" Woi bocah dimana lu?" Teriak yujin dari seberang sana
Yena menjauhkan ponselnya sebentar lalu mengusap kupingnya gara-gara suara berisik yujin.
" Ma, pa yena angkat telpon dulu" kata yena yang langsung ngeloyor keluar dari ruangan sang mama.
" paan sih njeng berisik banget lu!" Kali ini gantian yena yang ngegas
" Lu dimana? Gue jemput sekarang juga" sahut yujin
" lagi di ka**bata city"
" Anjir ngapain lo disitu bgsd lo pipis aja belom lurus!" Heboh yujin dari seberang sana
" Sialan :)" umpat yena dalam hati
"becanda doang gue elah jin, gue di rumah sakit xxxx mau ngapain sih lo?"
" ntar gue jelasin, tunggu didepan gue ngebut nih"
PIP
" Lah dimatiin anying" umpat yena menatap layar ponselnya.
.
.
" Aduh kak, kepala aku kok mendadak pusing ya? Mata aku juga tiba tiba ngantuk banget" kata yuri sambil memijit kepalanya
" Eh kamu gapapa?" tanya jeno sok khawatir
" Kak boleh ngga kalau kita pulang aja?" sahut yuri seraya menggeleng cepat mencoba mengusir rasa kantuknya.
" Yaudah kita pulang aja ya?" kata jeno sambil membantu yuri untuk berdiri lalu memapah gadis itu hingga masuk kedalam mobil.
Sesekali jeno melirik yuri yang berada disampingnya, yuri yang tak kuasa menahan rasa kantuknya itu akhirnya tertidur dikursi penumpang.
" Gimana pun caranya kamu harus jadi milik aku yuri" ucap jeno tersenyum miring sambil mengelus pipi yuri
Tak butuh waktu lama jeno akhirnya sampai, bukan dikawasan rumah mereka melainkan disebuah apartemen. Ia memarkirkan mobilnya dibasement lalu menggendong yuri yang tengah tertidur itu masuk kedalam gedung apartemen tersebut.
Dengan susah payah jeno membawa yuri masuk kedalam apartemennya, iya mereka sedang berada di apartemen jeno sekarang. Jeno dengan perlahan merebahkan tubuh yuri diatas tempat tidurnya. Ia duduk ditepi ranjangnya sambil memandangi yuri yang tampak pulas sekali tidurnya.
Entah apa yang merasukimu jeno...
" Aku udah lama suka sama kamu yuri tapi sedikit pun kamu ngga pernah ngelirik aku, dan bisa-bisanya kamu ngomong mau ngebatalin perjodohan ini" ucap jeno seraya merapikan rambut yuri yang menutupi wajahnya.
" Ngga ada yang boleh milikin kamu selain aku" ucap jeno yang kini tengah berdiri menatap yuri.
Jeno mulai membuka satu persatu kancing bajunya kemudian menanggalkan pakaian atasnya itu lalu melemparnya kesembarang arah.
Jeno perlahan merangkak keatas tempat tidurnya, ia berada tepat diatas yuri dengan kedua tangan yang masih tertumpu disamping kepala yuri. Jeno udah benar-benar hilang akal kayaknya.
Yuri yang terganggu dengan pergerakan jeno akhirnya terbangun, dengan susah payah yuri membuka kedua matanya yang masih terasa berat.
Disaat kesadarannya mulai kembali, mata yuri seketika membulat ketika mendapati jeno dengan keadaan topless berada diatasnya. Yuri berusaha berontak tapi kedua tangannya buru-buru ditahan oleh jeno.
" Kak lepasin" kata yuri dengan nada memohon
sorot mata yuri menunjukan ketakutan ketika melihat sosok jeno yang berada dihadapannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three feet apart ; yenyul
Romance"Meeting you was unexpected, but falling in love with you was inevitable "- Yuri Gimana jadinya kalau seorang Jo Yuri malah berakhir jatuh cinta pada cowok yang dianggapnya aneh bahkan cowok itu sendiri sangat susah untuk didekati? [ Warn! Genben...