Twelve

1.5K 208 54
                                    

[🎵] 🤧🤧

Kata kata Yujin bagaikan kaset recorder yang terus berputar dikepala Yena.

Yena membuang napas kasar seraya memejamkan matanya.

" Gue harus apa sekarang?" Gumamnya

Setelah kepergian Yujin beberapa menit yang lalu, Yena juga meninggalkan rooftop untuk kembali ke kelasnya.

Sebelum menuju kelas, Yena pergi ke kamar mandi terlebih dulu untuk sekedar membasuh wajahnya.

Yena menatap pantulan dirinya yang berada dicermin. Ia menatap gusar bayangannya sendiri.

Tak berapa lama datang segerombolan anak anak yang salah satunya menarik perhatian yena, disana ada beomgyu.

Yena melirik beomgyu sebentar lewat ujung matanya.

" Kenapa ni anak bisa main sama mereka?" Batin Yena

Yena tau betul siapa saja yang sedang bersama beomgyu sekarang, mereka adalah anak berandalan yang sering kali membuat onar disekolah. Disana ada Hyunjin, felix, changbin, jisung, dan yeonjun.

Kalau memang beomgyu satu komplotan dengan geng berandalan ini maka ini pertanda buruk untuk Yuri.

Yena melangkahkan kakinya keluar meninggalkan berandalan berandalan itu didalam sana.

Namun baru berjalan beberapa langkah, samar samar Yena mendengar  nama Yuri disebut. Yena kemudian berpura pura masuk kedalam salah satu bilik toilet agar ia bisa menguping pembicaraan mereka.

" btw lo gimana sama Yuri?" tanya felix

" Ya sejauh ini sih baik baik aja, doi ngga curiga kalau gue main main doang sama dia" sahut beomgyu tersenyum angkuh

" Gila, boleh juga lo mainnya" puji yeonjun

" Cewek kaya Yuri mah bukan masalah besar buat gue dapetin" ucap beomgyu menyombong

" Jin siap siap aja motor lo bentar lagi bakalan pindah tangan ke beomgyu hahaha taruhan tetep taruhan kan?" sela changbin

Hyunjin berdecak menatap changbin kesal

" Iya gue tau! Kita liat aja nanti beomgyu bakalan berhasil apa engga" sahutnya

" Haha santai bro" kata jisung merangkul bahu hyunjin 

Tangan Yena terkepal kuat hingga kuku kukunya berubah menjadi putih. Rasanya Yena ingin menghajar mereka semua saat itu juga, tapi ia urungkan karena kemungkinan ia akan kalah karena jumlah mereka yang terbilang banyak.

Yena keluar dari kamar mandi itu dengan langkah gusar. Ia tak habis pikir beomgyu hanya menjadikan Yuri sebagai objek taruhan.

"Dibalik wajah yang polos terdapat jiwanya yang bangsat" mungkin seperti itulah gambaran beomgyu sekarang.

Tak lama setelah Yena keluar, satu persatu Hyunjin dan teman temannya keluar hingga menyisakan beomgyu seorang diri didalam sana.

Yena menggunakan kesempatan itu untuk bicara dengan beomgyu. Ia menarik kasar beomgyu hingga membuat pemuda itu kaget karena ulah Yena yang tiba tiba datang menyeretnya.

" Siapa lo?!" beomgyu menarik kasar tangannya dari Yena

" lo ngga perlu tau siapa gue brengsek! mulai sekarang lo ngga usah deketin Yuri lagi" ucap Yena mengertakkan rahangnya menatap beomgyu tajam

" Emangnya lo siapa berani ngatur ngatur gue?" Sahut beomgyu

" Gue udah tau rencana busuk lo, jadi lo jangan macam macam sama gue"

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang