📌 Beberapa hari yang lalu
Hoshi sontak membuka matanya ketika Yerin mendorongnya cukup kencang, dan membuat tautan bibir mereka terlepas. Yerin membalikkan tubuhnya, menatap ke arah pintu kamar dengan mata membulat. Memaksa Hoshi untuk ikut melihat kesana, dan mendapati Sehun yang berdiri di samping Seungcheol.
Dua pria itu menunjukkan ekspresi datar dan tatapan tajam. Baik Sehun maupun Seuncheol, tatapan mereka berdua sama-sama dilayangkan pada Hoshi. Ia juga yakin alasan mereka menatapnya tajam juga sama. Tak lain karena ia telah mencium Yerin.
Hanya saja ada sedikit perbedaan antara Sehun dan Seungcheol. Sehun yang marah karena Hoshi mencium wanita yang disukainya. Sementara Seungcheol.. marah karena Hoshi mencium wanita lain didepan seorang kakak dari kekasihnya.
Sehun tidak menanyakan apapun, dan hanya mengajak Yerin untuk pulang. Baik Seungcheol, Eundong ataupun Hoshi tidak ada yang mencegah. Membiarkan Yerin dibawa oleh Sehun. Menyisakan mereka bertiga di ruangan itu.
Seungcheol mengalihkan pandangannya pada Eundong. "Eundong-ah, aku harus berbicara dengan Hoshi."
"Nde?! Kalau begitu bicara saja, hyung. Ada apa?" Eundong menatap penasaran dengan polosnya. Tapi beberapa detik kemudian, karena Hoshi dan Seungcheol sama-sama diam membisu, Eundong akhirnya faham. "Ah, aku.. aku lupa belum makan sejak tadi. Aku akan pergi ke dapur." Ia beringsut bangkit dari duduknya, dan meninggalkan mereka berdua disana.
"Apa yang terjadi?" Seungcheol bertanya tanpa basa-basi. "Mengapa kau menciumnya?"
Hoshi mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Josonghaeyo."
"Tidak mungkin kau menyukainya bukan?"
Hoshi diam beberapa detik. Menatap Seungcheol dengan raut tenang. "Tidak, hyung."
"Baguslah. Jangan berbuat macam-macam. Kau tidak lupa bukan kalau dia akan kembali tak lama lagi?"
Hoshi mengangguk mengiyakan. "Ne."
"Jangan membuatku marah dengan menyakitinya. Arrachi?"
Sekali lagi, Hoshi mengangguk. Berusaha meyakinkan Seungcheol bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa ia tidak akan menyukai Jung Yerin. Meski sejujurnya, ia sendiri tidak yakin akan hal itu.
.
.
.
.
.
.
Hari sudah beranjak siang ketika Hoshi terbangun dari tidurnya, dan mendapati bahwa Yerin tidak ada di kamarnya. Hoshi mengubah posisi terlentangnya menjadi duduk menyandar pada kepala kasur.Ia sempat mengira Yerin sudah pulang, tapi ternyata tidak. Suara wanita itu yang sibuk mengangkat telpon terdengar hingga kamarnya. Wanita itu pasti ada di ruangannya, sedang mengatur jadwal Hoshi.
Drrttt..
Drrttt..Satu nama muncul di layar handphone Hoshi yang bergetar di atas nakas. Hoshi mengambil benda itu. Terdiam beberapa detik sebelum menjawab panggilan itu.
"Yeoboseyo."
"Eoh chagi-ya! Apa oppa sudah memberitahumu?"
Alis Hoshi bertaut bingung. "Belum. Dia belum memberitahuku. Apa ada sesuatu yang belum aku ketahui?"
"Madjayo. Sesuatu yang buruk telah terjadi." Suara wanita itu terdengar sedih.
"Apa ada masalah?"
Lalu terdengar suara tawa wanita itu yang sama sekali tidak merubah raut datar Hoshi. "Aku hanya bergurau, chagi. Sama sekali tidak ada masalah. Hanya saja.. Aku akan pulang malam ini. Haha, apa kau senang?"
Entah mengapa, kabar yang seharusnya membuat Hoshi senang, malah terdengar seperti malapetaka. Entah kenapa Hoshi sekejam itu untuk mengatakannya, tapi ini memang benar. Itulah yang ia rasakan. Kabar barusan, malah membuatnya khawatir. Malah membuatnya bingung dengan perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 2] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanficSelama tujuh tahun lamanya, Jung Yerin berusaha mengikhlaskan semuanya tanpa harus melupakan. Itu semua tidaklah mudah. Bagaimana ia ingin melupakan bagian yang menyedihkan, tetapi ingin tetap mengenang bagian yang menyenangkan. Ketika ia sudah ha...