Six

1.6K 223 35
                                    


Sepulangnya yuri dari apart yena, yena langsung membersihkan apartnya terutama bagian kamar tidurnya, tak lupa ia juga membersihkan setiap sudut ruangan dengan menggunakan pembersih desinfektan yang ia percaya untuk membunuh bakteri bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Untungnya hari ini tuh hari minggu, jadi yena punya banyak waktu buat beres beres apartnya.

Gak kerasa 1 jam berlalu hingga yena selesai beberes apartnya.

" Nah kalo udah gini kan pasti aman" ucapnya bangga melihat hasil kerja kerasnya. Apartnya udah bersih lagi

" Mandi dulu lah biar bersih"

Asal kalian tau, Yena ini mandinya lebih lama dari cewek. Pokoknya dia itu harus keluar dari kamar mandi dengan keadaan seribu persen bersih.

Selesai mandi, cowok itu menatap pantulan dirinya sendiri didepan cermin, ngga tau kenapa yena ngerasa pikirannya keganggu semenjak insiden tadi pagi.

" Kok mesti dia yang marah sih harusnya kan gue" monolog yena pada dirinya sendiri

Seketika terbesit bayangan ketika yena refleks mendorong yuri sampai yuri terjatuh kelantai.

" Arghh yang salah tuh gue apa dia sih kok gue yang jadi ribet gini!" Erang yena mengacak rambutnya frustasi




































" Nyesel gue kemarin nginep ditempatnya si aneh, gila ngga habis pikir gue bisa bisanya ada orang aneh kaya gitu dimuka bumi ini" misuh yuri sambil ngeringin rambutnya didepan cermin

Tak lama yuri mendengar suara bel dari pintu depan yang terpaksa membuat yuri menghentikan sejenak sesi misuh misuhnya.

" Siapㅡ" ketika melihat sosok yang berada dibalik pintu tersebut yuri langsung buru buru menutup pintunya kembali.

" EEㅡ bentar please gue mau ngomong" kata orang dari balik pintu itu

" Lo mau apalagi sih pulang sana! dasar aneh!" Usir yuri

Orang itu ternyata gak lain si tetangga nyebelin yang udah bikin yuri misuh-misuh pagi ini.

" gue mau ngomong bentar sama lo Yuri, penting" kata Yena

" ngomong aja dari sini males gue ngeliat muka bebek lo!" Kata Yuri

" ........." yena buru buru ngaca diponselnya habis dibilang mirip bebek sama yuri. Yaiya sih bibirnya mirip bebek

" Mana bisa ngomongnya kayak gini, ngga sopan" kata yena dari luar

" Ya biarin suka suka gue!" Kata Yuri

Yena memijit pelipisnya, dia ngga tau lagi harus bujukin yuri pakai cara apa. Mau ngga mau akhirnya yena terpaksa ngeluarin senjata terakhirnya.

" Gue mau ngajak lo makan siang bareng" kata yena. Tapi ngga ada jawaban dari dalam

Yena menghela nafas berat sebelum ngeluarin senjata mutakhirnya, ini percobaan terakhir kalau si Yuri masih nyuekin dia, Yena nyerah.

" GRATIS" teriak yena dari luar

CKLEK

Akhirnya pintu terbuka nampilin yuri yang udah rapi. Yuri cuma pakai dress putih bunga bunga selutut dan tas kecil yang tampak senada dengan bajunya hari ini.

" Oke gue udah siap" kata yuri sambil benerin rambutnya

Yena cuma melongo ngeliatin yuri, kapan ini orang dandannya tiba tiba aja udah rapi gini batin yena.

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang