18 of my story'

2.1K 97 2
                                    

Bagas tidak mungkin menyakiti Metta di taman ini, karena taman ini ramai, kalau ada yang melihat kan bahaya.

'Lo beruntung.' Batin Bagas

Metta memperhatikan Bagas, tapi sepertinya tidak ada tanda tanda Bagas akan menyakiti Metta. Metta bernafas lega.

"Gue mau nonton."

"Yaudah sana."

"Lo tu harusnya ngerti."

"Ya, iya gue ngerti, lo mau nonton kan."

"Sama lo."

"Gabisa, gue harus pulang."

Bagas menggendong Metta agar ia tidak bisa pergi kemanapun. Metta terus saja meronta tapi tenaganya tidak seberapa jika dibandingkan dengan Bagas.

Sayang sekali, kejadian seperti ini yang harus terekam oleh mata kepala Nata.

"Bagas, lo yang memulai permainan,maka lo harus tanggung semuanya.",kata Nata

-------🍓-------

"Ada yang lagi mau lo tonton?"

"Gaada, gue mau balik."

"Lo ga boleh balik kalo bukan sama gue."

"Rese."

Bagas memelototi Metta,

'Dasar kakek lampir' Batin Metta

"Lo beli makanan, biar gue yang antri tiket.",kata Metta

"Hm."

Metta berjalan untuk membeli makanan dan tidak sengaja menabrak seseorang didepannya.

"Aduh ka, maaf banget ya, ga sengaja. Makanannya biar gue ganti deh." Metta panik

"Iya gapapa, santai aja kali."

Metta mengenal suara itu. Metta mengangkat kepalanya,

"Nata? Lo ngapain disini?"

"Ya mau nonton lah, gue ga ngerti lagi kenapa takdir kita tu ketemu selalu karna tabrakan si, heran gue ga habis pikir."

"Gue si merasa ini dibuat buat, lagian acting lo ga natural si."

Nata tertawa mendengar penuturan Metta, "Yaudah nanti ajarin gue biar bisa naturan gitu lo."

"Oke."

"Gue duluan ya.",sambung Metta

Nata hanya mengangguk, padahal Nata juga mengikuti Metta dari belakang.

"Lo udah beli makanan?"

Metta diam, dan menyodorkan makanannya, maksud Metta itu mau bilang seperti ini si 'udah tau malah nanya' hehe.

Bagas mengangguk dan merangkul Metta, Metta refleks berjongkok dan berjalan di belakang Bagas. Bagas melotot, 'Hadu, malu dong gue mana ada Nata.'

"Apaan si Bagas, melotot mulu mau apa matanya copot."

Nata tertawa melihat kepolosan Metta, Nata tertawa sangat renyah. Karena suara tawa Nata yang besar, membuat Metta berbalik dan beberapa orang di sana memperhatikan mereka.

"Lo ngapain disini?"

"Kan gue udah bilang tadi gue mau nonton."

"Oh gitu."

Alhasil mereka menonton di bangku yang sejajar, Bagas Metta Nata. Mereka menonton film horor.  Nata dan Bagas melongo, melihat Metta yang tertawa di bagian bagian yang menurut kami menyeramkan. Nata jadi bergidik ngeri sendiri, Metta seperti tidak takut sama sekali, bahkan ia tidak pernah menutup matanya seperti Bagas. Bagas si emang penakut tapi belaga berani gitu wkwkw. Cemen

-------🍓-------

"Lo mau balik ama siapa?"

"Sendiri."

"Lo harus balik ama gue lah, lo kan kesininya sama gue.",paksa Bagas

"Tapi gue udah lama ga nganterin dia, gue aja ya Gas, tenang aja, gue udah apal ko rumah Metta, gue tau jalannya jadi ga akan nyasar, terus gue bawa motor lagi jadi adem ayem."

"Di mobil gue juga adem kali."

"Di mobil lo gaada angin gleber gleber, mana asik."

"Gue mau balik ni, kalian malah ribut.",kata Metta

"Yaudah gini deh lo mau balik sama siapa?",tanya Bagas

"Gue? mmm."

Mereka berdua tampak menunggu jawaban Metta

"Tapi janji ya, harus terima ga boleh protes."

Mereka mengangguk bersamaan.

"Gue mau balik sendiri, bye."

Metta berjalan melewati mereka berdua, Metta juga bisa kok pulang sendiri.

-------🍓-------

Pendek banget, absurd banget:v

How To Be Mine (COMPLETED ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang