Setelah menerima makanan dari Yena, Yuri membawa makanan itu kedapurnya. Ia pun memindahkan makanan tadi keatas piring.
" lumayan sih buat makan malam" kata Yuri yang kebetulan juga udah mulai lapar" Kalo makan ayam gini kurang lengkap kayanya tanpa soda" kata Yuri bermonolog sendiri
Yuri pun beranjak dari meja makan menuju kulkas, cewek itu mengintip isi kulkasnya yang ternyata udah mulai kosong.
" Yah gue baru inget belom nyetok makanan sama minuman, beli dulu kali ya?" Ucapnya
Setelah itu Yuri meninggalkan dapur menuju kamarnya, mengganti pakaiannya terlebih dahulu dengan kaos polos berwarna putih lengkap dengan jaket dan celana panjang berwarna hitam.
Selesai bersiap Yuri keluar dari apartmentnya yang ternyata bertepatan dengan Yena yang juga baru saja keluar dari apartementnya dengan menenteng kantong plastik besar yang berisi sampah dikedua tangannya. Tak lupa Yena memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, lengkap dengan celemek agar menjaga dirinya tetap bersih. Yena mah bodo amat sama penampilannya, yang penting dirinya bebas dari kotor.
Yuri cuma natap sinis ke Yena habis gitu dia jalan menuju lift. Tujuan Yuri sekarang mau pergi belanja ke minimarket buat nyetok bahan makanan juga minuman yang udah mulai habis.
Cuma butuh waktu kurang lebih 5 menitan dengan berjalan kaki buat sampai ke minimarket tersebut.
Setibanya di minimarket Yuri langsung ngambil troli belanjaan, Yuri ngabisin waktu sekitaran 20 menitan cuma buat beli makanan sama minuman doang belum lagi antri dikasir buat bayar.
Sekiranya sudah cukup, Yuri langsung menuju kasir buat ngebayar semua belanjaannya, pas lagi jalan menuju kasir tiba tiba aja ada yang nyenggol Yuri dari arah belakang.
" Aw" cewek itu sedikit meringis
Yuri langsung natap orang yang baru saja menyenggolnya tadi, sayangnya yuri ngga bisa liat muka orang itu dengan jelas karena orang tadi memakai pakaian yang cukup tertutup dengan hoodie yang menutupi kepalanya lengkap dengan masker dan juga topi.
Orang itu cuma membungkuk kearah Yuri sebagai tanda maaf, setelah itu ia pergi meninggalkan Yuri.
Seusai membayar semua belanjaannya Yuri langsung pulang menuju apartementnya.
Disepanjang jalan menuju apartement entah kenapa perasaan Yuri mendadak menjadi tak enak.
Yuri merasa seperti ada seseorang yang sedang mengikutinya. Karena merasa takut Yuri mempercepat langkah kakinya agar bisa cepat sampai di apartementnya soalnya kalau lari ngga memungkinkan buat Yuri karena kedua tangannya penuh sama plastik belanjaan yang lumayan cukup berat.
Ketakutan Yuri mulai berkurang ketika ia sudah tiba di apartementnya.
" Haah hahh kok gue ngerasa serem ya, apa iya ada yang nguntit gue?" ucap Yuri dengan napas yang tersengal
Yuri menggeleng cepat berusaha menepis pikiran buruknya, ia buru buru masuk kedalam unit miliknya.
Yuri langsung mindahin belanjaannya kedalam kulkas, setelah selesai membereskan isi kulkas, cewek itu kembali melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda.
" Enak juga ayam sama macaroonnya ngga sia sia gue nerima makanannya si aneh" kata Yuri sehabis selesai makan sambil nyuci peralatan makan yang tadi ia gunakan.
Selesainya beberes didapur, Yuri langsung masuk kekamarnya buat istirahat. Ia mengistirahatkan tubuhnya diatas kasur miliknya, baru saja Yuri ingin menutup kedua matanya tiba tiba saja listrik di apartemennya padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three feet apart ; yenyul
Romance"Meeting you was unexpected, but falling in love with you was inevitable "- Yuri Gimana jadinya kalau seorang Jo Yuri malah berakhir jatuh cinta pada cowok yang dianggapnya aneh bahkan cowok itu sendiri sangat susah untuk didekati? [ Warn! Genben...