Last but not least

2.3K 220 54
                                    

Sefruit penyegaran .... (?)








" Mocktail nona Jo?" tawar yena menyodorkan segelas mocktail pada gadis yang kini berstatus sebagai tunangannya itu.

yuri lantas menerima gelas berisi mocktail tersebut lalu meminumnya sedikit demi sedikit.

" Sebenernya aku agak trauma ya sama mocktail, tapi ga masalah karena kamu yang kasih" kata yuri mengangkat gelasnya didepan yena

" Well seengganya aku ga sebejat orang itu yang sengaja nyampurin obat diminuman kamu" sahut yena dengan tawa renyahnya.

Mereka berdua menatap keluar menikmati indahnya pemandangan kota malam hari melalui jendela besar apartemen, tangan yena melingkar sempurna dipinggang yuri.

Mereka sengaja menghabiskan waktu berdua di apartemen agar tak ada yang mengganggu.

Orang tua yuri juga kembali terbang ke jepang hari ini untuk mengurus beberapa hal diperusahaan cabang mereka yang ada disana.

" Yena" panggil yuri memecah keheningan.

Yena menoleh menatap tunangannya itu.

" Kamu masih hutang penjelasan sama aku soal pertunangan kemarin" ucap yuri

Yena tersenyum kecil sambil menarik lengan yuri untuk membawa gadis itu duduk disofa yang berada tak jauh dari mereka.

" Aku bakal ceritain semuanya sama kamu"

ㅡFlasback H-1 acara pertunanganㅡ

Hari itu Jeno mengajak yena untuk bertemu disebuah coffee shop yang berada tak jauh dari kantornya.

Sesungguhnya yena enggan untuk menerima ajakan jeno, namun karena ini menyangkut yuri maka dengan berat hati yena menyetujui ajakan tersebut. 

" Langsung keinti aja, gue ngga punya banyak waktu" ucap yena datar yang sudah duduk dihadapan jeno

Jeno dengan santainya menyesap kopi miliknya terlebih dahulu sebelum menjawab yena.

" lo harus dateng ke acara pertunangan besok" kata jeno santai seraya meletakkan kembali gelasnya diatas meja

" Buat apa, lo mau pamer sama gue? lo emang ga punya malu ya setelah apa yang udah lo coba lakuin ke yuri hari itu dan lo masih mau pertunangan ini tetap dilanjutin?" sahut yena menatap jeno geram dengan tangan yang sudah terkepal

" Justru karena gue masih punya rasa malu, makanya gue nyuruh lo dateng"

Yena mengkerutkan keningnya mencoba mencerna ucapan jeno.

" Ga usah berbelit-belit maksud lo apa?"

" Gue mau lo yang gantiin gue bersanding sama yuri di acara pertunangan besok" kata jeno

Yena seketika menegakkan badannya mendengar penuturan jeno.

" Cuma ini yang bisa gue lakuin buat nebus rasa bersalah gue ke yuri, gue sadar gue udah dibutain sama obsesi gila gue buat dapetin dia" sambungnya dengan nada menyesal.

" Berarti lo juga bakal batalin kerja sama dengan papanya yuri?"

Jeno menggeleng sambil meminum kopinya lagi. Ia menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

" Gue bakal tetep bantuin om Jo" sahut jeno

" Gue juga udah bilang ke om jo kalau lo yang bakalan gantiin gue nanti dan dia juga udah setuju"

Yena mengangguk seraya menghembuskan nafas lega.

" bagus lah kalau gitu, tapi gue ga akan berterima kasih sama lo karena emang ini yang seharusnya lo lakuin buat nebus semua kesalahan lo" kata yena sembari beranjak dari duduknya

" dan untuk urusan pertunangan, emang udah seharusnya gue yang bersanding sama yuri karena yuri cuma milik gue" sambung yena tersenyum miring lalu pergi meninggalkan jeno

ㅡ Flashback off


" Dihari yang sama aku ngajak papa aku ketemu sama papa mama kamu buat minta restu papa sama mama kamu" kata yena sambil mengelus kepala yuri yang bersandar dipundaknya

Yuri menengadahkan kepalanya memandang yena. "Papa kamu?"

"Aku udah baikan sama papa" sahut yena menjawab kebingungan yuri

Yuri kembali menyandarkan kepalanya dibahu yena. "Aku seneng semuanya berakhir bahagia"

" Aku ngga bisa bayangin kalau akhirnya aku malah sama jeno" sambung yuri

Yena membenarkan posisinya menghadap yuri lalu memegang kedua tangan tunangannya itu.

" You are mine" ucap yena menatap dalam yuri

" You are mine, Jo yuri. Just me the one who owned your heart"

Kedua sudut bibir yuri terangkat membentuk sebuah senyuman, hatinya seketika menghangat mendengar ucapan yena.

" My heart is entirely owned by you. Just you and no one can ever replace you mr. Choi" ucap yuri

Mereka bertatapan cukup lama dengan saling berbagi senyum mengangumi satu sama lain.

Setelah puas mengagumi wajah cantik yuri, tatapan yena beralih pada bibir yuri.

Yena menarik pelan tangan yuri dan langsung mendaratkan sebuah ciuman manis dibibir yuri.

Awalnya hanya berupa kecupan ringan namun lama kelamaan keduanya semakin terbawa suasana.

Mereka menghentikan sejenak aktifitas mereka untuk mengambil pasok udara.

" I didn't know that you are such a good kisser choi yena" ucap yuri menatap yena yang kini berada diatasnya

" Then let me show how good i am at this honey" sahut yena dengan senyum miring sebelum akhirnya kembali menyerang yuri.

Keduanya tersenyum disela ciuman mereka, yena kembali memberikan lumatan lembut dibibir yuri sesekali ia menggigit bibir yuri hingga berhasil membuat yuri membuka sedikit mulutnya memberi akses lebih pada yena.

Yena tentu tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memperdalam ciumannya, ia mulai memainkan lidahnya didalam mulut yuri.

" Mmh"

yuri semakin menahan kepala yena agar yena semakin memperdalam ciumannya.

Setelah puas bermain dengan bibir yuri, yena mulai berani kurang ajar  dengan menurunkan ciumannya menuju leher putih yuri.

Nafas yuri semakin berat ketika yena mulai mencium dan menggigit lehernya.

" Mmhh" desahan kembali lolos begitu saja dari mulut yuri ketika yena menyesap kuat leher yuri meninggalkan jejak kepemilikannya disana.

Yena kembali memberi kecupan ringan dibibir yuri setelah selesai bermain dileher yuri, ia menatap dalam mata gadis yang sangat dicintainya itu.

" Aku baru tau kalau ternyata kamu senakal ini choi yena" ucap yuri dengan nafas yang masih tersengal memandang yena.

Yena tersenyum tipis sembari mendekatkan wajahnya ketelinga yuri.

" Biar aku tunjukin seberapa nakalnya choi yena yang ada dihadapan kamu sekarang" bisik yena sambil membuka satu persatu kancing piyama yuri.

" You are my favorite kind of night choi yena" sahut yuri dengan nada yang cukup terdengar seduktif ditelinga yena

Yang selanjutnya terjadi biar saya dan mereka berdua saja yang tahu. 😏






















ㅡㅇㅇㅡ

SIDERS DPR ! 😤

Three feet apart ; yenyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang