy" sapa Yujin yang tepat berada dibelakangnya sambil nempelin minuman dingin dipipi Yuri

" Astaga Yujin bisa ga sih gak ngagetin!" kesal Yuri yang langsung menggeplak kepala Yujin

Yujin meringis sambil mengusap kepalanya yang sakit

" Sakit anjir, lagian lo dari tadi ngapain marah marah sendiri"

" Ish! Tau pokoknya gue kesel sama orang aneh yang barusan gue temuin" kata Yuri

" Siapa?" tanya Yujin

" Bentar gue aus, itu buat gue?" Kata Yuri nunjuk kaleng minuman yang tadi Yujin tempelkan kepipinya.

Yujin ngangguk terus dia kasihin minumannya ke Yuri. Yuri langsung membuka minuman tersebut dan langsung meminumnya.

" Btw thanks ya Jin, eh sampai mana gue tadi?" Kata Yuri sambil mengelap bibirnya

" Lo bilang habis ketemu sama orang aneh, terus orang anehnya siapa?" Tanya Yujin mensejajarkan langkahnya dengan Yuri

" Oh! Iya itu namanya choi... cㅡhoi siapa ya tadi" kata Yuri sambil mengingat nama orang tadi

" Choi? Choi soobin? Choi seungcheol? Choi hansol? Choi Yeonjun? Choiㅡ"

" Bukan bukan" potong Yuri

" lah terus siapa?!"

" bentar gue inget inget dulu" kata Yuri sambil meraup kasar wajah Yujin dengan tangannya

" Eh muka gue ini!" Protes Yujin

" Oh! Gue inget Jin! namanya Choi Yena!"

" Hah? Choi yena? Lo tadi bareng Yena?!" Kata Yujin natap Yuri ngga percaya

Yuri cuma ngangguk

" Lo kenal?" Yuri natap balik Yujin yang berjalan disampingnya

" Seriusan anaknya aneh banget loh Jin masa mau duduk aja mesti dibersihin dulu bangku sama mejanya terus dia nyuruh gue jangan deket deket sama dia" jelas Yuri panjang lebar

" Yaiya jelas aja dia kayak gitu" sahut Yujin enteng

" Hah? Maksudnya" heran Yuri
























































" dia tuh punya mysophobia"

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang