Twenty Eight

1.3K 191 35
                                    

Sejak tadi yena sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan yuri, soalnya doi lagi cemburu berat gara-gara pacarnya jadi topik perbicangan hangat seantero sekolah setelah perform diacara festival barusan.

Udah cantik, manis, suaranya bagus pula. Kira-kira seperti itulah kalimat yang yena dengar dari cowok-cowok disekolahnya yang terus memuji kekasihnya.

" Yang, aku mau ke toilet dulu ya?" Kata yuri hendak melepaskan genggaman tangan mereka tapi yena buru-buru menahan tangan yuri

" Ya udah aku anter" sahut yena membawa yuri menuju toilet

" Kamu kenapa sih? dari tadi kayak ngga pengen banget lepasin tangan aku" tanya yuri heran

" Biar seantero sekolah tau kalau kamu milik aku" sahut yena acuh yang malah ngebikin yuri gemas sendiri ngedengernya

Yuri menghentikan langkahnya lalu menahan tangan yena.

" Eh kenapa?" heran yena

Bukannya ngejawab yuri malah balik nanya.

" Kamu kenapa sih hari ini aneh banget, ada apa?" tanya yuri dengan tawa renyahnya sambil mengayunkan tangan yena

" Habisnya kamu diomongin sama cowok-cowok. Mereka ga tau apa kamu udah ada yang punya" ucap yena pelan sambil membuang muka dan itu malah keliatan lucu bagi yuri

" oo jadi dari tadi kamu terus pegangin tangan aku itu maksudnya mau pamer kalau kamu pacar aku gitu?" Goda yuri sambil menoel-noel pipi yena

Yena yang terlihat kesal menepis pelan tangan yuri yang berada dipipinya.

Yuri tau kalau yena lagi kesel tapi tetep aja lucu dimata yuri, yena ngga biasanya kayak gini soalnya.

" Hey lihat aku" kata yuri menangkup wajah yena.

Yenanya cuma diam sambil natap yuri dengan wajah masamnya.

" Kamu cemburu?" tanya yuri yang hanya dibalas yena dengan anggukan kecil dengan wajah datarnya.

Hal itu semakin membuat yuri gemas dengan tingkah yena.

Chup

Yuri mengecup singkat pipi yena dan ajaibnya hal itu berhasil membuat yena senyum hanya dalam hitungan sepersekian detik.

" Gitu dong senyum" kata yuri

Yena mendelik sambil senyum.

" Ya udah ke toilet dulu sana, aku tungguin disini"

" tungguin ya"

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya yuri balik lagi.

" Udah?" tanya yena

Yuri mengangguk mengiyakan.

" Yuk pulang" seru yuri

Kali ini yena tidak se-protective tadi, ia membiarkan yuri berjalan mendahuluinya.

Sesekali yena tersenyum memandangi yuri yang berjalan didepannya. Tiba tiba yena kepikiran, selama dua tahun terkahir dia kemana aja sampai-sampai ngga sadar kalau ada cewek kayak yuri disekolahnya. Sekarang rasanya yena beruntung banget bisa milikin yuri.

Yena berlari kecil menyamakan langkahnya dengan yuri, lalu meraih tangan yuri yang terayun bebas untuk ia genggam.

Yuri dengan refleks menoleh kearah yena dan mendapati yena yang sedang tersenyum manis padanya. Seketika hati yuri menghangat melihat senyum yena. Yuri benar-benar merindukan senyum itu, ia begitu merindukan yena begitu juga sebaliknya.

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang