Sore itu langit memberikan warna oranye yang terlihat sangat cantik. Yerin tersenyum kecil sambil menikmati pemandangan matahari yang bersiap pergi untuk kemudian datang lagi esok pagi.
Angin yang bertiup pelan, menerbangkan poninya ke belakang. Sosok Yerin terlihat mempesona dengan cahaya matahari sore yang menerpa wajahnya.
Beberapa detik kemudian, ia menunduk membuka album yang kebetulan dibawanya. Album yang menyimpan banyak sekali kenangan.
Yerin tersenyum kecil memandangi foto demi foto yang tersimpan disana. Membiarkan foto-foto itu bercerita. Menjadi bukti bahwa dulu Yerin pernah mempunyai kehidupan yang menyenangkan, sebelum akhirnya semuanya berakhir dengan tidak baik.
"Yerin-ah."
Perempuan itu menoleh ke samping dengan gerakan cepat. Mengetahui siapa yang duduk disisinya, Yerin tersenyum. "Aku kira kau tidak akan datang."
Alih-alih menjawab, pria yang baru saja datang itu mengambil album yang berada di pangkuan Yerin. Ikut melihat foto-foto itu. "Kau masih menyesalinya?"
"Aniyo. Semuanya tidak akan kembali seperti semula jika aku terus menyesalinya. Aku akan berusaha untuk bersyukur karena semua itu pernah terjadi." (Tidak)
"Dan kau berhasil?"
Yerin mengangguk. "Ne. Sepertinya aku hanya butuh waktu sebentar lagi untuk benar-benar mengikhlaskan semuanya."
Pria itu tersenyum hangat seperti biasa. "Saat waktunya tiba, mengingat kenangan itu tidak lagi membuatmu sedih, Yerin-ah. Sebaliknya, kau akan tersenyum dan bersyukur karena hal itu pernah terjadi."
"Apa ini?" Tawa Yerin meledak. "Kau berbicara seakan kau pernah mengalaminya, Sehun oppa."
"Aku memang mengalaminya, pabo ya!" Sehun mendorong dahi Yerin menggunakan telunjuknya. (bodoh!)
"Jjinja? Apa ini? Kau tidak pernah menceritakan apapun kepadaku." Yerin cemberut, sepertinya ia merajuk. (Benarkah?)
"Ah mian, mianhae. Aku pikir ini bukanlah sesuatu yang penting." (Maaf)
"Aish tetap saja kau harus memberitahuku! " Yerin kini mendorong Sehun, masih dengan bibir yang maju ke depan.
"Ah geurae, aku akan menceritakannya nanti." (Baiklah)
"Eonjae?" (Kapan?)
"Saat kita sudah berada di Korea. Ah benar! Apa kau sudah bersiap untuk besok?"
Yerin mengangguk yakin. "Ne. Aku sudah berkemas, malam ini aku akan memeriksanya lagi." (Ya)
"Baiklah." Sehun mengacak rambut Yerin. "Sepertinya kau sudah siap bekerja di perusahaan itu, eoh?"
"Tentu." Yerin tersenyum tipis.
"Syukurlah. Mau makan malam bersama?" Sehun berdiri dari duduknya.
Yerin menipiskan bibirnya. "Ne, Kaja!" (Ya, Ayo!)
"Kaja!" Sehun tersenyum. (Ayo!)
>><<
Yerin menunduk, menatap sebuah foto. Ada dirinya disana, ia masih sangat kecil. Berdiri disamping eommanya sambil memeluk sebuah boneka. Di sebelah kiri eommanya, ada seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya.
Tangannya juga memegang boneka seperti Yerin. Dia tersenyum, dengan kepala yang di miringkan, lidahnya keluar saat kedua sudut bibirnya tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 2] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanfictionSelama tujuh tahun lamanya, Jung Yerin berusaha mengikhlaskan semuanya tanpa harus melupakan. Itu semua tidaklah mudah. Bagaimana ia ingin melupakan bagian yang menyedihkan, tetapi ingin tetap mengenang bagian yang menyenangkan. Ketika ia sudah ha...