21 of my story'

1.9K 99 4
                                    

Kamar Metta sudah kembalo kosong, bubur yang barusan disediakan oleh Nata sudah habis dimakan Metta, perutnya sudah enakan sekarang jadi Metta memutuskan untuk kembali tidur, ditambah lagi sekarang masih tengah malam.

Metta menarik selimutnya, dan mencari posisi yang nyaman untuk tidur,lalu Metta memejamkan matanya.

Belum lama Metta terpejam, Metta mendengar sesuatu yang aneh, seperti ada yang menaiki jendela kamarnya, Metta mengambil ponsel dan membuka kontak Nata, Metta akan telepon Nata kalau sampai ada apa apa.

Metta kembali memejamkan matanya, dan

Mulut Metta dibekap, Metta berusaha membuat suara tapi tidak bisa karena bekapan dari seseorang berbalut baju hitam dan wajah yang ditutupi oleh topeng wajah. Metta mulai merasa pusing dan akhirnya tidak sadarkan diri. Orang itu menggendong membawa Metta dan menurunkan Metta perlahan lahan.

-------🍓-------

Metta membuka matanya perlahan, dan merasa silau karena pantulan cahaya yang menerobos melalui kaca jendela. Metta merasa bermimpi aneh, tapi sayang sekali karena ternyata Metta bukan bermimpi, semua ini nyata.

Metta merasa pegal,karena semalaman sudah tidur dengan posisi duduk, tangan dan kakinya sudah diikat, tapi mulutnya tidak di tutup oleh apapun.

Metta berusaha melepaskan ikatanyya, tapi bukannya malah terlepas, ikatan itu malah melukai tangan Metta, Metta menahan tangisnya kuat kuat, ponsel yang di saku nya terjatuh di kamar. Metta berteriak meminta tolong,tapi bangunan ini seperti bangunan tua yang tak berpenghuni.

"DIEM JANGAN BERISIK," begitu kata penjaga

"Lepasin gue," Metta tidak tahan, air matanya keluar begitu saja, Metta merasa benar benar takut.

"Lo ampe nangis berlian juga bos gue ga akan mau lepasin lo."

"PANGGIL BOS LO, GUE MAU TAU SALAH GUE APA SAMA DIA."

"Gabisa, bos gue lagi ke sekolah. Lo bisa ketemu dia sehabis dia pulang sekolah."

"Kalo gitu, gue juga mau sekolah dulu, baru dateng ke sini lagi."

"Gue bukan buaya di film si kancil yang bisa lo tipu daya."

"His, abang galak banget si," Metta melanjutkan tangisnya

"Gue kudu begini, biar dibayar."

"Tapi kan dosa tau, lo mau dosa?"

"Takut si, tapi gue butuh duit."

"Gue kasih lo duit, tapi lepasin gue. Tolong."

"Gabisa, itu namanya gue berkhianat bisa dibunuh gue."

"PELIT." Suara tangis Metta semakin kencang, dan membuat penjaga itu menyentil dahi Metta

"Jangan berisik bego."

Metta berhenti menangis, tapi ia masih sesenggukan.

"Kasian tante Metta,bang. Nanti dia nyariin Metta gimana."

"Ya panik lah, mau gimana lagi."

"Entar lo di laporin polisi, mau jadi tersangka?"

"Ya, engga dong."

"Makannya lepasin."

"Ah berisik lo." Penjaga itu menyuntikkan sesuatu pada Metta, dan membuat Metta tertidur.

-------🍓-------

"Tidur nyenyak sayang?"

Metta terlonjak dari tempat duduknya, dan meronta ronta.

"Lepasin gue," Metta meminta tolong agar mau melepaskan Metta

"Salah gue apa si sama lo," sambung Metta

Laki-laki itu melepaskan topeng wajahnya, dan mendekati wajahnya dengan wajah Metta, "Lo main main sama gue, gue bilang Jauhi Nata. Susah buat lo lakuin itu?"

Metta berusaha menjauhkan wajahnya dari wajah Bagas.

"Bagas lepasin gue," Metta terus menangis tapi bukannya kasian Bagas malah tertawa keras hingga menggema di ruangan ini.

Bagas menampar pipi Metta dengan keras, entah dimana letak hati nuraninya saat ini.

"LO MILIK GUE, SE-SIMPLE ITU DAN LO MASIH GA NGERTI JUGA."

Bagas mendorong kursi Metta dengan kakinya, membuat tubuh mungil Metta terjatuh ke belakang. Metta menangis, tubuh Metta gemetar, ia sangat takut sekarang.

Bagas menjambak rambut Metta, "Lo pikir gue main main? Lo jangan macem macem dan cukup turuti permintaan gue! Lo pikir gue gatau, apa gerak gerik lo. Bahkan kapan lo menghirup udara pun gue tau!"

Bagas melepaskan tangannya dari rambut Metta,  sedangkan Metta sudah menangis histeris.

Bagas kembali mendudukkan kursi Metta, "Lo Milik Gue. Tolong pahami kata itu, ketika gue bilang kaya gitu,artinya gaada satu orang pun yang boleh memperhatikan lo, peduli sama lo, sayang sama lo, dan mendekati lo. Hanya gue orang yang boleh membuat lo bahagia dan hanya gue yang boleh nyakitib lo. MENGERTI?!"

Metta masih sesenggukan, Bagas meninggalkan ruangan itu dan membanting pintu dengan keras.

-------🍓-------

Kira-kira Nata tau ga hayo?

How To Be Mine (COMPLETED ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang