3 of my story'

4.3K 175 6
                                    

"Dasar orang gila, sinting ga waras, Ya Allah cobaan apa lagi ini."

Metta menutup ponselnya, dan merebahkan tubuhnya di kasur, Metta menghela nafas dan mulai terpejam.

Semoga saat bangun, semua itu hanya mimpi.

-------🍓-------

Metta terbangun tepat pukul 6, lalu bersiap untuk pergi ke sekolah. Di rumah Metta hanya ada bibi, asisten rumah tangganya.  Papa Metta sudah tidak ada sejak insiden kecelakaan tahun lalu, sedangkan Mama Metta sibuk mengurus berbagai cabang perusahaan di luar kota.

Metta sudah rapih dengan seragam Putih Abu nya, Metta menuruni anak tangga satu per satu untuk pergi sarapan.

"Good Morning."

"Aduh mamih." (Latah)

"Nata? Lo ngapain disini?"

"Jemput lo."

Mata Metta melebar karena terkejut dengan jawaban Nata. "Lo tau rumah gue dari mana?"

"Dari lo."

"Gue ga pernah ya kasih tau alamat gue ke sembarang orang.", jawab Metta ketus

"Siapa suruh Ig lo pasang alamat rumah."

Metta menggigit bibir mungilnya, 'Kenapa si kucrut ini bisa tau nama ig nya.', Batin Metta

"Sono pulang."

"Gue mau ke sekolah.", jawab Nata

"Yaudah sono ke sekolah."

"Mau nya sama lo."

'Ya Tuhan, otak Nata itu sudah lenyap apa bagaimana.'

"Gue nya yang ga mau sama lo. Sono jauh jauh dari gue."

"Metta lo milik gue! Lo ga boleh jauh dari gue."

"LO UDAH GILA YA NAT!", jawab Metta kesal, Metta sudah tidak sanggup lagi harus menghadapi Nata yang ia kenal hanya karena tabrakan tidak sengaja, lalu bertemu di tempat lain, memaksa makan, yang tiba tiba tau nomer gue, terus dateng ke rumah gue, abis gitu tiba tiba bilang gue milik dia. Bisa mati gue ngadapin dia terus.

"Lo kan ga punya pacar, jadi lo milik gue."

"Gue ga mau!"

"Metta Qeiza milik Nataya."

Metta bergidik ngeri dengan sikap Nata, jangan jangan Nata memang orang gila yang lepas dari rumah sakit.

"Ayo sayang kita sarapan.", Kata Nata lembut, Nata merangkul tubuh mungil Metta dan duduk di meja makan.

"Nih aaaa.." Nata menyuapi Metta, sedangkan Metta sendiri, dia sudah tidak nafsu makan.

'kalau kaya gitu, cincinya gausah gue ambil aja waktu itu.', batin Metta

Setelah selesai makan, Metta menaiki motor Nata dengan Terpaksa. Tolong ingat, TERPAKSA. Metta hanya kebanyakan bengong, karena ia benar benar tidak habis pikir dengan kejadian ini, semalam berharap hanya jadi mimpi, hari ini malah lebih buruk dari kemarin.

How To Be Mine (COMPLETED ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang