Ten

1.5K 228 48
                                    

[🎶] ON

Yena sedari tadi hanya berdiam diri duduk didalam kelasnya sambil natap keluar jendela dengan satu tangan yang menumpu dagunya, sesekali ia menarik napas panjang.

Ucapan dokter Han kemarin benar benar bikin pikiran Yena kacau.

" Masa sih yang dibilang dokter Han bener" gumam Yena dengan tatapan kosongnya ngeliat keluar

Yena menegakkan kepalanya ketika matanya ngga sengaja menangkap sosok seseorang yang akhir akhir ini telah mengganggu pikirannya.

Diluar sana Yena ngeliat Yuri yang kebetulan lagi duduk sama temen temennya dibangku taman sekolah, Yena sama sekali ngga bisa lepasin pandangannya dari Yuri bahkan dia ngga ngedip barang sedetik pun.

Sudut bibir Yena tanpa sadar terangkat membentuk senyum simpul ketika melihat Yuri tertawa lepas dikejauhan sana yang lagi asik becanda sama temen temennya. Yuri keliatan cantik banget kalau lagi ketawa kaya gitu apalagi pas senyum.

Tiba tiba aja si Yuri malah noleh kearah kelas Yena dan ngga sengaja ngeliat Yena yang lagi natap kearahnya. Yuri lambaiin tangannya kearah Yena sambil senyum lebar.

Yena melebarkan matanya ketika Yuri melambai kearahnya, ia pun buru buru memalingkan wajahnya. Yena mukul pelan kepalanya berkali kali sambil merutuki dirinya sendiri.

Yena megangin dadanya, hormon adrenalin dalam tubuhnya tiba tiba aja meningkat cuma gara gara ngeliat Yuri barusan yang bikin jantungnya kepacu melebihi 100 bpm yang mana artinya detak jantungnya udah melebihi batas normal ges!

" Sejak kapan gue punya masalah jantung" batin Yena yang masih megangin dadanya

Yena menggeleng cepat berusaha menepis bayangan Yuri yang terus  muncul dikepalanya.

" Napa lo?" Heran Hyewon yang baru masuk kedalam kelas

Yena berdehem ia mencoba terlihat sebiasa mungkin dihadapan Hyewon agar Hyewon tak curiga.

" Ngga kok cuma pusing mikirin tugas" bohong Yena yang udah masang wajah datarnya lagi.

Hyewon cuma ngangguk, mulutnya ngebentuk huruf O nanggepin jawaban Yena setelah itu dia duduk dibangkunya sendiri.




































ㅇㅇ

" Dih apa apaan tuh" Kesal Yuri sehabis dicuekin Yena

" ngomong apa lo barusan?" kata Minju sambil natap Yuri heran

" Huh? Engga kok" elak Yuri

" kelas Yuk bentar lagi bel masuk" Ajak Gyuri

Sebelum beranjak dari taman sekolah, Yuri kembali menengok kearah kelas Yena.

" Cih dasar tsundere" gumam Yuri

Sejak saat itu Yuri ngerasa ada yang aneh sama Yena. Tiap kali papasan sama Yuri, Yena seperti sengaja menghindarinya.

Waktu jam istirahat kedua Yuri ngeliat Yena yang lagi jalan sendirian baru keluar dari perpus.

" Yena!" Sapa Yuri

Yena noleh bentar bukannya balas nyapa, Yena malah ninggalin Yuri tanpa ngehirauin Yuri.

Hal itu terus berlanjut, waktu pulang sekolah Yuri sengaja nunggu Yena didepan gerbang sekolah buat pulang bareng. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Yuri ngeliat sosok Yena yang lagi fokus mainin ponselnya.

" Yena!" Panggil Yuri sambil ngelambaiin tangannya kearah Yena.

Merasa terpanggil Yena menegakkan kepalanya natap orang yang manggil dia barusan.

" Ada apa?" Sahut Yena datar

" Pulang bareng yuk?" Ajak Yuri antusias

" Sorry gue ada janji sama seseorang" kata Yena setelah itu ia melangkah pergi ninggalin Yuri yang lagi cemberut.

" Kenapa sih?!" misuh Yuri sambil natap punggung Yena

" Apanya?" Ucap seseorang yang entah sejak kapan berdiri dibelakang Yuri.

" Sialan Ahn Yujeen kaget gue setan!" Umpat Yuri sambil megangin dadanya dan langsung menoyor kepala Yujin yang sedang berdiri dibelakangnya.

Yujin meringis sambil megangin kepalanya.

" Yang liat kepala aku ditoyor sama dia" adu Yujin pada Wonyoung yang berada disebelahnya.

" Yang?" Kata Yuri natap Yujin dan Wonyoung secara bergantian.

" Hehe kenalin pacar gue" kata Yujin senyum bangga ngenalin pacarnya sambil ngerangkul pundak Wonyoung.

" udah ngga waras ya lo? Jangan ngehalu Jin sadar" kata Yuri natap Yujin prihatin sambil nepok pipi Yujin

" Siapa yang ngehalu njir sakit pipi gue! " kata Yujin ngegas sambil ngelus pipinya

" Hallo kak, kenalin aku Wonyoung" kata Wonyoung yang akhirnya buka suara

" Kamu beneran pacar Yujin?" Tanya Yuri ke Wony sambil nunjuk Yujin.

Wonyoung mengangguk kecil dengan malu malu.

" Pake pelet apa lo Jin?" Celetuk Yuri

" pelet pelet lo kata gue ternak lele apa" sahut Yujin ngga nyante

" Dek kok lo mau sih sama yang modelan spesies ngga jelas kaya gini?" Ucap Yuri lempeng

Wonyoung cuma ketawa denger ucapan Yuri sementara Yujin udah masang muka datar sambil ngedengus kesal.

" udahan ya nistain sayanya buibu yuk kita pulang" kata Yujin ngerangkul Yuri dan Wonyoung bersamaan.

Enak ya jadi mas ujin

Untuk sesaat Yuri dapat melupakan kekesalannya pada Yena karena kehadiran Yujin ditambah sekarang ada Wonyoung yang udah mulai akrab sama dia gara gara gibahin anak sekolahannya, biasa lah ya cewek ngga jauh sama yang namanya gibah.

Sesampainya di apartement, Yuri yang tadinya udah mau masuk kedalam apartnya tiba tiba aja ngga jadi masuk waktu ngeliat Yena yang baru aja datang.

" Yena bisa ngomong bentar ngga?" tanya Yuri tanpa basa basi

Yuri rasa ada hal yang harus mereka omongin, dia benar benar ngerasa aneh dengan sikap Yena yang seharian ini bikin dia bingung.

" Sorry gue lagi sibuk Yul, lain kali aja ya?" Tolak Yena sambil senyum tipis kearah Yuri

Setelah itu Yena langsung melangkah masuk kedalam apartnya. Yuri mendengus kesal natap kearah pintu Yena.

" lo tuh kenapa sih kemarin kemarin aja baik sama gue sekarang malah dingin ke gue mau lo apasih?!" Misuh Yuri yang kemudian juga masuk kedalam apartnya sambil ngebanting pintu cukup keras.












ㅡㅇㅇㅡ

Ceritanya ngebosenin ya gaes? Sorry kalau updatenya agak pendekan kali ini soalnya akhir akhir ini ngga tau kenapa uhm... I lost my sense of writing 😓.


Oh iya jangan lupa tinggalin jejak ya sehabis ngebaca :).

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang